Tujuh film karya anak bangsa akan mewakili Indonesia ke festival film prestisius, Busan International Film Festival (BIFF) ke-21 di Haeundae-gu, Busan, Korea Selatan.
BIFF ini akan diselenggarakan pada tanggal 6-15 Oktober. Berikut adalah film-film yang akan mewakili Indonesia:
Memoria
Sutradara : Kamila Andini
Film ini berkisah tentang Maria, seorang korban kekerasan seksual di Timor Timur pada masa kelam kemerdekaan. Film ini dibintangi oleh Maria Fatima Sara Dos Reis Dos Afonso dan Lucia Naroman Pereira de Oliveira.
Nyai (A Woman from Java)
Sutradara : Garin Nugraha
Berlatar dengan masa Kolonial Belanda di tahun 1927, Film ini berkisah tentang seorang wanita cantik yang hidup dengan suami berbangsa Belanda yang tua dan sakit. Dibintangi oleh Gita Fara dan Andhy Pulung.
On the Origin of Fear
Sutradara: Bayu Prihantoro Filemon
Film ini berkisah tentang seorang pria yang menghadapi realita serta kenangan menyakitkan dari sejarah. Film ini dibintangi oleh Pritt Timothy, Ernanto Kusumo, dan Mahesa Ahening.
Istirahatlah Kata-Kata (Solo, Solitude)
Sutradara: Yosep Anggi Noen
Film ini merupakan film tentang kehidupan aktivis Wiji Thukul. Film ini dibintangi oleh jurnalis cantik Marissa Anita dan Melanie Subono, serta Gunawan Maryanto.
Three Sassy Sister (Inilah Kisah Tiga Dara)
Sutradara: Nia Dinata
Film ini berkisah tentang Tiga Dara yang memiliki karakter berbeda-beda, diboyong ke timur Flores oleh ayahnya untuk menjalankan bisnis hotel milik keluarga di Maumere. Film ini merupakan film drama musikal yang terinspirasi dari film klasik karya Usmar Ismail yang dirilis pada tahun 1956. Film ini dibintangi oleh Shanty, Tara Basro, dan Tatyana Akman.
Athirah (Emma)
Sutradara : Riri Riza
Film ini berkisah tentang Ibu sang Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Athirah, yang mulai goyah akan adanya poligami. Film ini berlatar di Sulawesi Selatan pada tahun 1960, saat poligami masih marak pada masa itu. Film ini dibintangi oleh Cut Mini, Christoffer Nelwan, dan Jajang C. Noer.
Headshot
Sutradara: Timo Tjahjanto
Film ini dibintangi oleh Iko Uwais dan Chelsea Islan, dan menceritakan tentang seorang pria misterius yang koma selama dua bulan. Ia ditemukan dan dirawat oleh mahasiswi kedokteran bernama Ailin. Film Headshot ini sudah menuai respon positif dari khalayak mancanegara.
Menurut Ricky Joseph Pesik, Wakil Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam konferensi pers di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Oktober 2016, keikutsertaan Indonesia dalam BIFF akan membantu insan film Indonesia untuk membangun jaringan dengan insan film internasional. Ketujuh film ini telah dipilih langsung oleh panitia BIFF, Bekraf, BPI, serta Pusat Pengembangan Perfilman Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertugas mempromosikan di Korea nantinya.
BIFF merupakan ajang film festival paling bergengsi di Asia yang telah dihelat sejak 1999. Tahun lalu, BIFF ke-20 berlangsung Oktober 2015, menayangkan 302 film dari 75 negara dengan jumlah penonton mencapai 227.377. Dalam festival ini, Indonesia mengusung tema dan tagline “Indonesia Cinema : Stories from 17.000 Wonderlands). Wah, maju terus film karya anak bangsa!
Sumber : CoppaMagz ,Tempo.Co
Sumber Gambar Sampul : Nurdiansah/Tempo
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News