Landasan Bandara Baru Yogyakarta Akan Jadi Satu yang Terpanjang di Indonesia

Landasan Bandara Baru Yogyakarta Akan Jadi Satu yang Terpanjang di Indonesia
info gambar utama

Yogyakarta kian hari kian sering menebar pesonanya ke semua orang, tidak cuma orang Indonesia tapi juga masyarakat luar negeri. Hal ini membuat semakin banyak orang berhasrat besar untuk melancong ke Yogyakarta. Maka jangan gelengkan kepala kalau Yogyakarta makin ramai dan banyak pengunjungnya. Kota yang dijuluki sebagai kota wisata ini memang terus mempertahankan diri untuk menjadi destinasi wisata favorit semua kalangan.

Para pelancong yang datang dari jauh itu tidak sedikit yang menggunakan moda transportasi udara untuk sampai menginjakkan kaki di kota yang istimewa ini. Sayangnya, Bandara Internasional Adisutjipto yang jadi satu-satunya bandara yang dipunyai Yogyakarta makin tidak memadai untuk menampung jumlah penumpang yang makin banyak. Bandara yang terletak di kawasan Maguwoharjo itu cuma punya kapasitas 1,5-2 juta penumpang per tahun, sedangkan pengunjung Yogyakarta kini sudah mencapai 6,4-6,7 juta orang per tahunnya.

Untuk itu, Yogyakarta kini tengah ngebut dengan mega proyek bandara barunya. Seperti kabar yang sudah-sudah, Yogyakarta akan punya bandara baru yang jauh lebih besar yang lokasinya terletak di Kabupaten Kulon Progo. Sebelum ditetapkan lokasinya di Kabupaten Kulon Progo, lokasi bandara itu telah disurvei dan dievaluasi.

Master plan bandara baru Yogyakarta
info gambar

Menurut Pimpinan Proyek New Yogyakarta International Airport (NYIA) PT Angkasa Pura I Sujiastono, bandara ini harus bisa beroperasi pada tahun 2019 kelak karena semakin banyaknya orang yang datang ke Yogyakarta. Seperti yang dituliskan Republika, Sujiastono menjelaskan bahwa bandara baru Yogyakarta ini dirancang untuk bisa menampung kapasitas penumpang hingga 15 juta orang per tahun. Pembangunannya sendiri akan dilakukan secara bertahap.

Pada tahap awal, bandara baru ini akan dilengkapi 8-10 apron dengan taxiway parallel. Tujuannya agar pergerakan pesawat keluar dan masuk bandara bisa cepat sehingga mampu menampung pesawat dalam jumlah yang banyak. Setelah itu, pada tahap ke dua nanti akan dinaikkan kapasitasnya menjadi 20-25 juta penumpang dengan 28-35 apron. Adapun landasan pacu atau runway yang akan dibangun pada tahap awal adalah sepanjang 3250 meter dan pada tahap ke dua sepanjang 3600 meter.

"Panjang landasan di NYIA ini nantinya lebih panjang daripada di Bali dan terpanjang dibandingkan dengan bandara lainnya yang ada di Indonesia. Di Bali saja hanya 3000 meter," jelas Sujiastono. Dengan begitu, apabila pesawat besar bisa masuk ke Yogyakarta, maka wisatawan asing seperti dari Cina dan lainnya yang selama ini ketika akan ke Yogyakarta transit via Bali atau Jakarta dulu, nantinya akan bisa langsung masuk ke Yogyakarta.

Jalur khusus dan kereta api menuju bandara baru

Harus diakui, lokasi bandara baru Yogyakarta yang akan mulai dibangun pada awal tahun 2017 nanti memang jauh dari pusat kota, tidak seperti lokasi bandara yang sekarang yang jaraknya hanya sekitar 9 kilometer yang bisa ditempuh dalam waktu 15 menit. Oleh karenanya, Pemerintah Daerah DIY sudah mempersiapkan transportasi penghubung menuju ke bandara baru. Untuk jangka pendeknya, Pemda DIY memprioritaskan pembangunan jalur Kereta Api sebagai akses transportasi menuju bandara baru di Kulon Progo.

"Kalau untuk jangka pendek, diprioritaskan jalur KA dulu, ke depannya baru akan dikembangkan jalur tol untuk penunjang," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY yang bertanggungjawab soal tata ruang pembangunan airport city, Tavip Agus Rayanto seperti dituliskan Tribun Jogja.

Selain itu, pemerintah daerah juga menyiapkan jalur khusus menuju bandara baru. Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa pihaknya sudah menentukan empat jalur utama menuju bandara baru. Jalurnya mulai dari Yogya ke Karangnongko Wates yang merupakan jalan nasional, Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Jalan Daendels dan dengan menggunakan kereta api.

“Jadi (bandara) bisa diakses dengan melalui Jalan Daendels, JJLS, lewat jalan nasional dan kemudian menggunakan kereta api. Jalan Daendels itu akhirnya nanti lewat dibawahnya terminal airport,” jelas Hasto.

Kehadiran bandara baru ini akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta
info gambar

Dia menjelaskan, saat ini ke empat jalur utama ke bandara tersebut tengah digarap. Dengan rincian untuk JJLS, sekarang telah dimulai, sedangkan Jalan Daendels, kini juga tengah diperlebar. Sementara untuk jalan nasional di beberapa titik yang tanahnya luas tengah dibagi dua jalur.

“Semua jalan nasional kan akan dibuat enam jalur. Sekarang ini jalan nasional yang beberapa titik tanahnya sudah lebar dibagi dua,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, Aris Riyana mengungkapkan, bila bandara baru di Kulonprogo selesai dibangun, setidaknya delapan negara menyatakan siap membuka penerbangan langsung ke Kota Gudeg. Delapan negara tersebut di antaranya Vietnam, Thailand, Inggris, Prancis, Italia, Arab Saudi. Menurutnya, dengan dibukanya bandara baru, ia yakin Yogyakarta tidak hanya menjadi tujuan wisata terkemuka di ASEAN juga dunia. Optimisme ini sejalan dengan semangat pariwisata di Yogyakarta yaitu Bringing World to Yogyakarta and Bringing Yogyakarta to World.

Sumber : republika.co.id | Tribun Jogja | sindonews

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini