Untuk Pertama Kalinya, Angklung di Titik Tertinggi Kutub Selatan

Untuk Pertama Kalinya, Angklung di Titik Tertinggi Kutub Selatan
info gambar utama

Kutub selatan merupakan salah satu benua yang masih sangat sedikit kenal manusia. Berbagai aksi ekspedisi pun dilakukan untuk mempelajari dan menaklukkan benua ketujuh ini. Seperti yang dilakukan oleh tim WISSEMU (The Women of Indonesia's Seven Summits Expedition Mahitala Unpar) dari Bandung yang berhasil mencapai puncak atau summit attack di titik tertinggi benua Antartika di Vinson Massif.

Seperti diberitakan National Geographic Indonesia, pencapaian tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 12 jam setelah tim bertolak dari pos terakhir, High Camp. Tepat pada Rabu, 4 Januari tengah malam waktu setempat atau 5 Januari 2017 pukul 09.48 Mathilda Dwi Lestari (23) dan rekannya Fransisca Dimitri Inkiriwang (23) berhasil menjejakkan kaki di gunung yang memiliki tinggi 4.892 meter dari permukaan laut (mdpl) itu.

A photo posted by WISSEMU ?? (@ina7summits) on

Uniknya, karena kedua pendaki dan tim berasal dari tanah Parahyangan, di puncak Vinson Massif, mereka membawa alat musik Angklung sebagai tanda pencapaian. Rupanya, alat musik ini juga mereka bawa dan bawa di setiap puncak yang telah mereka daki. Sebagaimana diberitakan, Vinson Massif merupakan puncak kelima dari rangkaian pendakian Seven Summit yang tim WISSEMU lakukan.

Tantangan yang dihadapi oleh tim WISSEMU tidaklah mudah. Karena memiliki suhu yang sangat dingin mencapai minus 30 derajat celcius meskipun sedang berada pada musim panas. Badai salju pun menjadi tantangan yang tidak terelakkan bagi tim.

Tidak hanya itu, dalam perjalanan yang bertajuk BRI Towards Antartic Summits ini, saat proses summit attack tim WISSEMU harus menghadapi medan yang memiliki kemiringan hingga 45 derajat, sehingga tim WISSEMU harus menggunakan bantuan tali atau fixed rope.

Misi Seven Summits ini merupakan persembahan tim WISSEMU dan BRI bagi bangsa Indonesia. Sebagai pesan bahwa perempuan Indonesia dapat bermimpi setinggi-tingginya.

A video posted by WISSEMU ?? (@ina7summits) on

"Keberhasilan mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi Antartika merupakan persembahan bagi persatuan Bangsa Indonesia," ujar Mathilda terbata-bata, melalu telepon satelit yang diterima oleh sekretariat Mahitala Unpar pada pukul 12.38 wib seperti dikutip dari National Geographic Indonesia.

Keberhasilan ini juga menandakan, untuk pertama kalinya perempuan Indonesia berhasil menjejakkan kaki di puncak tertinggi di Antartika.

Misi tim WISSEMU selanjutnya adalah mendaki dua Gunung tertinggi terakhir yakni Gunung Denali di Alaska, Amerika Serikat yang memiliki tinggi 6.190 mdpl dan Gunung Everest yang berada di Himalaya, gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian dua kali lipat Vinson Massif 8.488 mdpl.

Sumber : National Geographic Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini