Tidak Banyak Yang Tahu, Ternyata Seperti ini Wajah Patung Pancoran

Tidak Banyak Yang Tahu, Ternyata Seperti ini Wajah Patung Pancoran
info gambar utama

Monumen Pancoran begitu patung ini lebih banyak dikenal meskipun memiliki nama asli sebagai Monumen Dirgantara. Drigantara, sebuah nama yang berusaha menyimbolkan perjuangan Indonesia untuk menjadi negara yang maju dalam bidang penerbangan dan antariksa di masa kepresidenan Ir. Soekarno.

Patung Dirgantara tersebut dibuat oleh Edhi Sunarso dari Yogyakarta dan banyak memiliki cerita heroik di baliknya. Pada akhirnya monumen ini selesai dibangun pada tahun 1970 beberapa bulan setelah Soekarno wafat. Sejak saat itu patung pancoran harus berdiri gagah dan menjulurkan tangannya ke arah utara tanpa dikenal dan tanpa diresmikan.

Menariknya, semenjak Edhi menyelesaikan patung tersebut tidak banyak orang yang mengetahui seperti apa wajah dari patung pancoran. Foto paling jelas yang menggambarkan wajah patung pancoran hanya tampak dari foto dokumentasi saat patung tersebut dibangun. Foto tersebut saat ini dimiliki oleh Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau).

Patung dirgantara saat masih dibangun (Foto: Dispenau via Angkasa.co.id)
info gambar

Foto yang lebih modern, yang menampakkan posisi Patung Dirgantara telah diapit oleh dua jalan layang tidak jelas siapa pemiliknya. Dalam foto ini pun tidak seluruh wajah yang tampak melainkan hanya sebagian saja. Hal ini bisa jadi alasan mengapa kemudian sebuah foto terbaru yang dipotret oleh pilot drone asal Jakarta, Rudy, menjadi viral beberapa hari sebelum Hari Ulang Tahun Angkatan Udara RI.

Patung Dirgantara (Foto: suratkabar.id)
info gambar

Lewat akun Instagramnya ryu_rudy, Rudy memamerkan hasil potret Wajah Patung Dirgantara lengkap secara cukup detil dengan pencahaan yang menarik. Ekspresi dan gestur patung menjadi terlihat "hidup". Patung Dirgantara seakan "terbang" memandang langit dan membelakangi macetnya jalan Raya Pasar Minggu menuju jalan Gatot Subroto. Sontak, banyak netizen yang kagum akan foto ini dan mengaku baru pertama kali melihat bagaimana wajah patung yang ikonik tersebut.

GNFI pun sempat berbincang dengan Rudy tentang foto yang diambilnya pada 8 April yang lalu tersebut.

"Foto itu saya ambil saat mengikuti acara Drone Racing di Wisma Aldiron sekitar pukul 17 sore. Sebelum acara dimulai, mereke mengijinkan saya untuk terbang (menerbangkan drone). Nah dari sana saya melihat suasana sekitar dan mengarahkan (drone) ke patung pancoran yang jaraknya sekitar 400 meter dari landasan takeoff. Dan ternyata drone saya bisa ke arah depan patung. Saya sendiri merasa kaget melihat wajah patung pancoran yang belum pernah dilihat. Disitulah saya langsung capture (mengambil foto)," ungkap Rudy saat menjelaskan kronologi pengambilan foto yang kemudian menjadi perbincangan tersebut.

Saat ditanya tetang viralnya karya foto miliknya itu, Rudy hanya menjawab kaget dan baru menyadari bahwa banyak orang yang belum tahu wajah patung pancoran tersebut setelah sekian lama berdiri. "Saya merasa menjadi pengungkap wajah misteri itu," timpal Rudy tertawa.

Rudy pun menjelaskan bahwa rencananya ia akan lebih banyak memotret kembali monumen-monumen di Indonesia. Tampak dalam akun instagramnya, setelah memotret patung pancoran, Rudy juga telah memotret patung pembebasan Irian Barat. "Saya akan ungkap lagi yang lainnya, ini sebuah motivasi saya juga dalam berkarya," pungkasnya.

Viralnya foto patung pancoran bisa jadi merupakan tanda bahwa sejatinya netizen Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di Jakarta memiliki perhatian khusus pada monumen-monumen di sekitarnya. Hanya saja karena cara penyajian cerita yang kurang menarik akhirnya tidak banyak yang mengetahui bagaimana sejarah dibalik monumen tersebut. Apa yang dilakukan Rudy secara tidak langsung akhirnya menarik perhatian netizen untuk mempelajari cerita-cerita dibalik sebuah simbol sejarah. Bisa jadi ini kado untuk HUT AURI dan semangat kejayaan dirgantara di Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini