Wajib Tonton! Inilah 6 Film Indonesia Ditayangkan di Festival Film Terbesar Asia

Wajib Tonton! Inilah 6 Film Indonesia Ditayangkan di Festival Film Terbesar Asia
info gambar utama

Film Indonesia kembali tampil di panggung internasional. Kali ini tidak tanggung-tanggun, ada enam film yang akan ditayangkan di panggung festival film terbesar di dunia, Busan International Film Festival (BIFF) ke-21 yang berlangsung sejak 8 Oktober yang lalu sampai dengan 14 Oktober mendatang.

Seperti diberitakan oleh ANTARA, enam film asal Indonesia tersebut adalah Nyai (A Woman from Java) karya sutradara Garin Nugroho, Istirahatlah Kata-kata (Solo, Solitude) karya sutradara Yosep Anggi Noen, Emma' (Mother) karya Riri Riza, dan Headshot karya sutradara Timo Tjahjanto dan Kimo Sitamboel. Selain itu juga ada dua film pendek berjudul Memoria karya Kamilia Andini dan On the Origin of Fear karya Bayu Prihantoro. Kebanyakan dari film tersebut telah mendapatkan penghargaan diberbagai ajang festival film tingkat dunia.

1. A Woman From Java

A Woman From Java (Foto: biff.kr)
info gambar

Karya baru dari seorang sutradara kawakan Indonesia, Garin Nugroho. Film ini menceritakan tentang seorang perempuan jawa yang kehilangan identitasnya dan dipanggil sebagai Nyai. Dirinya hidup dimasa kolonial Belanda di tahun 1927 dan merasa terkekang karena adanya konflik antara dua budaya: Belanda dan Tradisi Jawa.

2. Solo, Solitude

Solo, Solitude (Foto: biff.kr)
info gambar

Sebuah karya yang mengangkat isu hak asasi manusia terkait dengan menghilangnya seorang aktifis jaman orde baru Widji Thukul.

Yosep Anggi Noen sebagai sutradara Solo, Solitude tidak asing dengan Festival Film Busan sebab pada tahun 2013 dirinya sempat meraih penghargaan Sonje Award untuk film pendeknya A Lady Caddy Who Never Saw a Hole in One

3. Emma' (Mother)

Emma' (Foto: biff.kr)
info gambar

Mengambil setting cerita di Sulawesi, film ini bercerita tentang konflik keluarga yang terjadi akibat poligami.

4. Headshot

Headshot (Foto: biff.kr)
info gambar

Film peraih penghargaan dibeberapa festival sebelumnya ini bercerita tentang seorang pria yang mengalami hilang ingatan akibat koma. Seorang dokter bernama Ailin kemudian membantunya dan memberinya nama Ishmaeel. Namun identitas masa lalu Ishmaeel yang ternyata terlibat dengan gangster mengancam jiwa Ailin. Ishmaeel bertekad untuk menyelamatkan sang dokter.

5. Memoria

Memoria (Foto: biff.kr)

Karya film yang menceritakan seorang perempuan bernama Maria yang mengalami kekerasan seksual semasa konflik di Timor Timur.

6. On the Origin of Fear

On The Origin of Fear (Foto: biff.kr)
info gambar

Film yang mengangkat tentang rasa trauma akibat keterlibatan seorang pria dalam pembuatan film propaganda sejarah gerakan 30 September. Dirinya berperan sebagai penyiksa dan korban dalam propaganda tersebut. Akibat perannya tersebut dirinya mengalami trauma dan mengakibatkan adanya pengaburan realitas diri.

Selama satu minggu, enam film tersebut akan ditayangkan di bioskop di daerah Haeundae dan perkotaan Busan. Penayangan film di festival ini salah satu tujuannya adalah agar para pembuat film dari Tanah Air dapat berinteraksi dengan para calon investor. Itu sebabnya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang mendukung terselerenggaranya BIFF juga berinsiatif untuk membuat program jejaring bersamaan dengan festival yang diberi nama Indonesian Night yang telah diadakan 10 Oktober yang lalu.

Beberapa sutradara terkenal asal Indonesia pun berpartisipasi dalam even ini, seperti Nia Dinata, Joko Anwar, Yosep Anggi Noen dan Bayu Prihantoro.

"Melalui dukungan Bekraf, industri film Indonesia diharapkan dapat tumbuh dan bisa masuk ke pasar mancanegara," ujar Kepada Deputi Bekraf, Ricky Pesik.

Busan International Film Festival sendiri merupakan festival film yang telah ada di Asia sejak 1996. Festival ini disebut-sebut sebagai festival film paling berpengaruh di Asia. Tidak heran jika pada tahun lalu BIFF edisi ke 20 menayangkan 302 film dari 75 negara dari seluruh dunia.

Sumber : ANTARA
Sumber Gambar Sampul : event-carnival.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini