Rahasia Dibalik CN235-220M Pesawat Buatan Indonesia, Berbagai Negara Sudah Menggunakan

Rahasia Dibalik CN235-220M Pesawat Buatan Indonesia, Berbagai Negara Sudah Menggunakan
info gambar utama

Pesawat buatan Indonesia kembali diekspor. Kali ini negara Senegal menggunakan pesawat CN235-220M Multi Purpose buatan PT Dirgantara Indonesia (Persero) untuk keperluan angkatan udaranya. Pesawat tersebut telah dikirimkan pada hari Selasa, 27 Desember kemarin.

Pembelian pesawat berjenis baling-baling tersebut dilakukan oleh A.D Trade Belgia sejak tahun 2014 yang lalu. Kemudian seluruh pengerjaan pesawat ini dikerjakan di Bandung. Pembelian ini membuktikan bahwa produk PTDI telah dikenal luas diberbagai negara. Tercatat telah ada negara Thailand, Pakistan dan Senegal yang telah menerima pesawat ini pada tahun 2016. Sebelumnya, perusahaan jual beli aviasi asal Belgia tersebut juga telah membeli tiga pesawat dengan tipe yang sama untuk memenuhi permintaan Burkina Faso dan Venezuela.

Direktur Utama PTDI pun kemudian memaparkan rahasia mengapa pesawat karya anak bangsa ini banyak digunakan.

“Pesawat CN235-220 produk PTDI sudah dikenal luas di berbagai negara sebagai pesawat multiguna yang efektif dan efisien dan dapat beroperasi dari landasan dengan kondisi terbatas,” kata Budi Santoso, sebagaimana dikutip dari Tempo.

CN235-220M Multi Purpose Aircraft yang akan digunakan oleh Senegal diterbangkan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menuju Dakar, Senegal. Rute yang akan dilalui, Bandung-Medan-Kolombo-Maldives-Pakistan-Riyadh-Khartoum-Chad-Burkina Faso-Dakar.

CN235
info gambar

Inilah keunggulan CN235-220:

1. Pesawat mampu untuk melakukan lepas landas dengan jarak yang pendek dan darurat, bahkan meski kondisi landasan belum beraspal.

2. Mampu mengangkut 49 penumpang termasuk pilot dan kopilot yang dapat diubah menjadi pesawat berbagai macam misi seperti pesawat angkut penerjun, evakuasi medis, angkutan kargo, penerbangan sipil maupun penerbangan untuk VIP dan VVIP.

3. Memiliki gerbang belakang sehingga mampu memasukkan kendaraan ke dalamnya

4. Menggunakan sistem avionik terbaru yang modern dan kokpit sepenuhnya bersistem digital atau full glass cockpit.

5. Multihop capability fuel tank, yaitu teknologi tangki bahan bakar yang memungkinkan pesawat terbang tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.

6. Memiliki pengaturan perubahan yang cepat atau Quick change configuration.

7. Roda pendaratan dan lepas landas dapat dilipat atau retractable landing gear , yang pada umumnya jarang ditemukan di pesawat propeler.

8. Selain itu juga CN235-220M juga dapat memiliki sistem high wing configuration yang memiliki keunggulan dari segi kestabilan, visibilitas saat lepas landas ataupun mendarat dan juga lebih efisien dalam pengaturan bahan bakar sebab pada pesawat high wing tidak memerlukan pompa.

9. Memiliki harga yang kompetitif dengan biaya perawatan yang murah.

“Ini adalah bukti kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai teknologi tinggi,” ucap Budi Santoso.


Sumber : Tempo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini