Separuh Pelajar Indonesia di Dunia Mendukung Penggunaan PLTN, Apa Alasannya?

Separuh Pelajar Indonesia di Dunia Mendukung Penggunaan PLTN, Apa Alasannya?
info gambar utama

Berdasarkan hasil survei Tim Kajian Nuklir PPI Dunia menyatakan bahwa 57% pelajar Indonesia yang tersebar luas di penjuru dunia mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk mengatasi krisis listrik.

Survei ini bertujuan untuk mengetahui pandangan dan wawasan pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri terhadap pemanfaatan teknologi nuklir sebagai salah satu sumber energi Indonesia di masa depan. Survei tersebut dilakukan kepada 566 perwakilan pelajar Indonesia yang tersebar di 48 negara sejak 10 Oktober-13 November 2016.

Berdasarkan hasil survei, 55% responden memiliki wawasan yang cukup terhadap nuklir dan hanya 4% yang memiliki wawasan mendalam atau sedang menjalankan pendidikan di bidang terkait. Sebuah pencapaian yang memuaskan, ketika pelajar Indonesia di luar negeri ternyata juga peduli dengan pemanfaatan energi nuklir di tanah air.

Separuh lebih responden tersebut menyatakan setuju bahwa Indonesia sudah saatnya menggunakan teknologi nuklir. Alasannya adalah karena sumber energi fosil bukanlah menjadi sumber energi utama. Selain karena tingkat emisi karbon yang cukup tinggi dari proses yang dihasilkan, tetapi juga karena keberadaannya yang semakin menipis di alam.

Selain itu, energi nuklir merupakan sumber energi alternatif yang terbukti paling efisien jika dibandingkan sumber energi alternatif lainnya. Manfaat energi nuklir pun akan dapat terlihat pada pasokan listrik di daerah, sekaligus dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia. Salah satu alasan yang pasti ialah responden meyakini bahwa Indonesia dengan segala sumber daya manusia dan alam yang ada sudah mampu membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Sikap penolakan pada umumnya datang karena Nuklir masih dianggap suatu momok yang membahayakan bagi penduduk sekitar, tidak ramah lingkungan karena khawatir akan adanya kebocoran reaktor nuklir, pencemaran radioaktif yang ditimbulkan oleh reaktor PLTN, limbah radioaktif, dan belum ditemukan solusi terbaik bagi sistem proliferasinya. Meskipun demikian, menurut survei tersebut tren persentase responden yang mendukung dan menganggap pembangunan PLTN sebagai solusi mengatasi krisis listrik jangka panjang terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh wilayah Indonesia yang semakin meningkat, sudah saatnya masyarakat dan pemerintah bekerja sama untuk membangun pembangkit listrik berbasis energi nuklir.

Kajian yang dilakukan PPI ini menyusul hasil kajian Tim Kajian Nuklir PPI Dunia yang berkesimpulan bahwa pembangkit listrik nuklir merupakan teknologi yang memiliki tingkat keselamatan paling tinggi dibandingkan pembangkit lainnya. Kajian tersebut dirilis pada awal tahun 2017 dengan judul Pelajaran Berharga dari Chernobyl dan Fukushima Daiichi untuk Peningkatan Keselataman Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Generasi Baru.


Sumber : PPI Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini