Berawal dari Komunitas, Indonesia Kini Punya Timnas Hoki Es

Berawal dari Komunitas, Indonesia Kini Punya Timnas Hoki Es
info gambar utama

Sebagai negara tropis, Indonesia tidak dihujani salju. Satu-satunya wilayah bersalju di Indonesia terdapat di puncak Puncak Carstensz, yang tidak mungkin dijadikan wahana olahraga tim. Meski demikian, dalam beberapa tahun belakangan komunitas Batavia Demons asal Jakarta berhasil menjuarai ajang pertandingan hoki es di sejumlah negara.

Dalam Singapura Lion City Cup 2016 Ice Hockey Tournament, komunitas ini berhasil kalahkan tim hoki dari negara beriklim salju seperti Finlandia yang merupakan jagoan hoki es, serta Kanada, Rusia dan Amerika Serikat. Kemenangan ini antarkan Batavia Demons menjadi juara pertama, sekaligus mempertahankan gelar juara di ajang sama pada tahun sebelumnya. Penghargaan dari Indonesia Ice Hockey Tournament (IIHT) 2014 dan 2015, serta Malaysia Ice Hockey Tournament (MIHT) 2015 pun pernah mereka raih.

Deretan prestasi ini teguhkan niat Batavia Demons untuk membawa nama Indonesia di ajang yang lebih besar. Maka pada September 2016 lalu, untuk pertama kali Indonesia membentuk Tim Nasional Hoki Es. Kapten Timnas Hoki Es Indonesia Jonathan Sudharta memastikan bahwa timnya akan mengikuti laga perdana di Asian Winter Games 2017 di Sapporo, Jepang pada 19-26 Februari mendatang.

Saat ini Timnas dibimbing oleh Pelatih asal Malaysia Gary Tan. Mengingat keterbatasan arena hoki es di Indonesia, tim ini hanya berlatih dua kali dalam sepekan. Jakarta, Tangerang dan Bandung masing-masing memiliki satu arena. Sebab milik swasta, arena ini tidak dapat digunakan khusus bagi timnas karena harus berbagi dengan pengguna umum.

Saat ini hoki es Indonesia telah memiliki liga nasional yang terdiri atas 16 tim. Bagi Timnas Hoki Es Indonesia, Asian Winter Games 2017 akan menjadi pemanasan penting sebelum tampil di SEA Games pada Agustus 2017 mendatang.

Dari berbagai sumber.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini