Sri Asih, Sosok Wanita Super Indonesia

Sri Asih, Sosok Wanita Super Indonesia
info gambar utama

Tangguh dan tak takut apapun, berbalut pakaian yang memperlihatkan lekuk tubuh, juga siap menghadang musuh dengan segala kekuatan yang dimilikinya. Kira-kira begitulah gambaran sosok superhero wanita yang ada di masyarakat.

Jika mendengar kata “superhero wanita”, umumnya pikiran kita langsung tertuju pada sosok Wonder Woman, karakter komik DC dari Amerika Serikat. Namun, tak banyak yang tahu jika Indonesia ternyata juga memiliki sosok pahlawan wanita super.

sri asih, sosok superhero wanita dalam komik pertama karya RA Kosasih (foto: boombastis.com)
info gambar

Sri Asih namanya. Meskipun tokoh ini terinspirasi dari Wonder Woman karya William Moulton Marston, namun tokoh komik karya Raden Ahmad (RA) Kosasih ini sangat berbeda.

Dari penampilannya saja sangat terlihat jelas merepresentasikan Indonesia. Dengan mengenakan kostum layaknya dalam cerita perwayangan Indonesia, Sri Asih yang berbalut kemben, lengkap dengan mahkota dan kain selendang ini merupakan karakter utama pada buku komik superhero pertama di Indonesia.

Sri Asih sendiri menceritakan tentang seorang perempuan bernama Nani Wijaya yang memiliki dua kepribadian. Nani merupakan sosok gadis lugu yang bahkan sering dianggap remeh oleh rekan-rekannya. Namun ia akan berubah menjadi Sri Asih yang berkekuatan super saat ia mengucapkan sebuah kata sakti, “Dewi Asih!”

Uniknya, kisah-kisah Sri Asih tak hanya memiliki latar lokasi di Indonesia saja, bahkan sampai ke Singapura dan Macau. Komik kepahlawanan Sri Asih ini pertama kali dibuat pada tahun 1953 dan mulai diterbitkan oleh Melodie Bandung pada 1 Januari 1954. Bahkan komik ini sempat diangkat ke layar biskop hingga menjadi film superhero pertama di Indonesia.

Sosok di balik Sri Asih

Kesuksesan komik Sri Asih tak lepas dari tangan ajaib milik kreatornya. Adalah RA Kosasih, yang dikenal sebagai Bapak Komik Indonesia. Semasa hidupnya, salah satu komikus pertama di Indonesia ini bahkan telah menulis ratusan cerita bergambar yang temanya didominasi soal legenda perwayangan.

Bibit ketertarikan Kosasih dalam dunia komik telah terlihat sejak ia kecil. Saat masih menduduki bangku sekolah dasar, lelaki yang pernah bersekolah di Inland School Bogor ini selalu menunggui ibunya kembali dari pasar. Pasalnya, ada komik yang selalu ia nantikan dalam potongan koran, tempat bungkus sayuran belanjaan sang ibu.

Tak hanya itu, lelaki yang mengagumi sosok Gatotkaca ini pun juga gemar menonton bioskop serta pertunjukkan wayang golek. Kemudian saat melanjutkan pendidikan di Hollandsch Inlands School (HIS) Pasundan, bungsu dari tujuh bersaudara ini mulai tertarik pada seni menggambar secara formal.

Pria yang lahir di Bogor tahun 1919 ini kemudian memulai kiprahnya sebagai seorang ilustrator pada tahun 1939. Karya-karya Kosasih tak hanya mengangkat tokoh-tokoh bermuatan lokal saja, namun juga seolah menyampaikan nilai tradisi yang mengakar dalam masyarakat.

RA Kosasih, kreator komik Sri Asih yang juga dikenal sebagai Bapak Komik Indonesia (foto: m.tempo.co)
info gambar

Semasa hidupnya, pria yang lahir tanggal 4 April ini telah membuat setidaknya 100 komik, dengan berbagai genre seperti superhero, komik wayang, folklor, fiksi ilmiah, dan petualang.

Sedangkan Sri Asih sendiri merupakan buku serial pertama buatannya, yang memang terinspirasi dari sosok superhero luar namun diperkaya dengan bumbu cerita-cerita lokal yang sedang populer kala itu.

Sukses dengan komik Sri Asih, Kosasih lantas membuat serial baru dengan tokoh utama bernama Siti Gahara, yang tidak banyak memiliki perbedaan karakter. Tak lama kemudian ia kembali lagi memperkenalkan tokoh superhero wanita lainnya dalam serial berjudul Sri Dewi.

Kosasih yang wafat pada usia 93 tahun seolah telah menjadi legenda dalam jagat komik nusantara. Bahkan berkat tangannya, masyarakat Indonesia menjadi akrab dengan kisah Mahabharata dan Ramayana. Tak bisa dipungkiri jika Kosasih memiliki andil yang cukup besar dalam sejarah komik nusantara.


Sumber : diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini