Tampilkan Tari Aceh, Mahasiswa UGM Boyong Penghargaan dari Festival Internasional di Eropa

Tampilkan Tari Aceh, Mahasiswa UGM Boyong Penghargaan dari Festival Internasional  di Eropa
info gambar utama

Tim Rampoe, sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada berhasil meraup penghargaan bergengsi dalam International Festival - Contest Children and Youth Creativity ‘The Autumn Fairy Tale’ di Praha, Teplice dan Berlin. Selain menjadi juara dalam gelaran tersebut, Tim Rampoe UGM sukses membawa pulang grand prix thropy serta meraih predikat best performer, mengalahkan 15 tim lainnya dari berbagai negara di Eropa.

“Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami karena bisa mewakili Indonesia dan Asia dalam diplomasi kebudayaan serta membuahkan hasil yang cukup membanggakan bangsa,” ungkap Ketua Tim Rampoe UGM, Muhammad Aziz. Dalam Festival tersebut, Tim Rampoe UGM menampilkan Tarian Aceh.

Tim Rampoe UGM
info gambar

Dengan prestasi luar biasa tersebut, Tim Rampoe berhak melaju ke World of Youth Cruise Festival 2018. Selain itu, mereka pun mengikuti tur kebudayaan yang merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan budaya tanah air. “Rampoe UGM sekaligus membangun integritas dengan beberapa kedutaan besar di Eropa, yaitu Kedubes RI di Republik Ceko, Belanda, dan Jerman. Kami menjalin komunikasi dengan para diplomat agar selalu berintegrasi dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan Indonesia,” jelas Aziz.

Membawa 22 penari dalam festival ini serta menampilkan empat tarian dalam empat kali pertunjukan dalam kompetisi, yaitu Tari Ratoeh Jaore, Tari Meusare-Sare Kolaborasi, Tari Tarek Pukat, dan Tari Rapa’I Geleng. Kemenengan tersebut, lanjut Aziz tak lepas dari dukungan berbagai pihak. “Terima kasih atas doa dan dukungannya, semoga ke depan Rampoe bisa berprestasi mengharumkan nama bangsa,” tutup Aziz.

Rampoe UGM terpilih berkat jenis tariannya yang khas, yaitu dengan cara duduk dan kecepatan gerakan tubuh dari para penari yang mampu memberikan ketegangan serta membawa penonton larut akan suasana tarian yang dibawakan. Hal ini yang membuat panitia sangat tertarik untuk melihat performance dari tarian yang dibawakan dengan cara duduk.

Dan dalam parade budaya, para penari Rampoe UGM mengenakan baju adat dari beberapa daerah di Indonesia yang sekaligus memperkenalkan keanekaragaman budaya Negeri ini di mata dunia.

“Kami berharap event budaya ini tetap berlanjut untuk memperkenalkan budaya sendiri. Tidak harus diluar, didalam negeri pun kita harus giatkan rasa peduli akan warisan budaya leluhur ini”, pungkas Lathif, selaku manager tim.

..

Sumber gambar utama: ulinulin.com
Sumber : ugm.ac.id | Rampoe UGM

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini