Surganya Para Yachter itu Bernama Indonesia

Surganya Para Yachter itu Bernama Indonesia
info gambar utama

Kepulauan terbesar di kawasan Asia Pasifik ini memang tercatat punya garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada. Indonesia menjadi negeri yang amat strategis karena wilayahnya yang diapit dua benua dan dua samudera terluas di dunia. Hal ini pun membuat Indonesia sangat kaya akan perairan lautnya.

Bagi Kemenko Maritim, Indonesia sudah sepatutnya menjadi surga bagi para pemilik yacht atau kapal pesiar. Bagaimana tidak? Dengan kondisi alam Indonesia tersebut, semestinya ada banyak yachter yang berkunjung ke Indonesia.

Hal ini pun jadi peluang besar di bidang pariwisata, pasalnya para yachter itu memang merupakan para pelancong yang menggunakan kapal layar sebagai moda transportasinya. Yachter dari berbagai Negara memang sudah seringkali berkunjung ke Indonesia, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak.

Indonesia sebenarnya sudah menerima kunjungan dari para yachter, namun jumlahnya tidak terlalu banyak
info gambar

Tahun 2014 tercatat paling tidak ada 700 yacht yang berlayar di perairan Indonesia. Namun, menurut Asdep Deputi II Jasa Kemaritiman Okto Irianto, angka itu bila dibandingkan dengan ribuan pulau yang ada di Indonesia sangatlah kecil.

"Indonesia itu ialah tempat tujuan yachter (pemilik kapal pesiar) nomor satu di dunia yang ingin ditujui. Sekarang yachter terbesar itu di Karibia dan Mediterania. Tujuan utama mereka ke Panama, sekitar Monako, Yunani, dan Thailand," jelas Okto.

Untuk itu, demi memajukan pariwisata Indonesia, pemerintah pun tidak Cuma fokus mengembangkan wisata hutan, pantai, maupun pegunungan melainkan juga wisata di kawasan maritim. Melalui instrumen Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional, angka yachter tadi ditargetkan meningkat, setidaknya menjadi seribu kapal setiap tahun.

Hingga tahun 2019 nanti diharapkan angka tersebut sudah mencapai ke titik 6.000 kunjungan yachter ke Indonesia. Untuk mencapainya, Okto menegaskan pemerintah sudah menambah pintu masuk pelabuhan untuk kapal pesiar asing. Hingga saat ini sudah ada 19 pintu masuk pelabuhan untuk kapal pesiar asing, di antaranya adalah Pelabuhan Sabang, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Teluk Bayur, dan Pelabuhan Tanjung Pandan.

Tak cuma pintu masuk, birokrasi izin masuk pun sudah diperbaiki. Kalau dulu para yachter seringkali merasa kesulitan untuk masuk ke kawasan Indonesia lantaran harus ada surat izin dari tiga kementerian, yakni Kementerian Luar Negeri, TNI, dan Kementerian Perhubungan, saat ini yachter hanya perlu registrasi melalui internet.

Target 6000 yacht hingga 2019 akan digenjot pemerintah Indonesia
info gambar

Menurut Okto, Indonesia memang menjadi tujuan nomor satu bagi para yachter di seluruh dunia. Ada empat alasan utama yang membuat para yachter begitu tertarik mengunjungi Indonesia, yakni kekayaan bawah air Indonesia yang punya beragam spesies komunitas laut dan lebih indah dibandingkan Kanada. Lalu, iklim di Indonesia sangat mendukung sehingga para yachter bisa berkunjung ke Indonesia kapan saja.

Alasan lainnya, kawasan laut Indonesia aman dan bersih dari bajak lait serta tidak ada taifun atau angin laut sehingga para yachter menjadi nyaman saat berlayar.

Masuknya yacht diyakini memberikan sumbangan cukup besar dalam peningkatan devisa negara karena setiap kapal yang berisi rata-rata lima orang menurut perkiraan menghabiskan 750 dolar AS dalam rata-rata tiga bulan kunjungan.

Pembangunan marina sebagai lokasi parkir yacht pun digalakkan. Di antaranya di Gili Gede, Nusa Tenggara Barat. Pemerintah juga membuat ajang-ajang pelayaran berskala internasional seperti Sail Karimata dan Festival Bahari Kepri demi menyedot atensi pemilik yacht.


Sumber : cnnindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini