Mengenal Pencak Silat, Seni Bela Diri Asli Indonesia Yang Mendunia

Mengenal Pencak Silat, Seni Bela Diri Asli Indonesia Yang Mendunia
info gambar utama

Seni bela diri pertama kali muncul di dunia disebabkan oleh upaya manusia untuk mempertahankan dirinya dari serangan manusia lain atau tantangan alam dalam suatu konflik

Tahukah anda bahwa pada masa jauh sebelum seni bela diri berkembang, orang – orang eropa biasa melakukan perkelahian dengan Tinju. Mengadu kekuatan secara langsung sehingga bisa diprediksi bahwa setiap petarungan selalu akan dimenangkan oleh orang yang bertubuh besar dan kuat.

Seiring berjalannya waktu, manusia mulai menyadari bahwa dalam pertarungan diperlukan tidak hanya besarnya kekuatan, namun juga efektifitas serangan yang mematikan sehingga muncullah keperluan atas seni bela diri.

Nenek moyang bangsa Indonesia sudah sejak lama telah memiliki seni bela diri yang disebut Pencak Silat. Gerakan dalam ilmu Pencak Silat muncul sebagai hasil kreasi dari menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang.

Silat Sudah Hadir Sejak Lama Di Nusantara

Pencak Silat di Indonesia diperkirakan sudah sejak abad 7 masehi
info gambar

Diperkirakan silat menyebar di kepulauan nusantara sejak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Dikisahkan secara turun temurun bahwa Kerajaan-kerajaan besar Nusantara seperti Sriwijaya dan Majapahit sudah memiliki pendekar-pendekar hebat yang menguasai ilmu bela diri.

Peneliti seni bela diri asal Amerika, Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti keberadaan seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa Hindu-Budha serta pada pahatan relief yang berisikan sikap kuda-kuda pencak silat di candi Prambanan dan Borobudur.

Dikarenakan Tradisi silat yang sebagian besar diturunkan hanya melalui lisan dan dari mulut ke mulut, mengakibatkan minimnya literasi yang mampu menjelaskan secara rinci sejarah mengenai asal muasal silat di Indonesia.

Beberapa sejarah silat bisa dilihat dalam legenda yang tentunya berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya. Pada legenda Minangkabau misalnya, silat diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan pada abad ke-11. Kemudian silat dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara.

Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande. Dikisahkan bahwa silat bersumber dari seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet.

Setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan masing – masing yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka, atau Si Pitung jawara Betawi.

Perkembangan silat secara historis mulai tercatat pada abad ke-14. Ketika itu penyebarannya banyak dipengaruhi oleh ajaran agama Islam di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersamaan dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat dan filosofinya menjadi erat dengan spiritual.

Hingga masuk pada zaman Penjajahan, Pencak Silat kemudian berkembang semakin luas dari sarana penyebarluasan ilmu agama menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajahan asing.

Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah, tercatat para pahlawan Indonesia yang diketahui menguasai seni bela diri, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.

Pencak Silat Mengakar Kuat Dalam Bentuk Kebudayaan

Tari Randai dari Minangkabau yang menarikan gerakan Pencak Silat
info gambar

Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat ternyata juga menjadi bagian dalam upacara adat. Misalnya kesenian tari Randai asal Minangkabau yang tak lain adalah gerakan silat. Tari randai sendiri biasa ditampilkan dalam acara adat atau perayaan di Minangkabau.

Kemudian dalam prosesi pernikahan adat Betawi juga terdapat Silat dalam tradisi “Palang Pintu”. Prosesi ini menceritakan rombongan pengantin pria yang dalam perjalannya meminang pengantin perempuan dihadang oleh pendekar silat di kampung setempat.

Sebgai prasyarat untuk bisa meminang pengantin perempuan, maka pengantin pria diharuskan mengirim utusan jawaranya untuk mengalahkan sang penghadang pintu tersebut. Maka terjadilah pertarungan silat antara jawara penghadang dengan pendekar pengiring pengantin pria sebagai simbol usaha keras membangun pernikahan.

Pencak silat pada sesi palang pintu sebagai prosesi pernikahan adat betawi
info gambar

Dalam buku karya Donald F. Draeger yang berjudul The Weapons and Fighting Arts of the Indonesian, beliau menuliskan bahwa senjata dan seni bela diri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual yang memang sudah terkait erat dengan kebudayaan Indonesia.

Hal ini dapat dilihat jelas pada bentuk aliran pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) yang berbeda satu dengan lainnya. Hal ini disesuaikan dengan aspek-aspek yang ditekankan pada kebudayaan setempat. Seperti aliran silat harimau ataupun silat monyet yang berdasar pada hewan yang memiliki keeratan spiritual dengan masyarakat setempat.

Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, serta ditambah pulau-pulau lainnya yang juga ikut mengembangkan Pencak Silat.

Selain di Indonesia, Pencak silat juga dikenal oleh sebagian besar negara yang berumpun Melayu. Dibedakan dengan perbadaan nama, di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat.

Jila ditelaah dari namanya, maka dapat diketahui bahwa kata “Silat” merupakan kata dasar yang paling banyak turunannya, sehingga bisa disimpulkan bahwa bela diri ini menyebar dari daratan Sumatera ke berbagai kawasan rantau di Asia Tenggara.

Dipopulerkan Dalam Budaya Modern Dengan Film

Film The Raid turut andil besar dalam mempopulerkan pencak silat kepada dunia
info gambar

Tak dapat dipungkiri bahwa cara terbaik dan tercepat menciptakan suatu tren popular dimasa sekarang adalah melalui media film. Membuat suatu propaganda, menanamkan nilai moral, memberikan pengajaran, dan lain lain bisa dirangkum secara bersamaan dalam keindahan dan keseruan seni sinematografi.

Setelah puluhan tahun kiranya seni bela diri Kungfu menjadi komoditi utama dalam dunia aksi perfilman, kini saatnya dunia persilatan memulai eranya. Pada 23 Maret 2012 silam, “The Raid” resmi ditayangkan di bioskop. Tak hanya di Indonesia, tapi juga Australia, Kanada, dan Amerika Serikat.

Selain mendapat sambutan dan antusias dari masyarakat luar negeri yang sangat bagus, Film ini juga diganjar dengan berbagai penghargaan Internasional antara lain terpilih sebagai The Best Film – Dublin Film Critics 2012 & Audience Awards 2012 di Dublin International Film Festival, Film Terbaik dan salah satu dari 20 film yang paling dinantikan di tahun 2012 versi majalah Time, serta tak ketinggalan menyabet penghargaan tertinggi ‘The Cadillac People’s Choice Award’ dalam Toronto International Film Festival (TIIF) Mei 2011 lalu.

Kepopuleran film yang disutradarai oleh Gareth Evans ini pun berhasil memancing minat masyarakat dalam maupun luar negeri untuk mendalami ilmu pencak silat. Terbukti dengan terus bertambahnya jumlah anggota dari European Pencak Silat Federation yaitu Perserikatan yang membawahi petarung pencak silat dari berbagai negara di eropa.

Perserikatan dan kompetisi profesional

Kompetisi pencak silat mulai aktif diselenggarakan
info gambar

Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat dan menciptakan garis kordinasi di Indonesia, maka dirasakan perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional. Pada tanggal 18 Mei 1948, maka terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.

Setelah dirasakan perlunya juga sebuh persertikatan pencak silat antar negara, maka pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu sedang menjabat ketua IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.

Selain ada Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, beberapa organisasi silat nasional di negara lain juga bertumbuhan antara lain adalah Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Pertumbuhan perguruan-perguruan silat juga terjadi di Amerika Serikat dan Eropa.

Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga yang dipertandingkan dalam SEA Games, gelaran olahraga tingkat Asia Tenggara. Dan kompetisi tertinggi untuk pencak silat adalah Pencak Silat World Championships yang tahun 2015 lalu diselenggarakan di Phuket, Thailand

Persilat sebagai wadah pencak silat Internasional
info gambar

Target Persilat yang kini diketuai oleh Prabowo Subianto dalam jangka waktu dekat adalah terus mempopulerkan pencak silat di kancah Internasional hingga mampu diakui dan diikut sertakan sebagai cabang olahraga dalam kompetisi Olimpiade.

Meski syarat menjadi salah satu cabang olahraga di Olimpiade adalah harus memiliki 10 ribu anggota aktif di seluruh dunia, namun mengingat pertumbuhan pencak silat yang terus bertambah, maka tidak sulit bagi Indonesia untuk menyumbangkan Pencak Silat sebagai warisan dari Indoensia dalam kancah Internasional!

Sumber :

www.epsf.net

https://www.antaranews.com/

https://www.bbc.com/

https://id.wikipedia.org/

https://www.silatindonesia.com/

Artikel ini diikutkan dalam Kompetisi Menulis Kabar Baik GNFI #2

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini