Wow, Indomie Masuk 10 Besar Merek Paling Banyak Dibeli di Dunia

Wow, Indomie Masuk 10 Besar Merek Paling Banyak Dibeli di Dunia
info gambar utama

Siapa yang tidak suka mie instan merek Indomie? Bagi anak-anak rantau, makanan instan satu ini selalu jadi pemadam kelaparan termujur dan termurah. Dan kita semua tahu, merek mie instan nomor satu di Indonesia ini juga sudah amat terkenal di berbagai negara di dunia. Sebut saja Nigeria misalnya, yang sampai-sampai warganya mengira kalau Indomie adalah mie instan produksi negara mereka dan salah satu rapper mereka pun sampai membuat lagu tentang Indomie.

Ada satu kabar membanggakan dari merek mie instan kebanggaan nusantara ini, pasalnya di tahun 2016 Indomie masuk di jajaran 10 besar merek paling banyak dibeli di dunia, tepatnya berada di peringkat delapan. Hal ini didasarkan pada hasil studi mutakhir salah satu lembaga riset Kantar Worldpanel yang beberapa waktu lalu merilis studi bertajuk Brand Footprint.

Laporan tahunan dari Kantar Worldpanel ini mendaftar peringkat 50 besar merk fast-moving consumer goods di seluruh dunia berdasarkan data perilaku konsumen dari 300 milyar keputusan pembeli. Studi ini dilakukan kepada 15.000 merek di 44 negara berbeda. Dari data tersebut, di jajaran 10 besar Indomie pun bersanding dengan 9 merk populer seperti Coca Cola yang menempati urutan pertama, Lay's, Pepsi, Nescafe, hingga Dove.

Studi ini menguji meerk dari berbagai aspek yang disebut Kantar dengan "consumer reach points" atau capaian poin konsumen yang mengukur berapa banyak orang di seluruh dunia yang membeli merk tersebut dan seberapa sering mereka membelinya. Berdasarkan data tersebut, Indomie mendapatkan capaian 1.89 juta consumer reach points.

Berikut adalah 10 besar merek yang paling banyak dibeli di seluruh dunia:

1. Coca-Cola

Coca-Cola memperoleh Consumer Reach Points sebesar 6,3 juta. Produk minuman berkarbonasi ini membangun rasa tahu konsumen dengan memasok toko-toko lokal dengan lemari es untuk produk minuman yang dijual.

2. Colgate

Colgate meraih Consumer Reach Points sebesar 4,3 juta dan dimiliki oleh Colgate-Palmolive Company.

Meski sudah dibeli oleh dua pertiga rumah tangga di seluruh dunia, produk pasta gigi ini masih mengincar tambahan 40 juta rumah tangga menyikat gigi menggunakan Colgate.

3. Lifebuoy

Produk sabun mandi ini memperoleh Consumer Reach Points sebesar 2,6 juta.

Di beberapa negara, seperti di Uni Emirat Arab dan Indonesia, Lifebuoy memasang perangkat disinfektan di pusat-pusat perbelanjaan bagi konsumen dan dalam kampanyenya selalu mengingatkan pentingnya mencuci tangan.

4. Maggie

Produk makanan ini memperoleh Consumer Reach Points sebesar 2,4 juta dan merupakan produk terlaris Nestle. Maggie menghadirkan sup instan, kaldu, saus, dan mie.

5. Lay’s

Produk keripik ini memperoleh Consumer Reach Points sebesar 2,2 juta. Tahun ini, Lay’s berhasil menjangkau tambahan 25 juta rumah tangga di seluruh dunia.

6. Pepsi

Pepsi merupakan salah satu minuman berkarbonasi terlaris di dunia, memperoleh Consumer Reach Points 2,2 juta. Di beberapa negara, seperti di Mesir, Pepsi kabarnya lebih laris ketimbang Coca-Cola.

7. Nescafe

Produk kopi instan ini memperoleh Consumer Reach Points sebesar 2 juta. Meski masih menjadi produk kopi yang amat laris di seluruh dunia, namun posisi Nescafe turun 6 peringkat dibandingkan tahun 2014 lalu.

8. Indomie

Produk mie instan terlaris di dunia ini mencapai Consumer Reach Points 1,9 juta. Indomie merupakan produk mie instan nomor satu di Indonesia dan telah berekspansi ke berbagai belahan dunia.

9. Knorr

Produk makanan ini memperoleh Consumer Reach Points sebesar 1,86 juta. Produk kaldu blok Knorr merupakan salah satu yang paling popular di dunia.

10. Dove

Produk perawatan tubuh ini memperoleh Consumer Reach Points sebesar 1,67 juta. Dove meraih peringkat ketiga di Amerika Latin dalam kategori 10 merek perawatan tubuh terlaris.

Daftar merek paling banyak dibeli di seluruh dunia, Indomie masuk ke urutan 8 dari 50 merek yang diuji
info gambar


Sumber : kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini