Rimbawan Mengajar, Program Pengabdian Mahasiswa Kehutanan UGM

Rimbawan Mengajar, Program Pengabdian Mahasiswa Kehutanan UGM
info gambar utama

Rimbawan Mengajar merupakan program pengabdian yang digagas Program Studi Diploma III Jurusan Pengelolaan Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Program ini bertujuan untuk membantu murid-murid Sekolah menegah Kejuruan (SMK) Jurusan Kehutanan, agar memperoleh kecakapan yang lebih. Para mahasiswa yang ditugaskan membagi pengetahuan mereka. Bagi mahasiswa, ini berguna untuk menambah pengalaman.

Mahasiswa yang membagi pengetahuan adalah mereka yang sudah memasuki Semester III. Ide awalnya digagas oleh pihak akademik kampus, sebagai kegiatan mengisi masa libur semester di luar kegiatan praktikum lapangan. Ide ini disambut baik mahasiswa. Pihak akademik kampus berperan mengurus perizinan dan memberi biaya hidup bagi tiap kelompok yang diterjunkan ke lapangan.

Kegiatan pengabdian dilakukan di berbagai daerah, mahasiswa dapat memilih wilayah yang diinginkan. Hingga kini para mahasiswa telah mengajar di beberapa provinsi di Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan. Selain mengajarkan tentang ilmu kehutanan, mahasiswa didorong untuk memberi informasi positif tentang kuliah secara umum, khususnya tentang UGM. Dengan demikian, minat para siswa SMK terhadap pendidikan tinggi diharap dapat meningkat.

Saya adalah salah satu mahasiswa yang mengikuti program Rimbawan Mengajar. Pada Desember 2016 lalu, bersama lima mahasiswa lain saya memilih Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Hal yang membanggakan adalah ketika kami menemukan orang baik di tiap perjalanan kami.

Kami berangkat dengan kereta api dari Yogyakarta menuju Surabaya, Jawa Timur. Dari Surabaya kami menumpang kapal laut untuk tiba di Lombok. Akhirnya kami pun tiba di SMK Kehutanan Qamarul Huda yang terletak di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, dengan sambutan dari murid-murid yang sangat membuat kami terkesan. Perjumpaan dengan mereka, ditambah keindahan alam di sana, membuat kami lupakan penat di perjalanan.

Sekolah ini sedang dalam tahap pembangunan fisik. Butuh waktu yang lama, tiga tahun, untuk membuatnya diakui oleh pemerintah setempat. Dahulu sekolah ini tidak dilirik masyarakat yang sudah tak lagi peduli dengan pendidikan, apalagi bidang kehutanan."Sejak salah seorang alumni lulus dan sukses memperoleh pekerjaan baik di Kalimantan, warga mulai melirik lagi sekolah ini," jelas Awaludin, staf pengajar setempat.

Sekolah ini sempat meraih berbagai prestasi. Diantaranya adalah meraih hasil Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) terbaik se-Indonesia dan Juara II Integritas Pelaksanaan Ujian Nasional pada 2016. Yang menarik dari sekolah ini adalah sistem pendidikannya. Murid-murid dididik dalam nuansa semi-militer dengan payung agama, sebab sekolah ini berdiri di bawah kepengurusan Yayasan Muslim. Sistem pendidikan seperti ini mampu luluskan murid yang miliki kepribadian disiplin yang mengedepankan nilai agama.

Meski letaknya jauh dari kota, sekolah ini telah memiliki fasilitas praktikum yang cukup memadai, seperti alat-alat kehutanan. Hanya saja tenaga pendidikan yang ahli menggunakan alat tersebut masih terbatas. Penggunaan alat kehutanan seperti theodolith dan hypsometer merupakan sebagian hal yang kami ajarkan.

Hal paling membanggakan adalah melihat antusias para murid ketika belajar. Mereka seakan haus ilmu dan informasi, sebab itu memang merupakan barang langka yang tak mudah mereka dapatkan. Dukungan para guru untuk memotivasi murid juga menjadi nilai tambah bagi usaha kami.

Kami semua sepakat, untuk bercita-cita menyelamatkan hutan Indonesia! Indonesia adalah negara dengan wilayah hutan yang sangat luas dan berpotensi besar. Namun sayangnya, akhir-akhir ini terjadi berbagai pengrusakan yang mengakibatkan berkurangnya potensi tersebut. Di sinilah peran rimbawan, orang-orang yang memahami hutan, diperlukan.

Kepedulian terhadap hutan dan timbulnya keinginan untuk bekerja di bidang ini menjadi tantangan dalam menyiapkan anak-anak Indonesia. Rimbawan Mengajar diharapkan dapat menjadi bagian dari usaha tersebut. Menyiapkan agar anak-anak Indonesia, terutama mereka yang hidup di sekitar kawasan hutan, sangat diperlukan.

Meski program ini berjalan sangat singkat, yakni sekitar dua hingga empat pekan, kami berharap mampu memotivasi para murid untuk dapat mencintai hutan dan memilih pekerjaan di bidang tersebut. Menciptakan Indonesia yang mampu meraih kesejahteraan kawasan hutan adalah cita-cita jangka panjang Rimbawan Mengajar.

Ditulis oleh Anisa Haryani (Sekretaris Kelompok), sebagai kisah perjalanan Rimbawan Mengajar bersama Azmi Amin (Ketua Kelompok), serta Iza zahra, Eta Rohmi, Dyaningsih dan Yuni Larasati (Anggota kelompok).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini