Bandung tak pernah berhenti berinovasi, tampaknya kata ini memang benar adanya. Bandung dibawah kepimpimpinan seorang yang kharismatik, Ridwan Kamil, Bandung dan warganya benar-benar diberdayakan dengan baik. Salah satu inovasi yang tengah dilakukan andung adalah pembangunan Bandung Creative Hub, sebuah gedung dimana anak muda kreatif Bandung dapat menyalurkan ide kreatifnya. Inovasi lainnya adalah adanya 'little Bandung' di negeri gingseng, Korea Selatan di mana warga Indonesia dan juga warga Korea Selatan dapat menikmati sedikit suasana dan makanan Bandung di sana.
Ridwan Kamil merupakan sosok yang sangat melek teknologi. Pembangunan Bandung Command Control contohnya yang memantau situasi dan kondisi Bandung dengan menyinkronkan perangkat telekomunikasi dan informatika milik Polri dan Pemkot Bandung. Di sisi lain, transportasi juga tak luput dari pandangan Walikota Bandung saat ini.
Light Rail Transit (LRT) merupakan salah satu invoasi solutif untuk mengatasi kemacetan dan juga mempersingkat waktu tempuh dari satu tempat ketempat lain. LRT sudah banyak digunakan di banyak negara. Bandung pun tak mau kalah mengikuti perkembangan jalan. Tahun 2017 ini rencananya Bandung akan mulai proyek pembangunan LRT Bandung Metro Kapsul, groundbreaking jalur LRT pun akan segera dimulai dua bulan dari sekarang.
Namun, sebelum adanya pembangunan tentu perlu adanya sosialisasi kepada warga, hal ini lah yang menjadi unik. Prototype LRT Metro Kapsul kini dapat dilihat dan disaksikan di Alun-Alun kota Bandung tepat disamping halte. LRT berdimensi panjang 9,3 dan lebar 2,5 meter ini pun menyita perhatian warga Bandung karena bentuknya yang sangat menarik dan canggih. Di dalam LRT ini, terdapat tempat duduk penumpang yang saling berhadapan dan juga pegangan untuk penumpang yang berdisir serta layar LCD. Bentuk luar dari prototype ini berbentuk seperti kapsul dengan warna biru dan abu-abu, terdapat logo besar Pemkot Bandung dan tulisan Metro Bandung berwarna merah.
Menurut Ridwan Kamil, dirinya sengaja memajang prototype ini agar masyarakat Bandung lebih familiar akan moda transportasi yang akan hadir di Bandung. “Kan, kalau hal-hal baru masyarakat kan perlu sosialisasi. Nah, ini bagian dari sosialisasi karena ini barang baru yang akan dibangun. Kita pasang di alun-alun sehingga warga bisa mengapresiasi, mengomentari. Mudah-mudahan feedback dari warga bisa disempurnakan,” kata Ridwan Kamil kepada media Merdeka.com
Moda transportasi yang canggih ini masih dalam proses perijian dan pembangunannya akan dibagi menjadi dua tahap yakni tahap pertama dari Stasiun Bandung hingga Dalem Kaum (Alun-Alun Bandung) sepanjang 3 km yang akan menelan dana Rp 500 miliar dan tahap kedua yakni dari Alun-Alun Bandung hingga Tegalega dan kembali ke Stasiun Bandung yang juga sepanjang 6 km dengan biaya sebesar 1 Trilliun Rupiah. Semua pembiayaan akan didanai oleh BUMN yaitu PT PP (Pembangunan Perumahan) Persero.
