Geliat perfilman Indonesia semakin terlihat ramai, banyak sineas muda Indonesia berlomba-lomba untuk menghasilkan film berkualitas yang diharapkan mampu menembus pasar internasional. Segala upaya dilakukan mulai dari syuting di kawasan paling eksotis di Indonesia, menggandeng produser film-film papan atas, hingga tak segan menggandeng aktor dan aktris kelas dunia. Untuk yang terakhir ini, Production House (PH) Rafindo Galesong asal Sulawesi Selatan akan membuat film bernama Pamanca The Movie yang nantinya menggandeng aktor papan atas yakni Jackie Chan.
Andi Iwan, juru bicara Rafindo Galesong mengatakan pada media bahwa aktor legendaris dari China tersebut telah menerima dan mempelajari skrip Pamanca The Movie, komunikasi terakhir dilakukan pada tanggal 25-26 Februari lalu dan Jackie Chan juga memberi masukan dalam segi teknis pelaksanaan, namun sudah mengiyakan untuk bermain.
Muhammad Basir atau dikenal dengan sapaan Daeng Raffi yang bertindak sebagai produser eksekutif film ini mengaku bahwa faktor kedekatan dengan Jackie Chanlah yang membuatnya sukses menggandeng Jackie dalam film ini. "Karena faktor kedekatan saja makanya kami bisa ajak nanti. Juga karena ingin memajukan perfilman di sini. Kalau murni masalah bayaran, pasti kita tidak sanggup," jelasnya.
Meskipun Jackie Chan bermain dalam film ini, namun ia hanya tampil di beberapa scene. Karakter Jackie dalam film ini adalah sebagai seorang guru. “Di session pertama akan muncul Jackie Chan sebagai guru yang muridnya bertanding atau duel dengan Pamanca dan di situ murid Jackie Chan kalah oleh pamanca dari tanah Makassar. Demikian pula dengan murid Jet Li kalah dari pamanca asal tanah Gowa," ungkap Andi Iwan kepada media.
Aktor lain yang tak kalah hebat dalam film ini adalah Jet Li, namun karena ia sedang sakit maka belum bisa dipastikan apakah Jet Li juga turut berakting dalam film ini.
Film Pamanca The Movie ini akan mengambil latar pada tahun 1800an dan bercerita tentang Tobarani (pemberani) pada masa itu. Pada saat ini film garapan Sulawesi Selatan ini masih dalam tahap pra-produksi namun bisa dikatakan nantinya akan penuh dengan budaya dan adat Indonesia di tahun 1800 hingga 1900. Namun tim produksi menghindari adanya gesekan dengan sejarawan karena film ini akan bercerita seperti sejarah fiksi dimana alurnya jalannya cerita akan seperti film ‘Lord of The Ring’.
Sumber :
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News