Angklung dan Singkong Wakili Indonesia dalam Pameran Kebudayaan Asia di Kanada

Angklung dan Singkong Wakili Indonesia dalam Pameran Kebudayaan Asia di Kanada
info gambar utama

Ada banyak hal baik tentang Indonesia yang bisa dijadikan materi untuk mengenalkan budaya Indonesia di forum dunia. Diantaranya adalah tarian, makanan, cerita rakyat, hingga alat keseharian tradisional.

Dalam gelaran Asian Studies Day di Vancouver, Kanada, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) ikut perkenalkan budaya Indonesia. Agenda yang diselenggarakan oleh Asian Studies Department Langara College (7/02) ini menjadi ajang memperkenalkan budaya Asia kepada seluruh mahasiswa Jurusan Studi Asia di kampus tersebut.

Selain Indonesia, turut pula hadir Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Jepang, Pakistan, Republik Rakyat Tiongkok dan kantor dagang Taipei.

Mahasiswa Langara College Mencoba Angklung (Sumber : Kemlu.go.id)
info gambar

Acara ini dibuka secara resmi dengan sambutan dari Dr. Li Yu (Chair of Asian Studies Department) dan Mr. Lande Trootter, AdD (President and CEO Langara College) serta Jenderal Malaysia Mohd Adli Abdullah yang mewakili Consular Corps. Acara pembukaan juga dimeriahkan dengan penampilan China Folk Dance dan demonstrasi Langara Kendo Club.

Sebanyak 300 Mahasiswa lebih mahasiswa dan Staff Langara College memadati venue untuk mendapatkan informasi tentang budaya masing-masing negara di dalam gelaran ini Indonesia menghidangkan keripik singkong sebagai sarana promosi, makanan ini ternyata sangat diminati oleh pengunjung karena uniknya rasa singkong dan bisa untuk dibuat camilan sembari melakukan aktivitas seperti menonton TV. Angklung pun juga digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan Indonesia, alat yang berasal dari Jawa Barat ini sendiri telah menjadi terkenal sehingga pengunjung ingin mencoba memainkan alat musik ini. Ketenaran Angklung sendiri pernah memecahkan rekor dunia dengan dimainkan oleh 20.704 orang pada acara Harmony Angklung For The World yang merupakan rangkaian acara Konferensi Asia-Afrika pada tanggal April 2015. Angklung pun juga pernah dimainkan di Washington DC dengan jumah peserta 5.000 orang pada tanggal 9 Juli 2011, ini membuktikan bahwa alat music Indonesia digemari oleh warga luar negeri dengan tingkat antusias yang tinggi.

Pada acara Asian Studies Day, Indonesia juga memberikan beasiswa Darmasiswa 2017 yang dissampaikan oleh Konsulat Sosial Budaya. Beasiswa Darmasiswa merupakan beasiswa yang ditawarkan untuk orang dengan warga negara asing untuk belajar budaya dan bahasa Indonesia. Banyak yang antusias ketika perwakilan Indonesia menjelaskan beasiswa ini sehingga diharapkan banyak yang akan mendaftar dan belajar budaya Indonesia melalui beasiswa ini.

Langara College sendiri memiliki banyak mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia. Vice President Mr. Ajay Patel, MHK, menyatakan terdapat kurang lebih 60 mahasiswa Indonesia yang belajar di universitas ini.

Sumber :

Kementerian Luar Negeri

Liputan 6

Langara College

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini