Buku Cerita Anak-anak Indonesia Bikin Anak-anak Inggris Bahagia

Buku Cerita Anak-anak Indonesia Bikin Anak-anak Inggris Bahagia
info gambar utama

Hari Minggu yang ceria di Norwegia, anak-anak Inggris duduk tenang di atas tikar dan seksama mendengarkan cerita fabel "Si Pirok ke Kota" dan "Komodo Mau Main Musik" yang dituturkan oleh Felicia Nayoan Siregar. Cerita yang bertokoh orang utan dan komodo ini ditampilkan tidak cuma dengan cara bertutur, Felicia juga turut memperagakan setiap adegan menggunakan boneka orangutan bernama si Pirok. Sesekali anak-anak itu antusias menyentuh si Pirok. Tak hanya Pirok, Felicia juga menceritakan kisah Komodo yang bermain musik dengan menampilkan boneka komodo dan alat-alat musik khas Indonesia seperti suling bambu, angklung, dan sasando kecil.

Dua buku cerita yang ditulis oleh Felicia bersama ilustrator Astri Sefrina van Eenbergen kali ini memang mendapat kesempatan untuk tampil di Imagine Children's Festival 2017. Ini juga jadi yang pertama kalinya karya anak bangsa Indonesia tampil di ajang festival impian anak tersebut. Dan pada hari Minggu kemarin (12/2) Felicia mengisi sesi bercerita di hadapan anak-anak.

Festival ini jadi ajang yang pas untuk memperkenalkan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia terutama kepada anak-anak di Inggris. Felicia kesana tidak cuma membawa boneka komodo, orangutan, dan alat-alat musik khas Indonesia melainkan juga memperkenalkan kendaraan-kendaraan yang banyak dijumpai di Indonesia seperti sepeda, metro mini, becak, dan pesawat terbang. Bahkan Felicia membawa buah durian dan menunjukkannya ke depan anak-anak.

Ketika Felicia sedang bertutur satu atau dua anak yang sudah membeli bukunya ikut pula nyelutuk ditengah Felicia bercerita, “Pirok akan makan buah di dalam keranjang”. Atau ketika penutur mengeluarkan buah berduri, “apa ini”? Maka seorang anak keturunan Malaysia, James, yang hidup di Inggris, tentu bisa menjawab “durian”. Bisa diduga dia sering diajak keluarganya pulang ke Asia.

Dua buku cerita anak ini bisa jadi alternatif yang wajib dilakukan untuk memperkenalkan budaya-budaya Indonesia, apalagi kepada anak-anak. Konsepnya saja sederhana sebagaimana yang dilakukan oleh Felicia yang merupakan pengajar Bahasa Indonesia di organisasi sosial ARTiUK di London. Menurut Felicia,pihak kurator festival memilih dua buku cerita anak untuk meramaikan aspek keragaman budaya dalam festival impian anak tersebut.

Salah seorang Manajer Southbank, Dr Sophie Ransby, yang mengundang penuturan cerita “Si Pirok ke Kota” dan “Komodo Mau Main Musik” ikut serta ke festival anak tahunan Imagine - merasa puas dengan respon dari anak-anak yang hadir.

“Amat bagus. Anak-anak senang, mereka bergabung dengan ceritanya, mereka suka orangutan, suka komodo,” katanya.

Anak-anak juga berinteraksi dengan Felicia, sambil coba menduga-duga apa yang akan terjadi pada cerita. “Mereka juga suka musiknya,” ujarnya.

Festival Imagine yang berlangsung pada 9 hingga 19 Februari 2017 itu menghadirkan berbagai kegiatan untuk anak, baik itu penuturan cerita, puisi, musik, sirkus, pameran patung maupun kegiatan seni dan budaya lainnya.


Sumber : ANTARA

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini