Kepala Perwakilan World Bank Indonesia Jelaskan Kunci Pengentasan Kemiskinan di Tanah Air

Kepala Perwakilan World Bank Indonesia Jelaskan Kunci Pengentasan Kemiskinan di Tanah Air
info gambar utama

Bertepatan dengan Hari Pengentasan Kemiskinan dunia yang jatuh pada 17 Oktober 2019, Supermentor bersama Foreign Policy Community of Indonesia (FCPI) kembali mengadakan seminar yang bertajuk End Poverty. Pada acara Supermentor yang ke-16 ini didatangkan para pembicara dari berbagai instansi yang bergerak untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan ataupun memerhatikan isu ini sesuai dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah dirumuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Para pembicara tersebut adalah Reza Rahardian, Vivi Alatas, Rodrigo Chaves, Paul Grigson, dan Sri Mulyani.

Berlangsung di Djakarta Theater XXI Ballroom, salah satu pembicara dalam Supermentor 16 adalah Kepala Perwakilan World Bank, Rodrigo Chaves. Malam itu Rodrigo yang berdiskusi dengan Dino Patti Djalal menjelaskan bahwa kunci dari pengentasan kemiskinan di dunia terutama di Indonesia adalah tentang kesempatan yang sama (equal) untuk berproduktif.

Dirinya menjelaskan bahwa arah pembangunan yang berkelanjutan haruslah mampu membangun ekonomi yang inklusif dan dapat menciptakan masyarakat yang produktif. Menurutnya, permasalahan umumnya terletak pada human capital (modal tenaga kerja) yang belum mampu berproduktif secara maksimal. Itulah mengapa dirinya menyarankan agar pemerintah Indonesia berinvestasi banyak pada modal tenaga kerja.

Namun menyelesaikan masalah kualitas tenaga kerja pun belum cukup, sebab modal tenaga kerja membutuhkan mesin dan infrastruktur untuk bisa produktif. "People get paid because they produce a lot," ujar Rodrigo.

Rodrigo juga mengatakan bahwa meski Indonesia pembangunan dilakukan, aspek yang juga harus diperhatikan adalah tentang bagaimana masyarakat dapat mengakses fasilitas untuk berproduktif tersebut. Menurutnya inilah bentuk dari equality of opportunity untuk mengentaskan kemiskinan.

Dalam diskusi tersebut, Rodrigo yang merupakan seorang warga negara Spanyol juga mengungkapkan bahwa upaya-upaya pengentasan kemiskinan juga dapat terancam ketika terjadinya konflik politik seperti yang terjadi di Timur Tengah. Dirinya mengaku cukup khawatir sebab saat ini terjadi suatu perkembangan ideologi yang cenderung sangat ekstrim dalam perpolitikan, termasuk Amerika Serikat. Namun dirinya tetap menekankan bahwa untuk mencegah terjadinya kerusakan dan peperangan serta untuk mengentaskan kemiskinan, hal yang perlu dilakukan adalah dengan mencari cara bagaimana membuat seseorang mampu untuk semakin berproduktif.

Selain membuat seseorang semakin produktif, pemerintah juga perlu untuk berinvestasi banyak pada infrastruktur termasuk dalam mendorong sektor swasta agar berinvestasi pada produktifitas dan menciptakan pekerjaan dengan upah yang tinggi. Dirnya optimis bahwa pengambil kebijakan publik di Indonesia dapat kembali memerhatikan permasalahan kesetaraan kesempatan tersebut agar kemiskinan di Indonesia dapat teratasi.

Sumber : GNFI
Sumber Gambar Sampul : Bagus DR / GNFI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini