Berkas Mlaku Dewe: Inovasi Layanan Administrasi di Sidoarjo

Berkas Mlaku Dewe: Inovasi Layanan Administrasi di Sidoarjo
info gambar utama

Pengembangan teknologi informasi sangat diperlukan dalam segala aspek kehidupan sekarang ini. Masyarakat yang semakin melek teknologi, berbanding lurus dengan besarnya harapan pada perbaikan pelayanan publik di birokrasi. Pemerintah pun berbenah diri dengan berusaha menghilangkan stigma negatif rumitnya pengurusan administrasi di birokrasi. Inovasi-inovasi terus dikembangkan untuk menyederhanakan layanan administrasi.

Kabar baiknya, kini hadir aplikasi BMW “Berkas Mlaku Dewe” (berkas jalan sendiri) yang diterapkan di Kecamatan Sukodono Sidoarjo. Aplikasi ini merupakan terapan dari Program PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Sukodono) yang berhasil mengantarkan Sukodono sebagai Kecamatan Terbaik se-Jawa Timur tahun 2015 silam. Aplikasi yang memanfaatkan jaringan internet ini digunakan untuk menyederhanakan dan memudahkan pelayanan yang terintregasi dengan 19 desa di Kecamatan Sukodono. Pelayanan dilakukan secara mobile, berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK), tersimpan dan terpusat di server kecamatan. Pengurusan administrasi seperti pembuatan surat kelahiran/kematian, surat pengantar KTP/KK, surat domisili, bahkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bisa memanfaatkan aplikasi ini.

Ilustrasi alur pelayanan
info gambar

Mengapa dikatakan berkas jalan sendiri? Karena sistem kerja pada aplikasi ini, berkas dari desa dikirimkan ke kecamatan lewat aplikasi ini. Berkas tersebut lalu diterima oleh petugas kecamatan untuk dicek kelengkapannya. Jika berkas dinyatakan lengkap, maka akan dikirimkan ke pimpinan kecamatan untuk dibubuhi stempel dan tanda tangan elektronik. Fitur tanda tangan dan stempel elektronik ini menggunakan sistem barcode yang berbeda untuk setiap layanan administrasi.. Masyarakat dapat memonitor berkas layanan secara real time, serta pemberitahuan pengambilan hasil layanan akan dikirimkan langsung ke nomer handphone pemohon. Artinya masyarakat tidak perlu bolak-balik ke kantor desa ataupun kecamatan untuk mengecek berkasnya. Hal ini tentu memangkas waktu, tenaga dan biaya.

Contoh hasil pelayanan
info gambar

Fitur tanda tangan dan stempel elektronik
info gambar

Kecamatan Sukodono yang telah mendeklarasikan diri sebagai kecamatan intranet, memanfaatkan teknologi informasi untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Hal inilah yang mengantarkan Moh Ainur Rahman selaku Camat Sukodono sebagai Camat Teladan yang diterima pada Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) Provinsi Jawa Timur tahun 2015 silam. Kecamatan Sukodono sering dipilih sebagai tempat studi banding daerah lain untuk mengetahui jalannya pelayanan yang ada disana.

Jika pengembangan teknologi informasi dimanfaatkan dengan optimal, maka tentu pelayanan prima bukanlah hal yang mustahil di birokrasi pemerintahan Indonesia. Birokrasi sudah seharusnya mendengarkan apa yang diinginkan masyarakat, karena masyarakatlah yang paling tahu apa yang menjadi kebutuhannya. Dengan adanya inovasi ini diharapkan bisa memacu daerah-daerah lain untuk terus melakukan inovasi dalam pelayanan kepada masyarakat. Lahirnya aplikasi ini menjadi salah satu bukti bahwa birokrasi pemerintahan sedang berbenah diri.

"Artikel ini diikutkan dalam Kompetisi Menulis Kabar Baik GNFI #2"

Sumber Foto: Dokumentasi Kecamatan Sukodono Sidoarjo

Referensi : https://www.jawapos.com/read/2016/11/18/65189/berkas-mlaku-dewe-bmw-inovasi-layanan-warga-kecamatan-sukodono-urus-surat-menyurat-cukup-klik

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini