Petuah Sri Mulyani untuk Penerima Beasiswa LPDP

Petuah Sri Mulyani untuk Penerima Beasiswa LPDP
info gambar utama

Beasiswa merupakan sesuatu yang prestis untuk saat ini karena dengan mendapatkan beasiswa kita dapat mengecap pendidikan dengan gratis baik itu beasiswa dalam negeri maupun luar negeri. Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) misalnya, adalah beasiswa dari Indonesia untuk rakyat Indonesia sendiri dengan visi mempersiapkan pemimpin masa depan dan mendorong inovasi untuk Indonesia. Beasiswa LPDP sendiri telah memiliki ribuan penerima beasiswa (awardee) yang telah dan sedang menyelesaikan studi nya baik di dalam dan di luar negeri.

Pada acara welcoming Alumni LPDP, Abhipraya Indonesia 6 februari 2017 bertempat di Gedung Dhanapala Kementerian keuangan, Jakarta Pusat dan di hadiri sedikitnya 1.101 alumni LPDP, Sri Mulyani yang menjabat sebagai Menteri Keuangan berkesempatan untuk memberikan petuah dan wejangan untuk para alumni dan awardee LPDP. Petuah ini merupakan bentuk kepercayaan dari Sri Mulyani kepada pemuda Indonesia sebagai pemimpin dan pembawa perubahan untuk Indonesia di masa depan. dalam pidatonya, setidaknya Sri Mulyani memiiki pesan penting untuk para penerima beasiswa LPDP.

Sri Mulyani berbicara di acara Welcoming Alumni LPDP 2017 (sumber : Detak.online)
info gambar

  1. “Uang LPDP berasal murni dari LPDP, bukan dari utang, dari keringat rakyat. Anda dibiayai dari uang pajak yang dibayarkan oleh rakyat Republik Indonesia untuk bangun Republik Indonesia”

Pesan ini secara tersurat berbicara bahwa setiap awardee LPDP dibiayai sepenuhnya oleh negara menggunakan uang negara sendiri dengan mengumpulkan dan menyisihkan pundi-pundi rupiah dari masyarakat untuk diberikan kepada pelajar Indonesia yang berpotensi untuk merubah negara menjadi lebih baik.

  1. “Jangan merasa biasa-biasa saja kalau republik kita ditertawakan, tersinggung dan fight back dengan segala upaya. Tunjukkan Indonesia negara besar yang punya martabat”

Sri Mulyani mengingatkan untuk setiap penerima beasiswa LPDP untuk membela tanah air dengan segala kemampuan yang dipunya, memiliki rasa nasionalis tinggi adalah salah satu syarat untuk menerima beasiswa LPDP yang mana negara pun bergantung pada warga negaranya. Sehingga kita sebagai rakyat biasa ataupun awardee LPDP harus menjaga harga diri (dignity) Indonesia dimanapun kita berada.

  1. “Kalau punya lebih dari 16.000 orang sehebat Prof. Dr. Habibie, akan berikan banyak sekali ide kepada masyarakat generasi mendatang bahwa negara ini memang memiliki masa depan yang baik”

Menilik Prof. Dr. B.J. Habibie yang merupakan seorang pembawa perubahan untuk Indonesia di bidang perindustrian pesawat, beliau merupakan seorang nasionalis yang pernah menolak tawaran Jerman untuk menjadi warga negara Jerman kala beliau mengenyam pendidikan. Beliau juga merupakan presiden Indonesia ketiga, menggantikan Presiden Soeharto kala itu. Maka benarlah apa yang dikatakan ibu Sri Mulyani ini, Indonesia membutuhkan sosok pembawa perubahan dan memiliki rasa nasionalis yang tinggi.

  1. “It’s time fo you to give it back. Bukan membayar dari apa yang diperoleh, tapi bagaimana memanfaatkan kesempatan mengembangkan diri di level yang di atas rata-rata.”

Sri Mulyani mengingatkan bahwa apa yang penerima beasiswa LPDP nikmati ini memiliki sesuatu yang harus dibayarkan, bukan dalam bentuk uang yang dibayarkan, melainkan dengan bentuk pengembangan diri yang baik dan menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.

  1. “Kami titipkan harapan. Bukan harapan kosong, tapi bagaimana mendekatkan cita-cita Indonesia menjadi negara besar. Jangan merasa anda tidak punya beban. You are very special.”

Para awardee LPDP merupakan harapan bangsa yang dipercayai untuk merubah negara Indonesia ke arah yang lebih baik, mereka adalah pemuda pilihan bangsa yang memikul beban dan kewajiban untuk mengabdi kepada Indonesia.

Beasiswa merupakan harapan dan investasi jangka panjang yang mana memiliki beban untuk memajukan negara nya setelah mereka menyelesaikan studinya. Penyelenggara beasiswa pada umumnya selalu memilih awardee nya berdasarkan potensi yang dimilikinya untuk dijadikan pemimpin masa depan. Untuk itu tak jarang beasiswa juga mewajibkan para penerima beasiswanya untuk kembali ke tanah air dan mengabdi pada negara asalnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini