Science Techno Park di Bogor ini Akan Jadi yang Terlengkap Se-Asia Tenggara

Science Techno Park di Bogor ini Akan Jadi yang Terlengkap Se-Asia Tenggara
info gambar utama

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional kini semakin baik dan terfasilitasi. Tahun 2015 lalu, Pemerintah Indonesia meluncurkan 100 Science Techno Park yang sudah dibangun dan beroperasi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Kota Solo, Kota Bandung, hingga Palangkaraya dengan tema yang berbeda-beda.

Di bidang pangan dan pertanian, beberapa waktu lalu Institut Pertanian Bogor (IPB) telah meluncurkan Science Techno Park (STP) yang didapuk akan menjadi taman iptek paling lengkap dan termaju di Indonesia bahkan Asia Tenggara.

Tak hanya menyediakan taman semata, di STP IPB juga terdapat fasilitas-fasilitas riset seperti sharing laboratory building and facility, sharing pilot plant area and facility, multi tenant building, edutaiment dan galeri inovasi IPB, training and meeting center, research center, bahkan juga aka nada guest house dan restoran.

Direktur IPB Science Techno Park Meika Syahbana Rusli mengatakan, STP IPB ini akan menjadi area terpadu yang dimanfaatkan untuk pengembangan dan komersialisasi hasil inovasi produk dan jasa bidang pertanian tropis, pangan, serta biosains yang didukung dengan fasilitas dan infrastruktur yang memadai.

“Ke depan IPB Science Techno Park diharapkan menjadi Science Techno Park paling produktif dan terkemuka di bidang pertanian tropis, pangan, dan biosains di Asia Tenggara,” ujar Meika.

Taman Sains dan Teknologi di IPB ini seluas 3,5 hektar dibangun di atas lahan milik IPB yang merupakan bekas kompleks Fakultas Kedokteran Hewan
info gambar

STP ini juga sebagai bentuk dukungan IPB kepada para innovator untuk dapat mengembangkan hasil inovasi dan risetnya ke ranah bisnis. Meika menambahkan pihaknya sudah membentuk PT Bogor Life Science Technology (BLST) untuk mewadahi hasil-hasil inovasi dari semua kegiatan IPB untuk dibisniskan. Dengan adanya BLST ini, Meika mengatakan bahwa ini akan mejadi wadah yang bisa mempertemukan innovator dan investor.

“Semua hasil riset dari kampus yang sudah memenuhi kriteria komersil akan di bawa ke sini untuk dikembangkan menjadi bisnis lewat dua pilihan yakni kami (BLST) kembangkan sendiri menjadi anak perusahaan dan yang kedua menggandeng investor,” jelas Meika.

Taman teknologi seluas 3,5 Ha ini dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, tidak terbatas hanya pada para mahasiswa dan innovator dari IPB. STP IPB menyediakan layanan pendukung bagi para pelaku industri yang membutuhkan laboratorium untuk biomedicine, bioteknologi, dan teknologi pangan.

Hasil-hasil riset yang hendak dikomersilkan melalui STP IPB ini tentunya harus melalui banyak tahap. Pertimbangannya dimulai dari potensi pasar atas hasil riset dan inovasi yang diajukan hingga teknis produksinya. Nantinya, start-up hasil riset dan inovasi tersebut bila berhasil tumbuh dengan apik akan dinaikkan level menjadi anak perusahaan BLST.

Dengan adanya STP IPB ini akan dapat memicu pertumbuhan kreativitas dan inovasi yang bernilai tambah dari stakeholder, terutama bagi kelompok akademik dan kelompok bisnis. Perpaduan saintek dengan bisnis di dalam STP ini juga diproyeksikan akan memberikan keuntungan ekonomi, sosial, serta lingkungan.

Sumber : tribunnews.com | swa.co.id
Sumber Gambar : ipb.ac.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini