Mesin Pencari Asli Indonesia ini Ubah Kebiasaan Pengguna Internet Jadi Peduli Isu Sosial

Mesin Pencari Asli Indonesia ini Ubah Kebiasaan Pengguna Internet Jadi Peduli Isu Sosial
info gambar utama

Dunia teknologi dewasa ini dianggap sebagai alat yang ampuh untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan masyarakat. Bahkan sejak semakin berkembangnya teknologi internet, teknologi digital menjadi sangat maju dan inovatif. Selain itu, perkembangan teknologi digital membuat biaya-biaya yang diperlukan untuk membuat perubahan sangatlah minim. Tidak heran bila kemudian bermunculan perusahaan-perusahaan berbasis digital baru yang berusaha untuk menyelesaikan masalah di masyarakat sembari tumbuh sebagai entitas pencari profit.

Seperti dilakukan oleh startup yang berbasis di Jakarta, Geevv sebuah mesin pencari layaknya Google namun mencoba untuk menarik pengguna dengan cara yang berbeda. Yakni dengan menawarkan kebiasaan melakukan pencarian yang baru, lewat donasi Rp 10 untuk setiap pencarian yang dilakukan.

Langkah unik yang dilakukan oleh Geevv sejatinya diambil setelah melihat perilaku pengguna Indonesia yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Namun ini bukan berarti startup yang didirikan oleh Azka Silmi dan lima rekannya tersebut menjual isu sosial untuk keuntungan semata. Sebab Geevv sendiri bermula dari keprihatinan Azka yang mengetahui adanya komunitas sosial yang membutuhkan bantuan secara finansial. Seperti komunitas Kali Ciliwung di Depok yang kebanyakan relawannya adalah anak-anak remaja putus sekolah.

"Saya bertemu dengan anak-anak marjinal yang pendidikannya putus sekolah di komunitas Kali Ciliwung, meski mereka putus sekolah tapi mereka masih memiliki kepedulian lingkungan," ujar Azka pada GNFI.

Perempuan yang masih aktif sebagai mahasiswi di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia tersebut mengungkapkan bahwa para remaja tersebut harus menjaga kebersihan Kali Ciliwung dari masyarakat yang kerap membuang sampah ke sungai. Selama seharian menjaga dan dimalam harinya barulah mereka bekerja mencari uang.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Azka yang sebelumnya telah beberapa kali ikut kompetisi startup akhirnya memutuskan untuk membuat mesin pencari atau search engine meski baru menggunakan API (Application Programming Interface) mesin pencari milik Microsoft, Bing. Sejak diluncurkan pada 26 September yang lalu, sampai saat ini telah ada kurang lebih 250 ribu aktifitas pencarian.

Ketika ditanya tentang mengapa menggunakan API Bing, Azka mengungkapkan bahwa membangun mesin yang mampu melakukan indeksasi internet di Indonesia tidaklah mudah. Padahal Geevv sendiri saat ini masih kekurangan tenaga di bagian programmer.

Menariknya, Geevv berusaha untuk bisa memaksimalkan kekuatan komunitas dalam membangun bisnisnya. Seperti dengan mendekati komunitas sosial, komunitas pendidikan, komunitas blogger, dan komunitas internet lainnya. Harapannya lewat kolaborasi berbagai pihak Geevv mampu untuk membangun sebuah indeksasi yang bersifat crowdsource. Bahkan juga mulai merambah ke pemberdayaan usaha kecil.

"Kita sempat mendapatkan traffic tinggi ketika dipromosikan oleh komunitas Blogger. Dan selain itu kami juga mengajak UMKM untuk bisa beriklan di kami (Geevv). Kedepannya kami akan lebih banyak melakukan gathering." ungkap Azka.

Tantangan lainnya yang dihadapi oleh Geevv adalah bagaimana merebut ceruk pasar yang selama ini telah dimiliki oleh mesin-mesin pencari raksasa dari luar negeri seperti Google, Bing ataupun Yahoo!.

"Lewat search engine, bisnis model yang diambil oleh Geevv adalah bagaimana saat pengguna menggunakan fasilitas pencarian, ada yang terkena dampaknya. Seperti pengiklan yang merupakan bagian dari rencana monetasi kami," ungkap perempuan kelahiran Bandung tersebut.

Salah satu tampilan fitur aplikasi Geevv di ponsel pintar (Foto: Geevv / play.google.com)
info gambar

Sebagai langkah jangka pendek, rupanya Geevv sedang dalam masa menjalani tantangan mencari traffic agar bisa menggunakan API iklan milik Bing. Sedangkan nilai Rp 10 setiap kali pencarian dilakukan merupakan angka yang muncul ketika iklan diklik ataupun saat pencarian dilakukan yang memunculkan iklan sesuai kata kunci. Namun saat ini, Geevv masih memberlakukan nilai tersebut disetiap aktifitas pengguna sebagai bentuk traction atau mencari pengguna sebanyak-banyaknya. Nantinya, uang donasi yang terkumpul akan diberikan ke beberapa komunitas sosial yang telah menjadi partner.

Dalam waktu dekat, Geevv mengungkapkan telah mengembangkan aplikasi di ponsel pintar yang saat ini telah ada di playstore. Dan nantinya pengguna akan bisa melakukan sign in.

"Fungsinya adalah agar pengguna bisa memasukkan indeks dan juga kalkulator donasi. Sebab saat ini kami masih menggunakan cookies, sedangkan cookies memiliki kelemahan umur hidup. Sehingga lewat sign in pengguna bisa melihat berapa banyak donasi yang telah terkumpul berkat aktifitas pencariannya," jelas Azka.

Sejauh pengamatan GNFI saat ini, Geevv telah mendapatkan donasi sebesar Rp 2.550.100. Apa yang dilakukan oleh Geevv merupakan langkah yang menarik sebab mampu memberikan manfaat lain dari aktifitas pencarian yang saat ini hampir selalu dilakukan oleh setiap orang yang telah terknoneksi internet.

Melihat kesuksesan startup yang berhasil melihat karakter masyarakat Indonesia yang dermawan seperti Kitabisa.com, kemunculan Geevv dianggap sebagai alternatif cara untuk turut bisa peduli pada isu sosial dan lingkungan. Bahkan terdapat sebuah komentar di laman aplikasi Geevv di playstore yang menyebutkan bahwa pengguna merasa bahwa kuota internetnya bisa lebih bermanfaat lewat aplikasi ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini