Tulis berita baik Anda di sini..
Jember Fashion Carnaval atau lebih dikenal dengan JFC adalah suatu Karnaval modern hasil kreasi anak bangsa yang kini sudah sangat terkenal dan sudah diakui oleh dunia sebagai Karnaval nomor 4 di dunia. JFC awalnya diadakan pada tahun 2001 di kota Jember. Kota kecil yang terletak di sebelah selatan Jawa Timur, berbatasan dengan kabupaten Banyuwangi dan kabupaten Lumajang. Penggagas JFC adalah Dynand Fariz, yang merupakan orang asli Jember. Dynand yang mempunyai mimpi ingin membuat suatu konsep karnaval modern yang berkelas dunia, yang bisa menjadikan Jember lebih dikenal dan menjadikan Indonesia mampu bersaing dengan karnaval modern dari negara-negara lain. Sejak diadakan JFC pertama hingga JFC ke 15 pada tahun 2016 lalu, konsep kostum yang disuguhkan JFC mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Setiap tahun JFC selalu mempersembahkan tema yang berbeda dan unik. Tema yang diangkat JFC dalam event karnaval biasanya tidak jauh dari hal-hal yang sedang terjadi di sekitar kita. Misalnya ketika sedang diadakan World Cup, maka JFC juga memamerkan kostum bertema world cup yang tentunya sudah dimodifikasi sesuai event karnaval. JFC juga tidak lupa mengangkat tema-tema Nusantara yang dikemas sangat unik, menarik dan belum pernah ada sebelumnya. Misalnya defile Reog, Majapahit, Barong, Borneo dan sebagainya.
Uniknya, peserta JFC ini bukan berasal dari kalangan model yang sudah biasa berlenggak-lenggok di catwalk. Peserta JFC kebanyakan adalah masyarakat umum yang berasal dari Jember dan sekitarnya. Mulai anak-anak sampai dewasa. JFC ini juga menghadirkan JFC kids, yang khusus diikuti anak-anak usia TK hingga SD. Setiap peserta akan dilatih bagaimana untuk berjalan dengan koreografi khas setiap defile. Mereka juga diajarkan untuk merias wajah yang sesuai dengan defile masing-masing.
Seperti di JFC 14 tahun 2015 yang menghadirkan defile yang luar biasa, diantaranya: Majapahit, Fosil, Pegasus, Circle, Ikebana, Lionfish, Melanesia, Parrot, Egypt dan Reog. Antusiasme penonton yang hadir memadati ruas jalan sepanjang Alun-alun kota Jember hingga di jalan Gajah Mada sangat luar biasa padat. Tidak hanya penonton dari Jember saja, tapi dari luar Jember juga banyak yang berdatangan. Bahkan dari luar negeri pun juga hadir. Ratusan awak media dan Fotografer juga turut berpartisipasi untuk meliput JFC. Mereka diberi ruang khusus untuk meliput dan mengambil gambar peserta JFC. Penonton yang memadati ruas jalan yang dilalui peserta JFC diperbolehkan berfoto bersama peserta JFC.
Bagi penonton yang tidak ingin berdesakan ketika ingin melihat peserta JFC berlengggak-lenggok, penonton dapat memesan tiket yang telah disediakan panitia via online. Harga tiket sangat bervariasi, mulai harga 25.000 untuk JFC kids kelas ekonomi hingga ratusan ribu rupiah untuk kelas VIP. Penonton yang berada di tribun akan dimanjakan oleh penampilan peserta JFC yang memakai kostum unik diiringi koreo setiap defile. Iringan musik yang menghentak menambah semangat para peserta dan juga membuat penonton merasa nyaman.
Kini, Jember sudah dikenal di Indonesi bahkan di dunia. Jember menjadi pelopor Fashion Karnaval di Indonesia yang kemudian diikuti oleh daerah lain yang juga mengangkat tema budaya lokal yang dikemas secara modern dengan sentuhan kostum khas yang telah dimodifikasi menjadi lebih cantik dan menarik. JFC adalah salah satu kreasi kebanggaan Indonesia yang berhasil mencuri perhatian dunia melalui hasil karyanya yang unik dan khas. Kita patut bangga karena salah satu anak bangsa telah berhasil membuat acara kelas dunia di kota kecil, Jember dan menjadikan Indonesia memiliki karnaval tingkat Internasional yang sejajar dengan negara lain yang juga memiliki karnaval modern yang mendunia.
Sumber gambar: https://stress-menegement.blogspot.co.id/2015/09/jfc-jember-fashion-carnafal-defile.html
https://peristiwafenomena.blogspot.com/2015/07/festival-jfc-2015-jember-fashion.html
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
