Sosok Inspiratif Pematah Stigma Negatif ODHA: Berprestasi (Bagian 2)

Sosok Inspiratif Pematah Stigma Negatif ODHA: Berprestasi (Bagian 2)
info gambar utama

Memakai Sarana Sepak Bola, Musik dan Tinju

Ginan memilih 3 hal yang digunakan untuk mengampanyekan slogan rumah cemara, “Dunia Tanpa Stigma” yakni sepak bola dan musik. Ketiga hal ini didasari alasan yang kuat kenapa pendiri rumah cemara ini memilih jalur ini. Sepak bola menurutnya dapat menjangkau orang lebih banyak, yakni 11 orang sekali bermain. Metodenya cukup sederhana, dengan mengundang beberapa pihak, seperti pemerintah kota bermain sepak bola seperti dahulu, lalu Ginan mengajak mereka makan malam. Ketika makan malam, Ginan lantas mengemukakan fakta bahwa tim rumah cemara yang bermain bersama tadi adalah ODHA.

Tak pelak lawan bertandingnya tadi kaget. Namun, disinilah pengetahuan mengenai penyebaran HIV mulai dijelaskan dengan benar sehingga masyarakat tidak salah perspektif bahwa bukan orangnya yang harus dijauhi, namun penyakitnya saja. Banyak orang diluar sana yang setelah terkena virus HIV/AIDS keadaan semakin memburuk karena dijauhi orang-orang sekitar.

Selain itu, musik juga dipilihnya sebagai sarana menyebarkan informasi mengenai virus HIV/AIDS karena musik adalah bahasa universal. Tergabung dalam salah satu band yang cukup tenar bernama Jeruji, Ginan menyebarkan pesan-pesan positif agar masyarakat tidak memarjinalkan ODHA melalui single-single dan album nya.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Tinju adalah salah satu olahraga selain sepak bola yang dipilihnya. Menurutnya, kecanduan adalah sumber penyakit dari pengguna narkoba maupun penderita HIV/AIDS, untuk itu olahraga sebagai subtitusi narkoba tersebut. Menurutnya, efek dari narkoba yang memproduksi endorphine didalam otak sebagai bentuk kebahagiaan dan lain sebagainya dapat digantikan dengan tinju.

“Kalau kita melakukan olahraga berat yang ada cardio didalamnya, endorphine tersebut otomatis terpenuhi, karena olahraga pun menghasilkan endorphine,” ungkapnya. Dengan kepercayaan ini, Rumah Cemara medirikan Rumah Cemara Boxing Camp pada tahun 2014, sebagai bentuk pendampingan pengguna narkoba.

Berprestasi Bersama Rumah Cemara

Bersama Rumah Cemara, Ginan meraih beberapa prestasi fantastis melalui kegiatan sepak bola. Ya, pemuda inspiratif ini juga aktif dalam olahraga, yakni sepak bola dan tinju. Pada tahun 2011, pria berbintang Gemini ini berangkat ke Paris, Perancis untuk bertanding dalam Homeless World Cup (HWC), yakni sebuah ajang yang diperuntukkan bagi kaum termarjinalkan untuk mewakili negaranya sekali dalam seumur hidup mereka dalam bentuk street soccer. Hebatnya, Ginan meraih predikat Best Male Player di ajang tersebut.

Meski begitu, langkah Ginan dan tim sampai kesana sebenarnya tidak mulus. Pada awalnya tim Rumah Cemara tidak memiliki dana untuk berangkat. Beruntunglah dukungan dari program Kick Andy dan juga orang-orang terdekatnya berhasil mengumpulkan dana untuk memberangkatkan tim Rumah Cemara.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Kepada GNFI, Ginan berkisah bagaimana ia dan tim bisa terbang ke Paris kala itu untuk bermain sepak bola.

"Awalnya kami memang suka main bola sejak 2006, lalu tahun 2010 diajakin sama Homeless World Cup buat main disana, tapi enggak ada dana. Akhirnya dibantu kawan-kawan diluar Rumah Cemara dan Kick Andy sampai akhirnya bisa ikut ke Paris pada tahun berikutnya, yakni 2011,” kisahnya.

Di HWC Paris 2011, Rumah Cemara berhasil membawa nama Indonesia mendapat peringkat 6 dari 48 negara yang ikut berkompetisi.

Setelah itu, Rumah Cemara telah memberangkatkan puluhan orang Indonesia untuk mengikuti HWC yakni di HWC 2012 Mexico, HWC 2013 Polandia, HWC 2014, HWC Amsterdam dan HWC 2016 Skotlandia. Dari sekian perlombaan Rumah Cemara menorehka prestasi sebagai Best Coach Award UEFA (2012), Peringkat 8 Dunia (2013), Peringkat 2 Ejercito de Chile Cup dan Best Male Player (2014, L. Swananda Pradika, serta peringkat 1 Amsterdam Cup (2015).

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
Tim Rumah Cemara di HWC 2016 (PPI Glasgow & Tempo.co)

Berkat kegigihan dan kepedulian dari seorang Ginan Koesmayandi, dirinya didaulat menjadi saah satu dari Sembilan Fellow Ashoka sebagai figur pembaruan masyarakat. Beberapa kali pria lulusan Universitas Padjajaran menjadi pembicara untuk menginspirasi dan memotivasi anak muda agar lebih menghargai hidup. Dirinya pun pernah terbang ke Australia dan diwawancarai oleh ABC News.

Pria inspiratif ini memiliki pesan kepada anak muda Indonesia agar amanah akan apa yang dilakukannya.

"Semoga anak muda Indonesia mampu menggunakan pengetahuan agar bijaksana memilih jalan hidup yang dipilih, semua kan titipan, tentunya harus diamalkan untuk bisa bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain," tutupnya.

*

GNFI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini