Agar Terumbu Karang Terjaga, Ini yang Diperlukan Sebelum Menyelam

Agar Terumbu Karang Terjaga, Ini yang Diperlukan Sebelum Menyelam
info gambar utama

Kawasan terumbu karang di Raja Ampat, Papua Barat diterjang kapal pesiar MV Caledonian Sky pada 4 Maret lalu. Berita ini tidak hanya merusak keindahan alam bawah laut namun juga merusak hati masyarakat Indonesia, terutama para pecinta kegiatan menyelam.

Kepada CNNIndonesia.com, Ricky Virgana pemetik bass band White Shoes and the Couples Company mengutarakan kesedihannya atas peristiwa tersebut.

“Saya sangat kesal begitu membaca berita rusaknya terumbu karang Raja Ampat. Selama ini, kawasan itu memang dijaga betul dari kegiatan yang bakal memicu kerusakan, seperti memancing. Eh, tapi malah rusak begitu saja oleh kapal pesiar asing,” kata Ricky.

Ricky bukanlah satu-satunya yang menyesali kejadian tersebut. Sesaat setelah peristiwa ini diberitakan, media sosialpun ramai membicarakan topik rusaknya terumbu karang Raja Ampat. Wajar saja, mengingat butuh waktu yang lama bagi terumbu karang untuk dapat berkembang dan pulih kembali keindahannya seperti dahulu.

"Koral atau terumbu karang itu paling cepat tumbuh lima centimeter per tahun, itu juga ditentukan kondisi alam seperti lingkungan air lautnya," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwadi dalam konferensi pers di KKP, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2017 lalu.

Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Perairan Pasifik Universitas Indonesia Ricardo F. Tapilatu mengatakan kapal Caledonian Sky yang menabrak terumbu karang di Raja Ampat menimbulkan kerusakan terhadap kekayaan alam tersebut seluas 18.882 meter persegi.

Rusaknya terumbu karang ini tentu saja berdampak besar kepada ekosistem bawah laut. Ratusan ikan yang biasa berada di sekitar terumbu karangpun hilang. Kerugian yang dialami bukanlah sekadar kerugian yang dapat diganti oleh materi. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memperkirakan pemulihan terumbu karang itu bisa makan waktu setidaknya 10 tahun.

"Kita pikir bahkan bisa lebih dari 10 tahun karena karangnya juga karang keras yang tertabrak, dan pecah sampai cat kapalnya menempel," kata Siti Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis 16 Maret 2017 kepada mediaindonesia.com

Kejadian yang banyak disesalkan ini bukanlah kejadian yang dapat diprediksi. Walaupun demikian, masing-masing masyarakat Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga kekayaan alam Indonesia. Selain Raja Ampat, masih banyak kawasan perairan Indonesia yang terkenal dengan keindahan terumbu karangnya seperti Wakatobi, Pulau Weh, dan Bunaken.

Sebagai masyarakat Indonesia tentu kita memiliki keuntungan jarak yang cenderung lebih dekat untuk menikmati keindahan alam bawah laut di sejumlah kawasan. Selagi pemerintah terus berusaha menyelesaikan kasus kerusakan terumbu karang Raja Ampat, kitapun harus senantiasa menjaga kelestarian alam bawah laut selagi menikmatinya dengan kegiatan menyelam. Berikut adalah beberapa tips untuk para pecinta kegiatan menyelam, khususnya para pemula.

Riset

Dalam melakukan suatu kegiatan, terutama jika baru pertam akali melakukannya riset adalah langkah yang sangat penting. Ada banyak informasi mengenai menyelam yang dapat diperoleh baik melalui internet atupun buku.

Sertifikasi

Dalam tahap memperoleh sertifikasi menyelam, wisatawan akan akan diajarkan teknik-teknik menyelam yang benar. Langkah ini penting jika kita ingin leluasa menyelam dengan baik dan benar

Jangan Menyelam Sendiri

Jika belum sempat mendaftarkan diri untuk mendapatkan sertifikasi, setidaknya jangan pernah menyelam sendirian. Pastikan untuk menyelam bersama teman penyelam juga dive buddy yang bersertifikat. Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat ditangani dengan segera dan baik.

Kuasai Teknik Berenang

Sebelum menyelam, pastikan kita sudah mampu berenang dengan baik. Pastikan diri kita mampu untuk mengontrol diri kita untuk tetap tenang di bawah air.

Jangan Menyentuh Terumbu Karang

Poin ini adalah poin yang penting untuk diingat para penyelam, terutama penyelam pemula. Menyentuh apalagi menginjak terumbu karang dapat mengakibatkan kerusakan. Oleh karena itu, pastikan diri kita untuk tetap menjaga kelestarian terumbu karang yang ada.

Dari berbagai sumber.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini