Aplikasi Hoax Analyzer dari ITB Berjaya di Microsoft Imagine Cup 2017

Aplikasi Hoax Analyzer dari ITB Berjaya di Microsoft Imagine Cup 2017
info gambar utama

Ditengah kemajuan teknologi seperti sekarang ini kita dihadapkan dengan kecepatan penyebaran informasi. Sayangnya banyak informasi yang kita terima belum bisa dipastikan kebenarannya, lebih parah lagi para penerima informasi kebanyakan hanya menelan mentah-mentah akan berita yang diterimanya. Banyak pula yang hanya membaca judul dari suatu berita informasi lalu menyebarkannya lewat berbagai macam media sosial. Maka ada ungkapan dari seorang novelis dari Amerika pad tahun 1900an yaitu Mark Twain yang diungkapkan kembali oleh aktor Amerika Serikat disuatu wawancara, Denzel Washington, ungkapan tersebut adalah seperti ini “If you don’t read the newspaper, you’re uninformed. If you read the newspaper, you’re mis-informed”.

Ungkapan ini agaknya relevan dengan apa yang tengah kita hadapi sekarang ini dimana banyak berita hoax ataupun berita palsu yang beredar dan kita bingung bagaimana membedakannya. Ditengah kejengahan perang berita yang diragukan kebenarannya ini, beberapa mahasiswa ITB pun melakukan inovasi untuk setidaknya mengurangi adanya berita hoax di internet.

Anggota tim CIMOL (sumber : ITB)
info gambar

Tim Cimol yang beranggotakan developer muda dari Institut Teknologi Bandung yakni Feryandi Nurdiantoro (Teknik Informatika 2013), Tifani Warnita (Teknik Informatika 2013), dan Adinda Budi Kusuma Putra (Sistem dan Teknologi Informasi 2013) berhasil menciptakan sebuah aplikasi yang bernama Hoax Analyzer dengan fungsi untuk mengurangi jumlah berita hoax yang beredar marak saat ini. Hebatnya lagi, tim Cimol dengan aplikasi buatannya ini berhasil lolos ke babak final tingkat Asia Tenggara Microsoft Imagine Cup 2017. “kami merasa senang dan bangga dengan keberhasilan tim kami. Merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk mewakili Indonesia dalam babak final Asia Tenggara di Manila. Aplikasi Hoax Analyzer ini kami ciptakan untuk mengurangi jumlah hoax yang beredar di masyarakat. Kami berharap temuan kami ini dapat bermanfaat bagi semua orang di Indonesia, bahkan di seluruh dunia,” ungkap salah satu anggota tim CIMOL, Adinda Budi Kusuma Putra dalam keterangan resminya di Microsoft Indonesia (MSDN Indonesia)

Microsoft Imagine Cup sendiri adalah kompetisisi global mengenai teknologi untuk menciptakan aplikasi yang inovatif. Para peseerta menggunakan kreatifitasnya dalam sebuah aplikasi yang bisa digunakan di kehidupan sehari-hari. Tim CIMOL berhasil mengungguli peserta dari berbagai penjuru Indonesia yang berjumlah sekitar 521 mahasiswa. Untuk mengetahui cara kerja dari Hoax Analyzer ini, kita dapat menyaksikan video seperti dimana tim ITB mempresentasikan aplikasi ini pada hari jumat 7 April 2017 lalu.

Setelah lolos dari Indonesia, tim CIMOL akan kembali bertanding dan mempresentasikan aplikasinya di Manila, Filipina pada tanggal 23 – 26 April 2017 bersama dengan pemenang dari dari eggara-negara Asia Tenggara lainnya sebagai competitor. Mereka akan memperebutkan tiket ke babak puncak di World Final Microsoft Imagine Cup 2017 di Amerika Serikat, tepatnya di markas Microsoft-Seatlle pada july 2017 nanti. Pemenang dari kompetisi ini nantinya akan diberikan uang tunai sebesar 1,3 Milliar Rupiah dan layanan Microsoft Azure senilai 1,6 Miliar Rupiah.

Tim CIMOL berhasil mendapatkan tiket ke Manila (sumber : MSDN Blogs - Microsoft)
info gambar

Pihak Microsoft Indonesia, Anthonius Henricus yang bertindak sebagai Developer Evangelism and Experience Director pun mengungkapan apresiasinya terhadap seluruh finalis yangmengikuti ajang bergengsi ini “Seluruh tim yang berpartisipasi sungguh menunjukkan kreativitas dan inovasi yang luar biasa. Sebanyak 50% dari proses penilaian berfokus kepada pemanfaatan teknologi dalam pengembangan aplikasi, khususnya teknologi komputasi awan, Azure. Berbeda dari Imagine Cup tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kami tidak menentukan kategori dalam Imagine Cup, sehingga membebaskan kreativitas para peserta dalam berinovasi. Kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak bagi finalis asal Indonesia agar dapat melaju hingga ke babak dunia.” ujar Anthonius.

Semoga aplikasi Hoax Analyzer ini menjadi salah satu solusi untuk penyebaran konten-konten yang ada di internet seperti sekarang ini sehingga masyarakat Indonesia pada khususnya dan masyarakat internasional pada umumnya tidak lagi mengkonsumsi berita-berita yang tidak pasti kebenarannya.

*Diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini