Mahasiswa Pontianak Temukan Solusi Atasi Sampah Kota, Ini Caranya

Mahasiswa Pontianak Temukan Solusi Atasi Sampah Kota, Ini Caranya
info gambar utama

Penggunaan aplikasi digital yang dianggap mampu untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat kini telah merambah banyak hal. Salah satunya adalah aplikasi untuk kebersihan lingkungan seperti yang digunakan oleh Kota Pontianak yang bernama Angkut's. Aplikasi ini adalah hasil ide kreatif anak muda bernama Muhamad Hafiz Waliyuddin.

Hafiz yang merupakan mahasiswa Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura mengatakan bahwa aplikasi ini mampu untuk mengedukasi penduduk kota agar menjadi bagian dari solusi masalah sampah di kota yang menjalankan program Smart City seperti Pontianak.

Seperti diketahui, Kota Pontianak sendiri setiap harinya menghasilkan 300 ton sampah dan 30 persen diantaranya merupakan sampah anorganik yang sulit diurai namun dapat dimanfaatkan kembali. Saat ini, hampir 100 persen sampah di Kota Pontianak dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang yang merupakan satu-satunya TPA di Kota Pontianak.

Jika metode pengelolaan sampah tidak ada perubahan, TPA Batu Layang diperkirakan akan penuh dalam waktu delapan tahun. Kondisi tersebut terjadi akibat TPA tidak dapat digunakan secara maksimal untuk menampung sampah yang dihasilkan.

Tampilan aplikasi Angkuts (Gambar: play.google.com)
info gambar

Angkut's yang dicetuskan oleh Hafiz hadir untuk menjadi solusi permasalahan tersebut. Metode yang digagasnya adalah "dipilah, diangkut, dimanfaatkan". Metode itu juga menjadi semakin efektif berkat adanya sentuhan teknologi digital.

Hafiz mengatakan, "Angkut's membantu memecahkan masalah sampah dengan mengubah sampah dari dibuang menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan dan mendatangkan keuntungan melalui kerja sama seluruh warga Pontianak."

Tidak hanya mampu untuk menyelesaikan masalah sampah, Angkut's juga mampu berkontribusi untuk menambah pendapatan warga berkat kemampuannya untuk melibatkan unsur bisnis dalam aktifitasnya.

Setiap harinya, Angkut's akan mengambil sampah dari setiap rumah penduduk. Sampah-sampah tersebut tentunya telah dipilah-pilah dan kemudian diangkut untuk diolah kembali. Para warga yang menyetorkan sampahnya pada Angkut's akan mendapatkan insentif berupa uang virtual. Jika uang virtual sudah mencapai kelipatan Rp50 ribu, pengguna bisa menarik tunai uangnya di Kantor Angkuts, Jalan Tabrani Ahmad, Pontianak.

“Keuntungan yang didapat, jika menggunakan aplikasi ini, buang sampah malah dibayar. Tentu senilai dengan sampah yang diserahkan kepada driver Angkuts, yang kita sebut PengAngkuts,” jelas Hafiz seperti dikutip dari Mongabay Indonesia.

Jenis barang yang akan diangkut oleh Angkut's (Gambar: angkuts.id)
info gambar

Aktivitas ini tidak rumit dilakukan sebab Angkut's didukung dengan aplikasi ponsel pintar yang telah tersedia untuk ponsel Android. Lewat aplikasi tersebut, para pengguna bisa menggunakan jasa Angkut's sesuai kebutuhaan. Tidak hanya untuk mengambil sampah tetapi juga untuk pengantaran dokumen dan sebagainya.

Saat ini, Angkuts telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pontianak. Bahkan Wali Kota Pontianak, Sutarmidji membuat kebijakan untuk mewajibkan seluruh organisasi perangkat daerah dan sekolah-sekolah menggunakan aplikasi yang telah memiliki 25 mitra Pengangkuts. Ke depan, Hafiz berharap aplikasi ini juga dapat menggaet mitra dari kalangan pengumpul sampah.

Inisiatif untuk menggunakan teknologi digital dalam menyelesaikan masalah lingkungan adalah ide yang inovatif. Semoga akan semakin banyak inisiatif serupa sehingga di seluruh Indonesia, masyarakat semakin sadar tentang pentingnya memilah sampah dan mengelolanya dengan baik.

Sumber : Mongabay Indonesia
Sumber Gambar Sampul : ummi-online.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini