Hyperloop, Sistem Transportasi Kecepatan Tinggi Akan Dibangun di Indonesia

Hyperloop, Sistem Transportasi Kecepatan Tinggi Akan Dibangun di Indonesia
info gambar utama

Berapa waktu yang biasanya kawan tempuh dari Jakarta ke Yogyakarta? Menggunakan kereta api kira-kira kita akan menempuh perjalanan tersebut selama 10 jam. Waktu selama itu tentu bisa membuat kita tua di jalan. Namun, nampaknya sebentar lagi dongeng "tua di jalan" itu akan berubah judulnya jadi "semakin muda sampai tujuan".

Kabar baik datang dari Hyperloop Transportation Technologies (HTT), sebuah perusahaan transportasi asal Amerika Serikat berencana untuk mengembangkan sebuah moda transportasi futuristik di Indonesia bernama Hyperloop. Moda transportasi ini juga diklaim sebagai yang tercepat di dunia.

Chairman Hyperloop Bibop G. Gresta beberapa waktu lalu bertandang ke Jakarta dan sudah menandatangani persetujuan kerja sama pengembangan moda transportasi futuristik ini dengan mitra lokal untuk membentuk joint venture, yakni PT Hyperloop Transtek Indonesia di Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurut Bibop, kecepatan Hyperloop tidak main-main yakni 1300 km/jam. Dengan kecepatan ini, katanya, Jakarta-Yogyakarta bisa ditempuh dalam waktu 25 menit saja!

Pembangunan Hyperloop di Indonesia ini tidak akan menggunakan subsidi dari pemerintah (foto:theverge.com)
info gambar

"Selanjutnya dilakukan studi kelayakan yang akan memakan waktu antara tiga sampai enam bulan. Kami menyiapkan dana USD 1-2,5 juta untuk ini (studi kelayakan-red). Tahap pertama, Tangerang, bandara (Soekarno-Hatta) ke pusat Jakarta. Kemudian dilanjutkan Jawa. Targetnya 2.000 KM. Selanjutnya Sumatera, juga dari bandara," ungkap Bibop.

Teknologi Hyperloop punya mekanisme yang mirip dengan kereta namun cara kerjanya berbeda. Hyperloop nantinya akan beroperasi di dalam sebuah tabung besar dengan kecepatan tadi menggunakan magnet. Konon tabung ini akan berfungsi sebagai pengantar gerbong-gerbong transportasi yang bentuknya seperti kapsul.

Menariknya lagi, Hyperloop diklaim tidak butuh lahan besar untuk membangunnya karena bisa dilakukan di atas jalan tol.

"Kami tak perlu lahan tradisional. Kami tidak beli tanah, kami akan membuatnya di atas jalan, di atas (jalan) tol. Pemerintah hanya perlu kasih izin untuk lahan pengembangan, kemudian akan kami bangun. Selanjutnya terserah apakah mau Pemerintah yang mengoperasikan atau kami bantu mengoperasikan," ujar Bibop seperti ditulis CNN Indonesia.

Sistem operasi Hyperloop (foto: forbes.com)
info gambar

Rencananya, HTT akan mengembangkan Hyperloop dengan tiga rute di wilayah Indonesia, yakni Sumatera Utara, Bandara Soekarno Hatta yang akan terhubung sampai Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang dengan Kota Tangerang.

Bibop mengungkapkan kenapa pihaknya memilih Indonesia untuk membangun Hyperloop karena Indonesia, khususnya Jakarta merupakan salah satu wilayah di dunia ini yang padat penduduknya. "Karena kemacetan menjadi masalah yang sering dibicarakan di sini, Hyperloop akan membawa perubahan bagi wilayah ini," ujar Bibop.

Konsep moda Hyperloop ini pertama kali diperkenalkan oleh Tesla dan SpaceX, pendiri Elon Musk tahun 2013. Dalam sebuah jurnal publik, Musk membuat sketsa Hyperloop dan mengajak para pengusaha untuk ikut mewujudkannya. Tak hanya Indonesia, HTT juga membidik negara Abu Dhabi untuk mengembangkan Hyperloop.


Sumber : cnbc.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini