I still remember when I tasted you
I wouldn’t believe that it could be true
It was the first time in my live
And if you were a human
I would make you my wife
Masih ingat dengan petikan lagu itu? Lagu ini sempat ramai dibicarakan masyarakat Indonesia lantaran menceritakan soal nasi Padang dan yang lebih menariknya lagi, pelantun dan pembuat lagu ini adalah seorang musisi asal Norwegia, Audun Kvitland Rostad. Ia menciptakan lagu ini berdasarkan pengalaman pribadinya usai melancong ke Indonesia pada Juli 2016 lalu dan waktu itu pula ia pertama kali mengecap rasa nasi Padang.
Beberapa waktu lalu GNFI sempat berbincang dengan Audun. Ia banyak bercerita soal pengalamannya di Indonesia dan terutama ingatannya yang sampai saat ini selalu terngiang akan nasi Padang. Audun pertama kali mencoba nasi Padang di Jakarta pada perjalanan liburannya dan ia mengatakan kalau dirinya langsung jatuh cinta pada nasi padang saat itu juga.
"It was live at first bite, haha!" ujarnya kepada GNFI.
Audun juga mengaku, lagu Nasi Padang itu memang diciptakannya atas dasar perasaan jatuh cinta, sebagaimana seseorang yang sedang kasmaran dan merindukan sang gebetan.
"Ya, seperti yang kita tahu seorang musisi kalau sedang jatuh cinta dan merindukan seseorang, mereka pasti bikin lagu. Jadi aku membuat lagu ini untuk mengekspresikan rasa cinta itu. Dan kupikir belum pernah ada sebuah lagu cinta bertema makanan sebelumnya, jadi menurutku hal ini tampak menyenangkan sekali," ujarnya.
Sebagaimana kita tahu, bumbu rempah pada kuah yang disiriamkan ke nasi Padang biasanya rasanya pedas. Namun, hal inilah yang justru membuat Audun jatuh cinta mati dengan Nasi Padang.
"Untungnya aku suka makanan pedas dan menurutku nasi Padang punya kombinasi rasa yang unik dengan beragam lauk pauk di dalamnya," kata Audun.
Sepulang dari Jakarta, Audun cukup bersedih harus berpisah dari nasi Padang lantaran ia tahu pasti di negaranya akan susah sekali menemukan makanan lezat itu. Namun, akhirnya ia bertemu lagi dengan nasi Padang ketika ia diundang ke Oslo, ibukota Norwegia. Ia diundang oleh seorang wanita asal Padang, Indonesia untuk mencicipi nasi Padang buatannya.
Atas kreasinya ini, bulan Desember lalu Audun diundang berkunjung ke Padang oleh pemerintah setempat dan ia senang sekali. Tak hanya itu, Audun juga jadi kebanjiran banyak permintaan wawancara dari surat-surat kabar, radio, dan televisi di Norwegia tentang nasi Padang.
"Kuharap semua orang di Norwegia tahu tentang makanan ini dan akan ada restoran nasi Padang di sini," ujarnya.
Indonesia yang berkesan
Lagu Nasi Padang yang diciptakan Audun merupakan hasil karyanya setelah baru pertama kali mengunjungi Indonesia, tepatnya Jakarta. Dan saat itu Indonesia menjadi sangat berkesan untuknya. Beberapa hal tentang Indonesia yang dikaguminya adalah keberagaman, alam, dan masyarakatnya.
"Indonesia memiliki alam yang sangat indah yang pernah kulihat. Gunung, sawah, hutan, dan air terjun, ketika aku melihat semua itu aku merasa sedang mengunjungi planet lain karena itu keren sekali," kisahnya.
Dan tentu saja masyarakat Indonesia amat berkesan untuknya. Menurutnya, masyarakat Indonesia sangat ramah mulai dari yang muda sampai yang tua. Pun sangat unik karena bulan Desember lalu Audun sempat kaget dengan banyaknya komentar tentang "Om Telolet Om" di kolom komentar videonya.
"Aku agak bingung juga awalnya, apa itu telolet om? Aku sampai cari informasi lewat video di YouTube tentang telolet dan akhirnya aku mengetahuinya. Unik memang, aku tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya," begitu kata Audun.
YouTubers yang juga sudah memiliki 17 ribu subscribers ini rencananya akan merilis lagu baru di bulan Februari atau Maret yang tema-temanya tentang Indonesia. Ia pun berencana akan merilis lagu Nasi Padang versi duet bahasa Indonesia.
Menutup perbincangan dengan GNFI, Audun mengatakan ia merindukan Indonesia ketika ingat dengan nasi Padang.
"Ketika aku mengunjungi suatu negara aku mencoba bermacam-macam makanan lokal dan menurutku nasi Padang adalah representasi yang bagus untuk makanan Indonesia. Sayang sekali waktu itu aku merasakannya pada hari terakhirku di Indonesia," ujarnya.
*
GNFI
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News