Komunitas Tari FISIP UI Borong Penghargaan di International Mask Dance Festival and Competition, Korea Selatan

Komunitas Tari FISIP UI Borong Penghargaan di International Mask Dance Festival and Competition, Korea Selatan
info gambar utama

Komunitas Tari FISIP (KTF) UI Radha Sarisha kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Setelah 2 bulan sebelumnya KTF UI mengikuti Misi Budaya ke Eropa, KTF UI Radha Sarisha menyabet 2 gelar Silver Prize dan 1 gelar Participant Prize (7 besar) dalam acara “Andong International Mask Dance Festival and Competition yang diselenggarakan pada 29 September - 9 Oktober 2016 di Korea Selatan.

Dalam acara yang diikuti kurang lebih sebanyak 14 negara, KTF UI Radha Sarisha yang terdiri dari 18 orang meraih penghargaan Silver Prize untuk kategori Foreign Individual Competition dan Group Competition, serta penghargaan Participant Prize untuk kategori yang Foreign Individual Competition.

Penampilan Tari Topeng Nindak asal Betawi yang jenaka berhasil membuat para penonton tertawa dan meraih gelar Silver Prize dalam kategori Foreign Individual Competition. Sumber: KTF UI
info gambar

Adapun 3 tarian yang khusus untuk diperlombakan, yakni Tari Topeng Nindak (Betawi) dan Tari Kembheng Malate (Madura), untuk kategori Foreign Individual Competition serta Tari Zapin Kasmaran (Melayu) untuk kategori Foreign Group Competition.

Tari Zapin Kasmaran, tarian khas Melayu karya Jamilah Siregar yang mendapatkan gelar Silver Prize dalam kategori Foreign Group Competition. Sumber: KTF UI
info gambar

Dari masing-masing kategori perlombaan, Indonesia berhasil masuk ke dalam 6 besar Individual Competition Final Round yang diadakan pada 8 Oktober 2016 bersama dengan negara Malaysia, Filipina, Latvia, Turki, dan Bulgaria. Tidak hanya itu, Indonesia juga berhasil mendapatkan kesempatan yang sama di kategori Foreign Group Competition untuk bertanding dengan 5 besar grup terpilih lainnya, yakni Malaysia, Turki, Latvia, Tiongkok, dan Yakutia.

Dalam babak tersebut, setiap peserta diwajibkan untuk menampilkan kembali tarian lomba untuk dinilai dalam memperebutkan beberapa tingkatan juara, yaitu Grand Champion, Gold Prize, Silver Prize, dan Bronze Prize.

Potongan adegan Tari Zapin Kasmaran, menceritakan tentang sepasang pemuda pemudi yang sedang jatuh cinta. Tarian ini diiringi dengan musik khas Melayu karya Imam Firmansyah. Sumber: KTF UI
info gambar

Selain terlibat dalam kompetisi, KTF UI Radha Sarisha mempersembahkan 11 tarian tradisional dalam festivalnya. Tarian tersebut hasil kreasi koreografer KTF UI, Jamilah Siregar dan lantunan musik karya Imam Firmansyah sebagai penata musik. Sebanyak 8 tarian dipersembahkan untuk kegiatan festival, yakni Tari Selayang Pandang (Melayu), Tari Kartina (Betawi), Tari Kehamuk (Betawi), Tari Coga (Minang), Tari Dzahab Najwan (Melayu), Tari Tor - tor Sigalegale (Batak), Tari Enggang Le’to (Kalimantan), dan Tari Mambri (Papua).

Prestasi KTF UI Radha Sarisha mendapatkan respon yang positif dari berbagai pihak setelah kepulangannya ke Indonesia pada 13 Oktober lalu. KTF UI mampu membuktikan bahwa kebudayaan tradisional Indonesia menorehkan pencapaian di kancah Internasional. Dengan adanya catatan prestasi ini, budaya dan tradisi khas Indonesia diharapkan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia itu sendiri maupun secara global di mata dunia kedepannya.



Sumber : KTF UI Radha Sarisha, edited by Indah Gilang Pusparani
Sumber Gambar Sampul : https://www.travelweekly.com.au/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini