Negara Bagian di Australia Ini Gunakan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing Utama

Negara Bagian di Australia Ini Gunakan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing Utama
info gambar utama

Indonesia sebagai negara tetangga dari Australia ternyata memiliki produk budaya yang banyak dipelajari di Negeri Kanguru tersebut. Seperti Bahasa Indonesia yang ternyata saat ini telah diajarkan di 80 sekolah dasar dan menengah di negara bagian Australia Selatan. Rencananya, Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa (BPPB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerja sama dengan Konsul Jendral RI akan menargetkan Bahasa Indonesia bakal diajarkan di 100 sekolah dasar dan menengah di sana pada tahun 2017.

Seperti dilansir situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, ern pengajaran dan pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia dikatakan mengalami tren yang menggembirakan. Bahkan dengan negara bagian Australia Selatan, Konjen RI menyebutkan bahwa negara bagian itu akan menjalin kerja sama yang lebih terstruktur dengan BPPB. Kerja sama tersebut terkait dengan Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (KBI), pengembagan bahan ajar, dan pelatihan guru Bahasa Indonesia.

Di sisi lain, asosiasi pengajar bahasa Indonesia di Australia atau Indonesian Teacher Associaton (INTAN) baru saja menyelenggarakan konferensi dua tahunan Australian Society of Indonesia Language Educators (ASILE) yang berlangsung pada 30 September sampai 2 Oktober yang lalu. Konferensi ini telah berjalan selama 22 tahun sejak pertama kali diselerenggarakan pada tahun 1994 yang lalu.

Prof Ronny R Noor yang merupakan Atase Dikbud KBRI Canberra berbagi ceritanya tentang konferensi tersebut lewat AustraliaPlus. Berikut kira-kira hasil yang bisa GNFI rangkum tentang konferensi tersebut.

Konferensi ASILE yang dimotori oleh INTAN, Finders University dan Australian Indonesian Association of South Australia dianggap istimewa oleh Prof Ronny, sebab mengusung tema Menuju Paradigma Baru. Paradigma baru dianggap menjadi sesuatu yang perlu sebab pengajaran bahasa Indonesia dalam 15 tahun terakhir mengalami penurunan meski saat ini masih menjadi tren.

Berdasarkan hasil diskusi panel dihadapan 150 peserta yang datang dari Australia dan Indonesia itu, terdapat dua negara bagian di Australia yang tingkat pengajaran Bahasa Indonesianya cukup baik yakni negara bagian South Australia (SA) dan Australia Capital Territory (ACT). Prof Ronny juga menuturkan bahwa Australia masih merupakan negara dengan pengajaran Bahasa Indonesia terbesar di dunia.

Menurut Hamish Mc Donald yang merupakan salah satu pakar Bahasa Indonesia selaku pembicara utama menyampaikan bahwa pergantian kebijakan pendidikan pemerintah Australia mulai dari tahun 1975 sampai dengan saat ini berpengaruh besar tidak saja pada pengajaran bahasa Indonesia saja namun juga pada bahasa asing lainnya di Australia.

Hamish menjelaskan bahwa dibandingkan dengan bahasa lainnya yang diajarkan di Australia, bahasa Indonesia memiliki kekhasan dalam aksara, pengucapan dan tata bahasa sehingga relatif mudah dan sangat ideal sebagai bahasa asing utama yang dipelajari di sekolah sekolah di Australia.

Sehingga menurutnya pemerintah Australia harus menjadikan Bahasa Indonesia sebagai pelajaran wajib paling tidak di tingkat primary school di seluruh Australia mengingat dalam kurun waktu 10-20 tahun ke depan. Pertimbangannya adalah karena pereknomian Indonesia pada masa itu akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Perekonomian Australia sendiri diperkirakan akan bergantung pada Indonesia.

Pengajaran Bahasa Indonesia memang akan bersaing dengan bahasa asing lainnya di Australia. Itu mengapa sesuai dengan tema konferensi para peserta ASILE sepakat bahwa pengajaran Bahasa Indonesia di Australia harus dilakukan dengan cara-cara baru yang lebih menarik dan bisa meningkatkan ketertarikan siswa dan mahasiswa di Australia.

Berbagai teknik dan teknologi pengajaran bahasa Indonesia telah dikembangkan dan diterapkan di sekolah dan di universitas di Australia. Seperti yang dilakukan Balai Bahasa Indonesia Perth yang bekerja sama dengan sekolah sekolah di wilayah Western Australia (WA) mengembangkan teknik belajar bahasa Indonesia sambil bernyanyi.

Program tersebut telah dilakukan pada bulan Agustus yang lalu dengan mendatangkan penyanyi asal Papua, Michael Jakarimilena. Michael yang merupakan peraih peringkat lima program pencari bakat Indonesian Idol menjadi duta bahasa dengan berkonser dan mengajak ribuan siswa sekolah di Perth, Canberra dan Victoria untuk belajar Bahasa Indonesia.

Cara-cara lain juga dilakukan oleh para pengajar Bahasa Indonesia seperti yang dilakukan Catherine Elliott, Sharon Mann dan Annie Beach yang mengenalkan cara pengarajan dengan teknik Teaching Proficienfy through Reading & Storytelling (TPRS). Mereka menggunakan teknik mengajar Bahasa Indonesia yang lebih atraktif dengan menggunakan gerak gerik (gesture) dan cerita-cerita.

David Reeve, seorang tokoh Bahasa Indonesia yang telah membidangi pengajaran bahasa Indonesia dan studi keindonesiaan selama 40 tahun juga menyampaikan teknik asosiasi yang dekat dengan bahasa iklan yang banyak terkait dengan banyak aspek seperti politik, komersial imbauan, peraturan, pemilu dan sebagainya.

Sedangkan pengajar dari Bali, Ni Putu Dian Cahyani menggunakan metode pendekatan budaya Indonesia dalam aktifitas mengajarnya. Dan masih banyak lagi cara-cara pengajaran Bahasa Indonesia yang telah dilakukan di Australia.

Prof Ronny mengungkapkan bahwa konferensi ASILE 2016 menjadi harapan dalam pengajaran bahasa Indonesia di Australia sekaligus menunjukkan upaya keras dan kerjasama yang luar biasa seluruh insan pendidik Australia dalam mengembangkan bahasa Indonesia di Australia.

"Kecintaan mereka terhadap bahasa Indonesia merupakan modal utama sekaligus angin segar bagi keberadaan dan masa depan bahasa Indonesia di Australia," pungkas Prof Ronny.

Sumber : Kemlu; Australiaplus
Sumber Gambar Sampul : wallcreations.com.au

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini