Siapa Sangka Brand Outdoor Ternama ini Buatan Anak Bangsa!

Siapa Sangka Brand Outdoor Ternama ini Buatan Anak Bangsa!
info gambar utama

Siapa sih yang tidak suka travelling? Jika saya bertanya pada teman-teman tentang hobi mereka hampir semuanya menjawab: travelling! Hobi yang kian digemari ini tentu tidak terlepas dari peran pemerintah dalam membangun infrastruktur untuk menghidupkan kembali sisi pariwisata Indonesia.

Hobi travelling ke kota-kota saja sepertinya tidak cukup, banyak juga anak muda yang kini senang mengeskplorasi alam dengan kegiatan-kegiatan seperti hiking, panjat tebing, dan lainnya. Misalnya saja jumlah pendaki Gunung Semeru, salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, pada tahun 2015 mencapai angka 51.984. Para pendaki ini berdatangan dari seluruh wilayah Indonesia maupun mancanegara. Keindahan Indonesia termasuk pegunungannya menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan luar negeri.

Sebelum mendaki tentu para pendaki harus melakukan persiapan yang matang, salah satunya adalah mempersiapkan peralatan pendakian mulai dari carrier, sleeping bag, matras, hingga peralatan makan dan pakaian yang cukup. Tak heran jika semakin banyak merk-merk produk outdoor bermunculan, ditambah lagi dengan berbagai festival outdoor yang semakin sering diadakan di berbagai kota dan mendapat respon positif dari para peminat kegiatan outdoor. Dibalik semakin bertambahnya merk outdoor, para pendaki tentu tidak asing lagi dengan merk-merk outdoor seperti Eiger dan Consina. Kedua produk outdoor yang kerap menemani perjalanan para traveler tersebut ternyata produk buatan Indonesia loh. Yuk kenalan dengan dua produk ini.

1. Eiger

Ilustrasi Brand Eiger, Sumber: renjanatuju.wordpress.com
info gambar

Nama Eiger terinspirasi dari nama Gunung Eiger dengan ketinggian mencapai 3,970-meter dan terletak di atas dataran Grindelwald dan Lauterbrunnen, Swiss. Bagi pecinta alam Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan nama ini. Mungkin sebagian besar kita lebih mengenal Eiger sebagai merk barang outdoor dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau ketimbang sebagai nama gunung di Swiss. Hal ini tidak lah aneh mengingat Eiger merupakan salah satu brand yang digemari oleh para pecinta alam Indonesia. Namun dibalik kesuksesannya itu, siapa sangka bahwa brand yang saat ini mulai mendobrak pasaran Eropa ini adalah brand buatan Indonesia.

Adalah Ronny Lukito, pendiri PT Eigerindo Multi Produk Industri sekaligus pencetus nama Eiger. Bermodalkan dua mesin jahit, perusahaan asal Bandung ini meluncurkan produk pertamanya berupa tas. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1993 ini memang berfokus memproduksi peralatan-peralatan untuk kegiatan outdoor mulai dari carrier/rucksacks, daypacks, shoulder bag, baju , jam tangan, jaket gunung, topi, sandal gunung, sepatu gunung, dan lainnya. Kini Eiger telah memiliki 3 Flagship Stores, 34 Showroom, dan 81 Counter yang tersebar di wilayah Indonesia dan siap mendobrak pasar dunia.

2. Consina

Ilustrasi Pendaki yang menggunakan Produk Consina, Sumber: bedesgunung.com
info gambar

Merk peralatan outdoor yang juga menyita perhatian para traveler dan hiker adalah Consina. Brand ini mulai dikenal luas dan memiliki penggemar setia karena design produk yang baik, nyaman, serta beragamnya jenis produk yang ditawarkan. Brand yang mulai beroperasi pada 1994 ini memiliki beberapa produk andalan seperti tas gunung, webbing, jaket gunung, sepatu gunung dan lainnya. Berbekar sebuah mesin jahit bermerk “Butterfly” kini Consina menjadi salah satu brand produk outdoor lokal yang paling digemari tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. Saat ini Consina sudah memiliki lebih dari 80 toko yang tersebar di Indonesia.

3. Avtech

Sumber: facebook.com/avtechindo
info gambar

Salah satu pemain lokal yang juga mencoba bersaing dengan pasar produk outdoor yang notabene nya masih banyak dikuasai oleh produk impor dari Amerika, Inggris, Prancis, Italia, adalah Avtech. Brand ini didirikan oleh Yudi Kurniawan yang sejak SMA menyukai kegiatan olahraga yang berhubungan dengan alam. Pada tahun 1990-1991 Yudi mulai menciptakan produk-produk outdoor untuk memenuhi kebnutuhannya sendiri. Maklum, pada masa itu toko-toko yang menjual peralatan outdoor masih sedikit belum lagi harga perlengkapan yang relatif mahal.

Awalnya Yudi hanya membuat kantung tidur dan dompet, hasil karyanya ini mendapat perhatian dari teman-temannya. Berbekal kurang dari Rp 1 juta dia cuman mampu memproduksi jika ada pesanan. Pertama kali Yudi mengenalkan produknya dengan nama Adventure pada tahun 1997 untuk memenuhi permintaan konsumen sekaligus sebagai identitas. Pada tahun yang sama, ia juga mendapatakan pinjaman modal dari bank sebesar Rp 25 juta.

Setelah dua tahun menggunakan nama Adventure, Yudi harus mengganti nama merek produknya menjadi Avtech karena merek Adventure telah terdaftar. Perubahan ini tentu beresiko, secara perlahan Yudi mulai mengubah image Adventure menjadi Avtech. Perubahan ini membuahkan hasil karena pada tahun 2006, Avtech diterima baik oleh pasar. Hal ini terbukti dengan tersebarnya produk ini dari Aceh hingga Papua. Bahkan Avtech juga mulai merabha pasar Filipina, Brunei, Inggris, Australia, Malaysia, dan Jepang.

4. Cartenz

Sumber: facebook.com/pg/Cartenz-Adventure-Indonesia
info gambar

Ada lagi brand outdoor lokal yang menggunakan nama gunung sebagai merek nya, brand ini adalah Cartenz. Beralamat di Jl Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, brand ini kini mulai mendapat perhatian dari pecinta kegiatan outdoor. Ini terbukti dengan berdirinya 15 cabang Cartenz di berbagai kota di Indonesia yaitu di Malang, Purwokerto, Depok-Jakarta, Magelang, Jogyakarta, Surakarta, dan lainnya. Berada dibawah asuhan PT Cartenz Indonesia, brand ini menawarkan berbagai produk seperi alat-alat adventure, outdoor fashion, foot wear, safety work, dan lainnya.

5. Jayagiri

Sumber: Astacala.org
info gambar

Pendaki gunung berpengalam tentu sudah sangat mengenal merk legendaries ini. Brand Jayagiri memang sudah mulai malang-melintang di dunia adventure sejak tahun 1978. Brand ini sempat mengalami kevakuman dan mulai bangkit kembali dengan nama brand Jayagiri by Dody (Dody Jayagiri) pada tahun 1985. Brand legendaris ini tidak hanya mendominasi pasaran nusantara tapi juga merambah ke luar negeri. Ekspor pertama berlangsung pada 1983 dengan tujuan negara Malysia. Jayagiri sekarang memproduksi berbagai jenis produk outdoor seperti sepatu, tas, jacket, kantung tidur, dan lainnya.

Brand-brand lokal tersebut berhasil membuktikan bahwa produk Indonesia juga tak kalah kualitasnya dengan brand-brand outdoor internasional dengan harga terjangkau. Karena itu, tak ada lagi alasan untuk tidak bangga dengan karya anak bangsa ya!


Sumber : dirangkum dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini