Unik! Ternyata Taman Nasional Ini Memiliki "Skuadron Gajah Terbang"

Unik! Ternyata Taman Nasional Ini Memiliki "Skuadron Gajah Terbang"
info gambar utama

Habitat Gajah di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau yang terus menyempit membuat mamalia berbelalai tersebut sering menerobos kawasan pemukiman warga di sekitar Taman Nasional. Saat ini luas wilayah habitat Gajah di Taman Nasional yang termasuk dalam Ecoregion WWF diperkirakan tinggal seluas 18ribu hektar berdasarkan data WWF. Sehingga konflik Gajah dan warga sering terjadi, namun WWF Indonesia dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) ternyata memiliki cara unik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Yakni dengan membentuk pasukan patroli gajah bernama Elephant Flying Squad.

Pada mulanya mungkin kita akan berfikir bahwa apakah ini merupakan skuadron Gajah terbang? Bagaimana mungkin seekor Gajah mampu untuk terbang. Bilapun mampu itu hanya terjadi di cerita-cerita dongeng. Memang, Elephant Flying Squad bukanlah tentang Gajah yang bisa terbang melainkan tim pawang dan Gajah yang bertugas untuk menghalau Gajah liar di Taman Nasional Tesso Nilo.

Tim yang kemudian lebih populer disebut dengan Flying Squad tersebut merupakan tim yang beranggotakan delapan pawang gajah yang berbekal pengalaman dan peralatan keamanan untuk menghalau terjadinya konflik antara manusia dengan Gajah. Caranya adalah dengan melibatkan empat ekor gajah terlatih untuk menggiring gajah liar yang masuk ke kewasan penduduk untuk kembali ke hutan.

Baca Juga: Taman Nasional Tesso Nilo Tambah Ramai Berkat Lahirnya Anak Gajah Ini

Setiap harinya, Flying Squad ini berkeliling daerah-daerah rawan konflik dan perbatasan hutan. Para pawang dengan menunggang Gajah berpatroli sambil membawa meriam pipa paralon. Pipa ini mampu menghasilkan bunyi ledakan yang cukup keras yang sering digunakan untuk membuat Gajah menghindari pemukiman. Selain patroli dengan gajah, tim melakukan patroli harian dengan kendaraan bermotor, atau pun mobil.

Tim Elephant Flying Squad (Foto: WWF Indonesia)
info gambar

Sebagai pelengkap, tim ini juga menggunakan bermacam teknik lain untuk mengusir gajah liar seperti pembuatan parit, pagar listrik, dan pemasangan kotoran gajah yang telah dicampur dengan cabe.

Flying Squad nyatanya harus rela untuk bertugas 24 jam. Sebab tim harus siap sedia bergerak cepat ke lokasi bila terdapat laporan adanya kedatangan gajah liar. Hal ini tidak jarang terjadi di saat malam hari. Namun kedatangan bila kejadian terjadi saat malam hari, para Gajah Flying Squad tidak dilibatkan. Sehingga penanganan di malam hari sepenuhnya dilakukan dengan bunyi-bunyian.

Tim yang telah bertugas sejak tahun 2004 tersebut dianggap efektif mengurangi konflik diantara warga dengan Gajah liar di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo. Meski sejatinya permasalahan konflk ini bersumber pada makin maraknya pembalakan liar dan deforestasi yang membuat ruang habitat Gajah semakin menyempit. Sehingga Flying dapat dikatakan hanyalah sebagai solusi sementara, meski telah bertugas selama lebih dari 1 dekade.

Sumber : WWF Indonesia
Sumber Gambar Sampul : bertuahTV

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini