Dia Yang Terus Berpikir Cerdas, Bekerja Keras, dan Berbagi Ikhlas

Dia Yang Terus Berpikir Cerdas, Bekerja Keras, dan Berbagi Ikhlas
info gambar utama

KREATIF. Adalah kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang telah kabupaten Tubaba (Tulang Bawang Barat) lakukan selama 7 tahun usianya. Kreatifitas kabupaten Tubaba yang pertama adalah program Tulang Bawang Barat Cerdas. Program ini adalah adopsi dari gerakan Indonesia Mengajar yang telah selesai pada 2016, yang setelah 5 tahun mengabdi di sekolah-sekolah Tubaba, di nilai mampu memberikan dampak positif terhadap kemajuan pendidikan disana. Oleh sebab itu, pemerintah daerah melalui dinas pendidikan bertekad melanjutkan pencapaian dengan membentuk program Tubaba Cerdas ini. Lebih dari itu, Pak Umar Ahmad (Bupati Tubaba), memiliki visi Tubaba menjadi pusat pendidikan di Lampung tahun 2020.

Seperti halnya Pengajar Muda, program ini membuka kesempatan bagi putra putri terbaik Indonesia yang memiliki semangat kerelawanan dan pengabdian di bidang pendidikan untuk datang ke Tubaba. Pada angkatan pertama, program ini telah menarik peminat dari pelbagai daerah, mulai dari Aceh sampai Nusa Tenggara. Kemudian, setelah melalui tahapan seleksi, terpilihlah 12 Pengajar Cerdas untuk ditempatkan di tiyuh tuho (kampung tua) di Tubaba. Dikatakan kampung tua karena memang kampong-kampung itu telah berdiri sejak tahun 1930-an sampai sekarang. Namun, karena hanya ditempati oleh warga pribumi yang homogen, tingkat kemajuan pendidikannya dianggap perlu ditingkatkan.

Pada tahun 2016, berkolaborasi dengan Pengajar Muda IX, para Pengajar Cerdas angkatan I mengadakan Forum Keberlanjutan Pendidikan Daerah (FKPD) yang bertempat di Tubaba. Forum ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan (Anies Baswedan) dan perwakilan dinas pendidikan dari 17 kabupaten/kota se-Indonesia. Sebagai kabupaten yang terbilang baru, sarana dan prasarana yang tersedia belum lah memadai. Namun para penggerak terus bekerja keras menembus keterbatasan. Untuk penginapan misalnya, sampai saat ini pun belum ada satu pun hotel di Tubaba. Namun, dalam agenda FKPD tersebut penyelenggara dapat melibatkan warga menjadi hostfam para tamu. Begitu pun dengan tempat kegiatan dan transportasi, semua adalah hasil gotong royong warga Tubaba untuk mengadakan sebuah kegiatan. Membicarakan keberlanjutan pendidikan daerah.

Pada tahun 2017 ini, program Tubaba Cerdas memasuki angkatan kedua dengan 12 Pengajar Cerdas yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Yogyakarta, Universitas Semarang, Universitas Lampung, dan alumni IAIN Aceh dan Lampung.

Para Pengajar Cerdas ini datang untuk anak-anak, guru, kepala sekolah, dan orang tua. Untuk mencari dan melibatkan mutiara-mutiara yang tidak banyak orang perhatikan. Mereka mengadakan Kegiatan Belajar Bermain secara bergantian di 12 sekolah penempatan yang berhasil meningkatkan antusias belajar siswa. Mereka juga membimbing bakat anak-anak, misalnya bakat renang yang dapat menjadi juara pada O2SN kabupaten. Dan juga bakat-bakat lain seperti sains, catur, menyanyi, bahkan pantomime dan banyak lagi. Kemudian mereka mengabarkan berita baik itu melalui media sosial seperti fans page facebook Tulang Bawang Barat Cerdas dan Instagram @pengajarcerdas. Mereka melibatkan sebanyak mungkin pihak untuk peduli terhadap kemajuan pendidikan Tubaba menuju visi pusat pendidikan di Lampung.

Kreatifitas kedua Tubaba adalah menciptakan objek wisata. Secara geografis, Tubaba terletak di bagian utara provinsi Lampung yang tidak dilewati jalur lintas timur maupun lintas barat. Wilayahnya terbagi menjadi dua bagian, utara dan selatan, yang dipisahkan oleh sungai Way Kanan dan Way Kiri. Potensi alamnya adalah perkebunan karet, sawit, dan singkong. Sama sekali tidak menarik pengunjung untuk datang ke Tubaba. Namun, dengan berpikir cerdas dan kreatifitas, kini Tubaba memiliki beberapa tempat wisata andalan. Pertama, tempat yang menjadi aikon kabupaten Tubaba yaitu Tugu Ratu. Tugu Ratu adalah patung 2 ekor Naga menarik kereta kencana dengan dua Mulih Mehanai (pemuda-pemudi) berpakaian adat Lampung. Tempat ini terletak di pertigaan jalan Panaragan Jaya. Tempat kedua, adalah Islamic center Tubaba yang terletak tidak jauh dari Tugu Ratu. Konsep Islamic center di bangun dengan taman, tanaman bonsai, dan pepohonan yang dipindah-tanamkan disana. Kemudian konsep masjid Asmaul Husna yang tanpa kubah dengan ornament tulisan Arab Asmaul Husna dilangit-langitnya. Masjid ini juga dikelilingi oleh sungai buatan. Ketiga, adalah patung Megou Pak (Marga Empat), yaitu patung wajah empat marga berukuran raksasa di tebing pinggir jalan. Patung ini mengingatkan pada patung Hokage di anime Naruto. Ketiga tempat itu adalah hasil kreatifitas yang kini menjadi trending di media sosial sekaligus magnet bagi para pengunjung yang datang dari pelbagai daerah setiap harinya.

Ini sekaligus bukti bahwa Tubaba memiliki semangat untuk berpikir cerdas, bekerja keras dan berbagi ikhlas.

"Artikel ini diikutkan dalam Kompetisi Menulis Kabar Baik GNFI #2"

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini