Kapal Pengganti Sang Legenda Akhirnya Melaut!

Kapal Pengganti Sang Legenda Akhirnya Melaut!
info gambar utama

KRI Bima Suci yang merupakan kapal pengganti kapal latih taruna Akademi Angkatan Laut generasi sebelumnya, Dewa Ruci akhirnya menyentuh laut untuk pertama kalinya. Peluncuran tersebut secara resmi dilakukan oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu bersama Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi di Galangan Kapal Freire, Vigo, Spanyol pukul 14.30 (GMT+2) atau pukul 20.30 WIB.

Diluncurkannya KRI Bima Suci ke laut ini sejatinya belum menjadikan kapal kebanggaan tersebut siap untuk digunakan. Sebab kapal tersebut baru masuk ke tahap uji laut dan sesuai jadwal, kapal tersebut baru akan diserah terimakan pada bulan Juli 2017 mendatang.

Saat peluncuran kapal, seperti diberitakan Angkasa.co.id, Menteri Pertahanan berharap pengerjaan kapal latih ini dapat diselesaikan sesuai jadwal agar dapat segera beroperasi untuk mendidik calon-calon perwira TNI Angkatan Laut sebagai Kapal Layar Latih pengganti Dewaruci.

Menteri Pertahanan bersama Kepala Staf Angkatan Laut (Foto: dok. TNI AL / angkasa.co.id)
info gambar

"Sebuah kepercayaan, sekaligus tantangan bagi kami, karena kami tahu bahwa pendahulu kapal ini, yakni KRI Dewaruci telah menjadi kapal yang terkenal dan menjadi legenda dunia," kata Direktur Galangan, Guillermo Freire Garcia dalam bahasa Indonesia yang lancar saat peletakan Lunas (keep laying) awal Januari yang lalu.

Keel laying merupakan bagian dari empat tradisi yang melekat pada setiap pembangunan kapal angkatan Laut. Urutan lengkapnya adalah peletakan Lunas (keel laying), peluncuran (launching), peresmian kapal (commissioning) dan purnatugas (decommissioning).

Penggantian KRI Dewaruci merupakan langkah yang sudah sewajarnya dilakukan oleh TNI AL. Sebab KRI Dewaruci telah lebih dari 6 dasawarsa menjadi kapal latih bagi para perwira handal TNI AL. Kapal ini telah menjadi sebuah legenda di kalangan angkatan laut dunia. Sebab sampai masa akhir baktinya, KRI Dewaruci adalah satu-satunya kapal latih layar yang beroperasi di dunia dan telah berhasil berkeliling dunia hingga dua kali. Hingga kemudian Dewaruci mengalami kerusakan parah akibat badai dalam pelayaran berangkat dalam misi ke Pelabuhan Freemantle Perth Australia Barat di tahun 2013. Ketika Dewaruci berhasil kembali ke Dermaga Ujung Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya, sejak saat itu KRI yang diluncurkan sejak 1953 tersebut dipensiunkan tepat pada tanggal 7 Oktober 2013 dan tidak lagi mengarungi lautan dunia.

Sejak saat itu praktis tidak ada lagi misi internasional yang dilakukan oleh Dewaruci. Hingga kemudian diputuskan untuk membangun kapal baru pengganti sang legenda tersebut. Kapal tersebut bernama KRI Bimasuci yang namanya diambil dari tokoh pewayangan Bima. Pengerjaan KRI Bimasuci telah dimulai sejak bulan November 2015 di Galangan Contruccion Navales Freire Shipyard, Kota Vigo, Spanyol.

ShipSpotting.com
© Juan B

KRI Bimasuci adalah kapal layar kelas Barque, yang memiliki dua tiang dengan layar persegi. Kapal layar tiang tinggi ini memiliki panjang 110 meter dan lebar 13,5 meter melebihi KRI Dewaruci yang hanya memiliki panjang 58 meter dan lebar 8 meter. Tingginya pun mencapai 50 meter sehingga jauh lebih tinggi dibandingkan Dewaruci yang memiliki ketinggian 35 meter. Jumlah layar Bimasuci pun jauh lebih banyak, bila KRI Dewaruci hanya memiliki 16 layar, Bimasuci akan memiliki 26 layar. Sehingga memiliki kecepatan maksimal mencapai 12 knot jika menggunakan daya dorong mesin dan 15 knot jika menggunakan layar.

Sebagai ruang latih, KRI Bima Suci akan lebih memberikan fasilitas belajar bagi taruna AAL saat berlatih dalam operasi Kartika Jala Krida dengan adanya ruang kelas yang sebelumnya di KRI Dewaruci tidak ada. Ruang kelas tersebut mampu memuat 100 orang taruna. KRI Bimasuci sendiri mampu menyediakan akomodasi bagi 203 personel.

Samuel Karwur dari Rayapos menceritakan bahwa kata bhima dalam bahasa Sanskerta artinya adalah hebat, dahsyat, mengerikan. Julukan lain seperti Bhimasena memiliki arti panglima perang. Bima memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya, sehingga dia digambarkan tidak pernah menggunakan bahasa halus (krama inggil) atau pun duduk di depan lawan bicaranya. Bima melakukan penghormatan dengan berbicara krama inggil dan duduk hanya ketika menjadi seorang resi dalam lakon Bima Suci dan saat dirinya bertemu Dewa Ruci di lautan.

Kami tunggu kedatanganmu di lautan Nusantara wahai Bima!

Sumber : angkasa.co.id; rayapos;
Sumber Gambar Sampul : Juan B / Shipspotting.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini