Batu Gantung Parapat, Benarkah Jelmaan Wanita?

Batu Gantung Parapat, Benarkah Jelmaan Wanita?
info gambar utama

Di sebuah desa pinggir Danau Toba hidup seorang gadis bernama Seruni. Ia memiliki seekor anjing yang dipanggil Si Tuki.

Seruni dikisahkan menjalin cinta dengan seorang pemuda di desanya. Namun orang tuanya bersikeras ingin menjodohkan dia dengan pariban. Pariban adalah sebutan Batak untuk sepupu dari garis keturunan ibu pihak laki-laki.

Karena tak berani melawan orang tua, Seruni memutuskan untuk menceburkan diri ke Danau Toba. Ia pergi ke tebing untuk melompat ke danau. Si Tuki dengan setia mengikuti.

Di tengah perjalanan menuju tebing, Seruni terpelosok ke lubang batu yang dalam. tubuhnya terhimpit tak dapat bergerak. Seruni yang putus asa memutuskan untuk mati terhimpit batu. Ia pun berteriak "Parapat... parapat batu!" bahasa Batak yang berarti merapatlah batu.

Si Tuki yang tahu Seruni dalam bahaya berlari ke desa. Ia menggonggong dan mengais tanah untuk memberitahu warga. Warga yang mengerti mengikuti Si Tuki menuju tebing.

Terlambat, Seruni sudah berada di penghujung nyawa. Warga hanya mendengar kata terakhir yang ia teriakan: "Parapat".

Tak lama usai peristiwa tersebut, terjadi gempa dan muncul batu berbentuk wanita yang menggantung di pinggir tebing. Warga percaya itu adalah jelmaan Seruni. Semenjak itu warga menyebut daerah itu Parapat.

Hingga kini batu tersebut masih terlihat bergantung di pinggir tebing dekat Danau Toba. Wistawan bisa melihatnya bila menyusur tepi Danau Toba dengan perahu. Batu itu dikenal dengan sebutan Batu Gantung.

Namun apa benar Batu Gantung adalah jelmaan Seruni? Beberapa aspek dari cerita rakyat tersebut ada nilai kebenarannya. Hasil penelitian menunjukan Batu Gantung terbentuk akibat aktivitas pasca letusan gunung purba yang membentuk Danau Toba (Gunung Toba).

Danau Toba terbentuk dari letusan Gunung Toba 74.000 tahun silam
info gambar

Pengamat Geologi Jen Jose menjelaskan Batu Gantung mungkin tercipta dari lava andesit yang memiliki kekentalan tinggi. Perubahan temperatur ekstrim pasca letusan Gunung Toba membuat lava andesit yang hampir jatuh ke danau dari tebing membeku menjadi batu andesit.

"seakan-akan batu ini mencuat sendiri," ujar Jose saat diwawancara via teks oleh GNFI.

Pembentukan batu gantung kemudian disempurnakan oleh proses pelapukan dan erosi batu di sekitarnya. Batu yang tersisa ini kemudian menjadi Batu Gantung.

Jadi Batu Gantung memang muncul tiba-tiba usai gempa yang sangat dahsyat akibat letusan Gunung Toba 74.000 tahun lalu. Tapi apakah Seruni benar ada? Sejauh ini ia masih sebatas legenda.


Sumber : berbagai sumber
Sumber Gambar Sampul : timsuksestuhan.files.wordpress.com, www.worldfortravel.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini