Kabut dan Borobudur yang Menawan

Kabut dan Borobudur yang Menawan
info gambar utama

Tak di sangkal kemegahan Candi Borobudur , candi terbesar di Indonesia ini mampu menyedot banyak kunjungan baik wisatawan Lokal maupun Macanegara, tak kurang 250 Ribu orang Wisatawan manca dan 1 juta wisatawan lokal berkunjung di tempat ini setiap tahunnya. Candi dengan Corak Budha ini berada di Kabupaten Magelang Jawa Tengah, letaknya yang cukup dekat dengan Yogyakarta yang juga Destinasi Tujuan wisataunggulan di Indosesia saat ini.

Sepintas kemegahannya Borobudur memang sangat menarik untuk di dekati, tetapi melewatkan sisi lain dari perbukitan perbukitan yang banyak melingkari wilayah ini sungguh sangat di sayangkan, memang kita akan memerlukan waktu lebih ketika berkunjung tetapi sepadan dengan keindahan alam sekitarnya. Banyak sekali lokasi di sekitar candi untuk dikunjungi, salah satu lokasi yang cukup singkat dan tidak memerlukan tenaga extra adalah Bukit Kendil, penduduk sekitar lebih sering menyebutnya dengan bukit Gupakan,berada di sisi selatan Candi Borobudur berjarak kurang lebih 4 km , dengan jalan aspal yang bisa sampai lokasi.

Candi Borobudur dalam selimut kabut
info gambar

Bukit ini berada di lereng perbukitan Menoreh dengan ketinggian sekitar 600 mdpl, tidak terlalu tinggi memang , tetapi cukup luas untuk memandang keindahan alam sekitar Borobudur , dengan luas bukit yang cukup untuk menampung ratusan pengunjung dengan lokasi parkir kendaraan yang sangat dekat sehingga tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk mndakinya. Dusun Kamal Desa Giritengah Kecamatan Borobudur merupakan wilayah administratif lokasi ini. Di tempat ini kita bisa melihat puncak gunung Merapi, Merbabu, Andong , Telomoyo juga Puncak Gunung Sumbing dan sindoro di sisi barat.

Ada suatu saat dimana sunrise di Bukit Kendil/Gupakan sungguh mempesona, sekitar bulan Juni/Juli matahari terbit akan berada persis di tengah 2 gunung besar yaitu Merapi dan Merbabu ,saat sunrise inilah waktu yang paling tepat kita berkunjung di bukit ini, tetapi tiap hari juga akan menemukan sunrise exotik hanya pergeseran lokasi matahari terbitnya yang akan bergeser ke sisi kanan dan kiri kedua gung tadi. Dibukit ini ada beberapa gardu pandang dan Selfie spot yang memang di sediakan untuk sekedar berfoto dan menikmati pemandangan sekitar .

tempat selfie dan menikmati pemandangan indah
info gambar

Menikmati secangkir teh hangat yang bisa kita pesan di warung kecil di bukit ini , sambil melihat matahari terbit sungguh sangat menyenengkan dan bisa mengingatkan kita akan kebesaran sang Pencipta. Pelan pelan ketika matahari mulai menampakan sinar terangnya sebuah pemandangan exotik lain kembali muncul,puncak Arupadatu Candi Borobudur begitu indah menyembul di antara kabut tebal Borobudur , kabut yang selalu menyelimuti daerah Borobudur setiap pagi sering kita hindari begitu saja , tanpa disadari di balik gelap kabut tersembunyi pemandangan lain yang sangat mempesona. Tetapi hal ini juga bukan tidak mungkin tidak akan kita jumpai setiap hari , karena kabut borobudur yang tidak bisa di prediksi datang dan perginya sehingga juga kadang butuh waktu sampai siang untuk melihat puncak Borobudur dari lokasi ini.

Perkampungan dan Ladang Pertanian
info gambar

Tak kalah menariknya dengan hamparan kabut , pemandangan perkampungan dan area pertanian penduduk sekitar sangat mempesona untuk di nikmati. Juga pemandangan yang tak begitu asing, sebuah bangunan tempat Ibadah yang mirip seekor burung merpati sayup sayup bertengger di sisi barat lereng menoreh. Penduduk setempat sering menyebutnya “ Gereja Ayam “. Bangunan berarsitektur unik ini juga tak kalah menawan untuk di kunjungi, bahkan lokasi ini juga sering dijadikan lokasi pembuatan Film Nasional dan beberapa Vidio Klip lagu. Dengan Background gunung sumibing yang megah jika kita memandangnya dari bukit kendil/gupakan.

Bangunan unik Gereja Ayam
info gambar

Kemegahan Candi Borobudur yang tersohor ternyata bisa kita nikmati dari balik kabut ,tetapi ada pesona lain jika kita tidak melupakan kabut yang selalu menyelimutinya setiap pagi. Jangan hanya memandang dari dekat luangkan waktu lebih untuk memandan puncak Arupadatu dari kejahuan ketika kita mengunjunginya.

"Artikel ini diikutkan dalam Kompetisi Menulis Kabar Baik GNFI #2"

Sumber : fadkus

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini