Sewindu Lagi, Keliling Jakarta Cuma 75 Menit!

Sewindu Lagi, Keliling Jakarta Cuma 75 Menit!
info gambar utama

Jakarta. Satu hal yang paling melekat dalam pikiran kita kalau mendengar nama kota satu ini adalah macet. Sebenarnya Jakarta tidak memiliki wilayah yang amat luas, tapi penduduknya amat padat sehingga seringkali kita saksikan kemacetan kemana-mana. Dan tentunya kalau sudah macet kita selalu gelisah akan tiba di tempat tujuan tepat waktu, lebih-lebih kalau perlu menuju ke bandara, harus punya perhitungan waktu yang pas agar sampai di bandara tidak mepet dengan waktu boarding ke pesawat.

Nah, Jakarta Smart City punya kabar gembira khususnya bagi warga Jakarta. Sewindu lagi alias delapan tahun lagi, Jakarta Smart City menargetkan kota Jakarta bisa dikelilingi seluruhnya hanya dalam waktu 75 menit! Ya, Jakarta Smart City sejak awal memang sudah berkomitmen mendukung mobilitas yang cerdas dengan memanfaatkan waktu ke tempat tujuan lebih efisien.

"Tujuan kami nanti pada 2025 dari berbagai arah di Jakarta hanya 75 menit menggunakan transportasi publik," kata Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City Setiaji seperti ditulis Kompas Properti.

Jakarta Smart City menargetkan tahun 2025 nanti keliling Jakarta tidak akan butuh waktu lama (foto: Jakarta Smart City)
info gambar

Untuk mewujudkannya, Setiadji dan timnya berupaya mendorong pihak-pihak terkait terutama pengelola transportasi publik seperti Transjakarta. Menurut Setiadji, tetap perlu adanya dukungan dari pihak luar. Bila hanya mengandalkan aplikasi atau teknologi, ia ragu 75 menit keliling Jakarta itu akan terwujud.

"Pemberian informasi perlu tetapi juga penting ada perbaikan infrastruktur, penyediaan infrastruktur, sterilisasi jalur, menambah kapasitas bus, dan juga harapan kami ke depannya mengurangi transaksi kontan," tegas Setiadji.

Selain menggandeng Transjakarta, Jakarta Smart City juga turut menggandeng TRAFI Indonesia untuk menjadi mitra penyedia informasi transformasi publik. Hal ini dilakukan supaya bisa mengakomodasi semakin banyaknya warga Jakarta yang beralih menggunakan transportasi publik.

Nantinya, Jakarta Smart City dan TRAFI Indonesia akan berkolaborasi dalam hal data sharing untuk menganalisis pola penggunaan transportasi umum guna pengembangan kebijakan dan perencanaan Jakarta lebih lanjut. Sedangkan bersama Transjakarta, TRAFI juga akan bekerja sama dalam pengembangan sistem teknologi dan operasional. Ini termasuk juga pengembangan jadwal informasi penumpang di halte Transjakarta yang menampilkan estimasi keberangkatan bus Transjakarta secara real time.

"Hadirnya TRAFI diharapkan dapat mewujudkan konsep Smart Mobility yang menjadi salah satu dari 6 pilar Jakarta Smart City, di mana warga dapat dengan mudah mengakses transportasi publik khususnya Transjakarta," tutur Setiadji.

Jakarta Smart City memang memiliki visi untuk membuat Jakarta selaku ibukota Indonesia menjadi kota yang nyaman dan menyenangkan. Kita tentu mengenal Jakarta yang begitu padat, selalu menyajikan tantangan yang kompleks dan tak pernah sepi dari riuh. Maka, supaya Jakarta bisa lebih nyaman, Jakarta harus lebih efektid dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi di semua sektor publik.

Konsep smart city di Jakarta dibuat berdasarkan 6 pilar: Smart Governance, Smart People, Smart Living, Smart Mobility, Smart Economy, dan Smart Environment. Smart city harus bermanfaat untuk seluruh masyarakat sehingga mereka bisa mendapatkan hidup yang lebih baik. Dengan smart city, data disajikan dengan lebih transparan.

Sumber : KOMPAS

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini