Inilah Kantong Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Singkong

Inilah Kantong Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Singkong
info gambar utama

Secara tidak sadar kita telah tergantung pada penggunaan plastik. Penggunaan plastik cenderung meningkat dan akibatnya dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan. Menurut kawan GNFI mengapa kita harus mengurangi penggunaan plastik? Lalu perlukah kita menerapkan kebijakan pada kantong plastik?

Adanya pencemaran lingkungan yang diakibatkan menumpuknya sampah plastik menjadi salah satu isu lingkungan yang dianggap serius. Berbagai upaya untuk mengurangi dampak dari pencemaran sendiri banyak dilakukan oleh banyak negara termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia pernah berupaya untuk menekan jumlah sampah plastik saat itu dengan kebijakan kantong plastik yang pernah diterapkan ke masyarakat bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN).

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Tahukah kawan GNFI bahwa menurut Riset Greeneration, per kepala orang Indonesia dapat menghasilkan rata-rata 700 kantong plastik per tahun. Bayangkan dengan pemakaian sebanyak itu ada berapa banyak pohon yang ditebang dan berapa barel minyak yang digunakan. Padahal umumnya plastik membutuhkan waktu sekitar 100 hingga 500 tahun untuk dapat terurai secara sempurna.

Menurut PBB, 10% plastik yang diproduksi setiap tahun di seluruh dunia berakhir di laut dan 70% diantaranya tenggelam di dasar laut, bahkan diantaranya tidak terurai. Seperti yang dilansir dalam tempo.com, menurut Algita Marine Research Foundation, kantong plastik menyebabkan kematian banyak hewan laut (ikan, penyu, dll), tiap tahunnya karena hewan mengira plastik adalah makanan.

Sebagai salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan plastik di Indonesia, Enviplast muncul di tengah masyarakat sebagai salah satu produk kantong plastik berbasis ramah lingkungan dari Indonesia yang didirikan oleh Herman Moelina, Presiden Direktur PT Inter Aneka Lestari Kimia.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Apa itu Enviplast? Mungkin sebagian orang sudah ada yang mengenalnya, namun bagi yang belum mengenal Enviplast, inovasi kantong plastik ini terbilang unik. Karena tidak seperti kebanyakan kantong pada umumnya yang berbahan dasar plastik, Enviplast dibuat dari bahan alami dan ramah lingkungan yaitu tepung tapioka atau pati.

“Enviplast adalah sebuah terobosan baru, karena tidak terbuat dari bahan yang berasal dari minyak bumi. Bahan utama Enviplast terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat diperbaharui, seperti tepung singkong (atau pati alami lainnya), turunan minyak nabati dan bahan alami lainnya. Hal ini menjadikan Enviplast ramah lingkungan, aman bagi pertumbuhan tanaman, dan tidak berbahaya bagi hewan-hewan, baik di daratan maupun di dalam air,” ujar Herman Moeliana, Presiden Direktur PT Inter Aneka Lestari Kimia seperti dilansir dalam swa.co.id.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Uniknya, Enviplast dapat terurai dalam jangka 3-6 bukan dengan bantuan mikroorganisme dan air, lebih cepat daripada plastik biasa yang membutuhkan waktu lama hingga jutaan tahun. Bahkan sisa uraiannya dapat menjadi kompos dan aman dimakan oleh hewan. Kelebihan lainnya yakni akan larut dan lembek apabila terkena air dan tetap utuh apabila terkena minyak panas.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Enviplast sendiri telah dikenalkan ke masyarakat pertama kali pada ajang olahraga Sea Games ke-26 tahun 2011 di Palembang. Hingga kini Enviplast telah memproduksi lebih dari 300 kantong plastik dengan bahan dasar singkong di Indonesia dan beberapa diantaranya di ekspor. Penjualan di Indonesia sendiri belum meluas karena harganya 2 kali kantong plastik biasa, namun sosialisasi dan edukasi pasar terus dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Hal sederhana yang bisa kawan GNFI lakukan untuk mengurangi penggunaan plastik yaitu dengan membangun tren dan budaya untuk menggunakan kantong belanja ramah lingkungan atau yang bisa digunakan berkali-kali. Selain itu dengan mengajak orang terdekat dengan melakukan hal yang sama juga akan meminimalisir jumlah penggunaan kantong plastik.

Mari kita jaga lingkungan dengan penggunaan kantong ramah lingkungan!


Sumber : diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini