Film Karya Sutradara Muda Indonesia Ditayangkan di Konferensi Perubahan Iklim PBB

Film Karya Sutradara Muda Indonesia Ditayangkan di Konferensi Perubahan Iklim PBB
info gambar utama

Karya film asal Indonesia menjadi perhatian dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung sejak 7 hingga 18 November mendatang. Film Musik garapan sutradara muda Natasha Dematra dan diproduksi oleh World Environment Movement berjudul Bumiku ditampilkan dalam konferensi yang berlangsung di Marrakech, Maroko.

Film musik tersebut merupakan sebuah kampanye lingkungan hidup sekaligus soundtrack film dokumenter berjudul Siti Nurbaya Bakar: Srikandi Pembawa Perubahan yang disutradarai oleh ayah dari Natasha Dematra, Damien Dematra.

Lagu Bumiku merupakan lagu yang diciptakan oeh Natasha Dematar bersama komposer senior Abah Ukam. Liriknya membawa pesan yang kuat tentang bahaya pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh manusia.

Film Bumiku, diharapkan mampu menjadi jembatan kesadaran bagi masyarakat yang masih kurang peduli dengan isu kelestarian lingkungan. Sehingga lewat film ini diharapkan mereka dapat berubah cara pandang dan pola pikirnya tentang keberlangsungan alam yang merupakan tanggung jawab seluruh manusia di Bumi.

Konferensi Perubahan Iklim PBB yang berlangsung di Maroko sendiri merupakan konferensi pertama sejak dicapainya Perjanjian Paris pada 5 Oktober 2016. Konferensi tentang perubahan iklim itu dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon, para petinggi PBB, dan para petinggi dunia lainnya. Hampir 200 negara mengirim delegasi mereka ke konferensi itu. Delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

"Saya merasa terhormat film musik Bumiku diputar di Maroko. Ini menunjukkan bahwa kampanye lingkungan hidup lewat cara kreatif telah menghasilkan bukti. Saya merasa terhormat. Saya harap banyak orang akan terinspirasi dengan film ini," kata Natasha yang juga merupakan Duta Lingkungan Hidup.

Baca juga: Sutradara Perempuan Termuda di Dunia asal Indonesia Raih Penghargaan

Nama Natasha Dematra sejatinya telah dikenal sebagai pemegang rekor dunia sutradara perempuan termuda dan ia telah meraih lebih dari 100 penghargaan internasional di bidang penyutradaraan, akting, menyanyi, dan aktivitas kemanusiaan.

Cara pandang Natasha tentang lingkungan sedikit banyak dipengaruhi oleh kelas khusus di Harvard University di Amerika. Kelas tersebut membahas tentang "Humanitarian Response to Conflict and Disaster".

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini