Setelah N219 Basic, PT DI Akan Kembangkan N219 Amfibi

Setelah N219 Basic, PT DI Akan Kembangkan N219 Amfibi
info gambar utama

Pesawat buatan anak bangsa, N219 yang dirancang sejak tahun 2007 sebentar lagi akan terbang perdana. Kita tinggal menghitung bulan saja nampaknya dan tentu saja harus bangga karena pesawat ini seluruhnya dibuat oleh anak-anak bangsa melalui PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Targetnya, pada bulan Mei nanti pesawat kecil berkapasitas 19 penumpang ini akan diterbangkan perdana yang menjadi ajang uji coba terbang juga.

Menurut Direktur Utama Dirgantara Indonesia Budi Santoso, pesawat N219 nanti akan diuji di wilayah tiur Indonesia, khususnya Papua. Jika berhasil terbang di sana, ia yakin pesawat perintis tersebut bisa menempuh semua jalur udara karena menurutnya Papua adalah kawasan yang paling ekstrem. Dan jika ini berhasil, N219 akan mendapatkan Experimental Flight Permit dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Sebagai pengingat, pesawat N219 merupakan pesawat jenis balik-baling yang digunakan untuk penerbangan komersil jarak pendek. Tentunya pesawat jenis ini amat dibutuhkan untuk negara kepulauan seperti Indonesia. Pesawat N219 disebut-sebut bisa menjadi penghubung seluruh wilayah Indonesia bahkan di tempat terpencil sekalipun.

Nah, mengingat kondisi geografis Indonesia yang sebagian besarnya merupakan wilayah perairan, maka PTDI punya rencana keren sebagai lanjutan pengembangan pesawat N219. Apa itu?

Bila sudah mendapatkan lisensi, PT DI akan mengembangkan pesawat N219 versi amfibi (foto: beritagar.id)
info gambar

Jadi, rencananya PTDI setelah mendapat lisensi Type Certificate (TP) pesawat N219 dari pihak berwenang selanjutnya akan membuat pesawat yang bisa mendarat dan take off di wilayah perairan. Yap, konsepnya adalah pesawat amfibi! Hal ini diungkapkan oleh Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia Arie Wibowo bahwa pihaknya tengah berencana memproduksi jenis pesawat amfibi. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indoensia yang berada di pulau-pulau terpencil.

"Kami akan memulai development amphibi setelah kami mendapatkan Type Certificate dari Kemenhub untuk yang basic N219," terang Arie seperti ditulis oleh Teropong Senayan pada 19 Maret lalu.

Rencananya, pesawat N219 amfibi ini mulai didesain pada akhir 2018. Menurut Arie, desain ulang N219 basic dilakukan karena medan pendaratan N219 amfibi berada di dua medan yang berbeda, yakni air dan darat. Adapun penguatan rancangan difokuskan pada bagian badan dan sayap pesawat.

"Ada penguatan di daerah badan dan wing karena konfigurasinya kan dia landing di air. Iya tekanan dan segala macam mesti kita hitung ulang," kata Arie.

Bila tidak ada halangan, N219 Amfibi akan mulai didesain pada akhir 2018 (foto: indonesia-aerospace.com)
info gambar

Lalu, agar bisa mendarat di air, bagian bawah pesawat dilengkapi dengan tambahan yang mirip seperti perahu nelayan. Jika ingin melakukan pendaratan di darat, roda pesawat akan keluar dari dari landing gear.

Pesawat N219 Amphibious Version ini nantinya tidak hanya digunakan sebagai angkutan tapi juga bisa digunakan untuk angkutan barang atau cargo transportation. Sama seperti kapasitas pesawat N219 basic, pesawat N219 amfibi ini bisa mengangkut penumpang atau wisatawan dengan kapasitas penumpang mencapai 19 orang. Lebar kabin dalam pesawat 1,80 meter dengan tinggi 1,71 meter. Sedangkan panjang kabin pesawat 6,65 meter. Sementara itu, untuk angkutan barang pesawat ini bisa mengangkut tiga kontainer tipe D2 dengan dimensi 1,4 meter x 1,06 meter x 1,14 meter sebanyak 3 unit.

"Satu pesawat bisa multi roles," kata Arie dilansir oleh detik Finance.

Tak hanya itu, pesawat N219 amfibi nantinya juga bisa digunakan sebagai angkutan medis jika terjadi bencana di daerah terpencil. Pesawat nanti bisa mengangkut pasien dari pulau-pulau kecil ke rumah sakit di kota besar.

Selain punya kemampuan mendarat di kawasan perairan, tentu pesawat N219 amfibi ini punya keunggulan lain. Pesawat ini nantinya bisa mengangkat beban lebih besar dibanding pesawat sejenisnya. Pesawat perintis N219 misalnya disiapkan memiliki beban 7.030 kg, termasuk di dalamnya sudah menghitung payload hingga 2.300 kg.

Arie berharap pesawat N219 versi amfibi ini bisa rampung dalam kurun waktu satu tahun setelah desain ulangnya di akhir 2018. Dengan demikian, duo pesawat N219 basic dan amfibi ini bisa terbang di tahun 2019.

"Harapan kita 2019 itu sudah terbang pesawat yang basic di dalam pulau-pulau terpencil dan amfibian untuk masuk ke pulau-pulau yang tidak ada landasannya," imbuh Arie.

Arie juga bercerita bahwa pesawat N219 amfibi ini sudah sempat dipamerkan di sejumlah pameran, termasuk ajang Indo Deffence. Katanya, pihaknya ingin melihat antusiasme masyarakat dan lembaga pemerintah apakah tertarik dengan pengembangan N219 ini.

"Dan ternyata memang kelihatan banyak yang membutuhkan kalau ada pesawat semacam ini,” kata Arie seperti ditulis Tempo.co

Ia menambahkan, sejumlah perusahaan katanya juga sudah menanyakan kapan penjualan pesawat N219 amfibi ini dilakukan. Namun, pihaknya belum memastikan hal itu karena sekarang fokusnya memang masih kepada sertifikasi pesawat N219 basic. Kita doakan saja semoga semua inovasi keren PTDI dalam mengembangkan pesawat N219 ini segera terwujud!

Sumber : diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini