8 Film Layar Lebar Indonesia ditayangkan di FFI Mesir

 8 Film Layar Lebar Indonesia ditayangkan di FFI Mesir
info gambar utama

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Kairo kerjasama Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia beserta PPMI Mesir sukses menyelenggarakan Grand Opening Festival Film Indonesia (FFI) di Ramses Hilton Ballroom, kota Kairo pukul 19.00 – 22.00 Clt

Sengaja acara tersebut diadakan sebagai pembukaan FFI tahun 2016 yang bakal memutarkan beberapa sinema ternama Indonesia. Yaitu sebanyak delapan judul film Indonesia akan segera ditayangkan di beberapa lokasi di Kairo dari tanggal 21 hingga tanggal 25 November 2016. Diantara lokasinya Auditorium Sholah Kamil Hay Sadis, Fustat Hall Azhar Conference Center, Indonesian Cultural Center Cairo, dan Bioskop Wonderland.

Film-film yang akan diputar adalah Aisyah; Biarkan Kami Bersaudara sebagai film pembuka, Battle of Surabaya, Cahaya dari Timur: Beta Maluku, Ada Surga di Rumahmu, Ketika Cinta Bertasbih, Jihad Selfie, dan Filosofi Kopi. Hingga akhiri oleh film “Soekarno” pada acara penutupan di Fustat Hall, Azhar Conference Center tanggal 25 November tersebut.

Tujuan diadakannya pekan ini, Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzy menyatakan bahwa tema-tema film yang dipilih ini memberikan semangat patriotisme, pantang menyerah, kesetiakawanan, pendidikan, kewirausahaan, kemanusiaan, juga toleransi.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa pekan ini sejalan dengan misi perwakilan RI dalam memperkenalkan keanekaragaman dan pencapaian yang diraih Indonesia, maka film-film yang diputar juga memuat misi pengenalan keindahan alam Indonesia, produk unggulan Indonesia, keanekaragaman budaya, adat istiadat, kebhinnekaan, dan kemajuan industri animasi Indonesia.

Acara Grand Opening tersebut benar-benar ramai. Tamu undangan yang telah diundang hadir diantaranya pejabat tinggi Mesir seperti Menteri Kebudayaan, Helmy Namnam, para Duta Besar, korps diplomatik negara-negara sahabat, media setempat serta sejumlah warga Mesir yang merupakan Friends of Indonesia. Juga Penulis buku yang diadaptasi menjadi film “Ketika Cinta Bertasbih” Habiburrahman Shirazi pun turut hadir pada acara pembukaan tersebut. Selebihnya tamu undangan perwakilan organisasi atau perkumpulan Masisir (Mahasiswa Indonesia di Mesir) juga menghadiri.

Salah satu sesi di Grand Opening ini memutarkan triller dari masing-masing sinema yang akan diputar, juga sekaligus menayangkan satu buah sinema pembuka berjudul “Aisyah; Biarkan Kami Bersaudara” dengan English Subtitle. Film bertemakan pentingnya toleransi antar beragama ini menjadi tontonan menarik bagi warga Mesir yang sedang hadir. Dikarenakan pula, latar belakang adegan itu menampilkan aneka ragam Indonesia sebagai negara Hijau.

Respon positif salah satu Masisir yang hadir pada acara pembukaan tersebut menjadikan bahwa acara ini luar biasa karena jarang-jarang warga Indonesia dan warga Mesir bisa menonton bersama.

“Banyak manfaatnya, disamping memperkenalkan perfilman Indonesia yang berkualitas dengan menampilkan adegan toleransi beragama kepada warga Mesir (lewat film Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara), dan untuk mahasiswa Indonesia di Mesir sebagai pelepas rindu akan suasana nonton di Indonesia” Jelas Ikhwan Septian salah satu mahasiswa fakultas Syariah Univ. Al-Azhar ini.

Di sela-sela pertengahan acara sesudah waktu coffee break, terdapat penampilan berupa tari zapin yang ditampilkan oleh tujuh orang dari Masisir ini. Menambah nilai budaya asli Indonesia akan warga Mesir yang sedang hadir.

Sumber : Informatika Icmi Orsat Kairo (salah satu Media Mahasiswa
indonesia di Mesir)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini