Dua Band indonesia Hadir di Festival Kreatif Terbesar Dunia SXSW 2017

Dua Band indonesia Hadir di Festival Kreatif Terbesar Dunia SXSW 2017
info gambar utama

Dua Band asal Indonesia diundang untuk turut serta dalam ajang festival kreatifitas terbesar di dunia, SXSW (South by Southwest) 10-19 Maret tahun ini. Pelaku kreatif di bidang musik tersebut adalah Lightcraft dan Kimokal. Mereka adalah band asal Indonesia yang tergabung dalam delegasi Archipelageek untuk tampil di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Dua delegasi penampil dalam kategori musik adalah yang pertama kalinya oleh Indonesia. Ini adalah bukti bahwa kreatifitas Indonesia khususnya dalam hal musik menarik perhatian kalangan internasional. Dalam pertunjukan musik di SXSW sebelumnya, Indonesia pernah diwakili oleh The S.I.G.I.T tahun 2009, Shaggydog tahun 2016 dan Whiteshoes and The Couples Company yang menjadi pioner perwakilan Indonesia dalam SXSW tahun 2008.

Berdasarkan laman resmi SXSW berikut adalah profil dari dua band asal Indonesia tersebut:

1. Lightcraft

Lightcraft (Foto: Provoke-online.com)
info gambar

Sebuah band bergenre indie-rock/dream-pop yang didirikan pada tahun 2004 di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2004 ini beranggotakan Imam (Vokal/Gitar), Enrico (Keyboard/Synth), Yopi (Drum), Rizky (Bass), dan Fari (Gitar). Meski berawal di negeri tetangga, kini Lightcraft memiliki markas di Jakarta Selatan dan telah banyak tampil untuk penggemar musik internasional. Berbagai negara telah menjadi panggung bagi band yang pada 17 Maret mendatang akan menghibur para Geek dan Hipster yang hadir di SXSW 2017.

2. Kimokal

Kimokal (Foto: bintang.com)
info gambar

Bisa dikatakan Kimokal adalah musisi duo, yang dibentuk oleh Kimo Rizky and Kallula Harsynta Esterlita. Nama Kimokal sendiri merupakan akronim dari keduanya. Duo ini dikenal sebagai musisi yang kerap menampilkan suasana musik yang sangat berbeda, cenderung memiliki lirik yang dalam dan mungkin cenderung mistikal dengan balutan alat musik elektronik. Bahkan SXSW menyebutkan bahwa keduanya terobsesi dari "Conjuring Lucid Space".

Memang, industri kreatif dianggap sebagai salah satu industri yang tidak lekang akan waktu. Selain dekat dengan unsur manusia, kreatifitas juga menjadi sebuah ekspresi budaya yang membentuk sebuah peradaban dari masa ke masa. Itu sebabnya di masa mendatang ketika komputasi dan kecerdasan buatan industri kreatif diklaim mampu menjadi salah satu inudstri yang akan terus berkembang dan meningkat nilainya. Tidak heran bila kemudian Festival kreatifitas semacam SXSW digelar dan setiap tahun mendapat perhatian.

Indonesia melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mulai tahun 2017 ini mendukung setiap pelaku kreatif di Indonesia untuk mampu unjuk gigi secara internasional. Salah satunya adalah dengan tampil di SXSW 2017 ini.

Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala Bekraf dalam Jumpa pers Archipelageek Kamis, 9 Februari 2017, mengungkapkan "SXSW adalah ajang festival yang sudah dikenal di dunia dan paling global di dunia saat ini. Mulai tahun 2017 ini pemerintah Indonesia secara resmi memasukkan South By Southwest menjadi agenda penting untuk memasukkan karya kreatif Indonesia lewat Bekraf agar mengglobal. Sehingga Indonesia harus hadir secara reguler disitu."

SXSW merupakan acara festival kreatif tahunan yang menampilkan media interaktif, musik, konferensi dan tahun ini membuka kategori kreatif baru yakni teknologi global. Festival yang telah berjalan sejak tahun 1987 ini menarik perhatian banyak sekali pelaku kreatif dari seluruh dunia setiap tahunnya untuk unjuk gigi dan memamerkan karyanya. Selama 9 hari penuh, para pengunjung akan disajikan banyak hal tentang dunia kreatif. Indonesia sendiri pada tahun ini memiliki sebuah lapak pameran yang akan menampilkan berbagai karya kreatif dari Tanah Air.

Persaingan untuk bisa tampil di SXSW dikatakan sangat sulit karena persaingannya dari seluruh dunia. Pada tahun 2016 saja diperkirakan untuk kategori musik, setidaknya terdapat 8.900 grup musik dari seluruh dunia yang mendaftar dan hanya terpilih seperempatnya saja.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini