Salai Jin, Tradisi Mistis Ternate Hingga Kini

Salai Jin, Tradisi Mistis Ternate Hingga Kini
info gambar utama

Aura mistis terasa kala mencium bau kemenyan dibakar yang menguar di sekitar arena tari. Para penari perlahan-lahan mulai masuk ke arena dengan kaki-kaki telanjang yang bergantian diangkat dengan tubuh yang seakan terasa berat. Mereka adalah para penari Salai Jin, begitulah masyarakat setempat menyebutnya.

Salai Jin, tarian etnik yang sarat nilai magis ini berasal dari suku asli Ternate, Maluku Utara. Meskipun tarian ini terdengar asing, namun dulunya beginilah cara masyarakat Ternate untuk berkomunikasi dengan bangsa jin.

Ternate zaman dahulu masih kental dengan tradisi dan hal-hal yang berbau mistik. Pendahulu-pendahulu Ternate saat itu menggunakan sebuah tarian untuk berkomunikasi dengan jin, dengan maksud supaya jin dapat membantu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Penyakit yang diderita seseorang menjadi alasan paling banyak tarian Salai Jin sering diadakan saat itu.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Uniknya pada tarian ini harus dilakukan penari dengan jumlah genap dan dilakukan secara berkelompok, bisa campuran wanita dan pria. Selain itu tarian Salai Jin sendiri tak boleh dilakukan oleh sembarang orang, hanya orang yang sudah terpilihlah dan yang dapat menangkal kekuatan gaib lah yang dapat membawakan tarian ini. Konon syarat ini harus dipatuhi untuk menghindari malapetaka atau hal-hal yang tidak diinginkan.

Para penari pria yang telah memasuki arena tari akan menari dengan gerakan yang tertata dan perlahan sambil membawa tempat dengan kemenyan yang sudah dibakar di atasnya. Sebelum memulai tarian Salai Jin tersebut, tubuh para penari sudah terasa berat karena mereka telah kerasukan roh halus berupa jin.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Aura mistis di arena tari semakin terasa kala api kemenyan menguarkan asap di tengah-tengah tarian mereka. Kemudian suasana semakin tegang kala para penari wanita masuk dan membaur dengan tarian penari pria. Para penari perempuan ini membawa seikat daun palem kering sebagai simbol pelindung dari kekuatan roh jahat. Puncak tarian Salai Jin ini terlihat ketika para penari wanita ini mulai tak sadarkan diri dan memutar bagaian atas tubuh mereka mengikuti irama tarian.

Hingga era modern seperti sekarang, tari Salai Jin masih dipertahankan sebagai kearifan lokal masyarakat setempat. Karena tarian Salai Jin juga digunakan sebagai daya tarik wisatawan dan pariwisata di Ternate, maka tarian ini mengalami modifikasi.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Modifikasi tarian Salai Jin ini dapat dijumpai dari penggunaan bakaran yang tidak harus menggunakan kemenyan, namun dapat diganti dengan menggunakan arang biasa yang berasal dari tempurung kelapa. Karena daya tarik tarian Salai Jin terletak pada nilai kemagisannya, proses kerasukan jin pada para penari sekarang ini juga sudah jarang dihadirkan, meski begitu tetap sarat dengan unsur mistis yang didapatkan dari mimik wajah, gerakan tari, dan musik tariannya.

Hingga kini tarian Salai Jin dijadikan sebagai upacara dan salah satu tari penyambutan ketika tamu kenegaraan datang mengunjungi Ternate.


Sumber : indonesiakaya.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini