Agats, Kota Di Atas Papan yang Indah dan Menawan

Agats, Kota Di Atas Papan yang Indah dan Menawan
info gambar utama

Lebih dari seratus tahun yang lalu, seorang pastor berkebangsaan Belanda bernama Jan Smith melakukan pekabaran injil di wilayah pedalaman suku Asmat, Papua. Beratnya pekerjaan yang dilakukan tidak membuat ia menyerah begitu saja, hingga akhirnya ia terbunuh tanpa sebab. Beredar cerita bahwa sebelum ia meninggal, ia pernah membuat pernyataan bahwa pada tempat dimana ia meninggal akan terus basah dan tidak bisa ditinggali. Ucapan ini lantas diinterpretasikan oleh masyarakat sebagai sebuah kutukan, karena itulah daerah tersebut mirip sekali dengan kawasan rawa,terus basah dan berlumpur hingga saat ini.

dengan mitos kutukan seorang pastor, kota ini berdiri di atas papan (sumber : boombastis.com)
info gambar

Itulah kisah yang dipercaya oleh masyarakat Agats, Papua sebagai asal muasal terbentuknya kota ini. Agats adalah ibukota dari wilayah pemekaran kabupaten Asmat, Papua dengan infrastruktur yang cukup unik. Kota ini berada di pesisir selatan pulau Papua yang berdiri di atas rawa. Seluruh rumah yang ada merupakan rumah panggung, dan jalanan yang ada pun dibuat dari papan. Lokasinya berada di tanah yang selalu berlumpur sehingga untuk bisa tinggal di daerah ini penduduk harus membuat rumah panggung. Kayu – kayu besar ditancapkan dan diatasnya diberi papan kayu untuk didirikan menjadi hunian.

Kota dengan penduduk mencapai 76.000 jiwa ini awalnya hanyalah kumpulan desa biasa. Namun seiring perkembangan, kota ini menjadi salah satu kawasan yang sangat penting dalam menopang perekonomian Kabupaten Asmat secara menyeluruh. Tidak hanya itu, kota Agats juga mulai menarik banyak wisatawan karena keunikan infrastrukturnya yang terdiri dari papan serta pemandangannya yang sangat menawan. Dermaga kayu yang berdekatan dengan kawasan pantai menawarkan pemandangan yang sangat indah kala matahari terbenam. Sarana dan prasarana publik sudah mulai dikembangkan demi memajukan kota unik ini, seperti pelabuhan, kantor pemerintahan, rumah sakit, pasar, kantor polisi, sekolah, bahkan museum juga ada di kota ini.

sunset di kota Agats (sumber : indonesiakaya.com)
info gambar

Selain itu, terdapat pula desa tradisional yang tidak jauh dari pusat kota Agats. Syuru, namanya. Di desa ini berbagai kebudayaan Suku Asmat bisa kita lihat dan pelajari secara langsung. Mulai dari rumah bujang “Jew” hingga ukir – ukiran kebanggaan Suku Asmat dapat kita saksikan di desa ini. Dengan berbagai keunikan yang dimilikinya, kota ini bisa menjadi rujukan bagi siapapun yang ingin berwisata ke tanah Papua. Kota Agats, kota di atas papan yang indah dan menawan.



Sumber : indonesiakaya.com
Sumber Gambar Sampul :indonesiakaya.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini