Lewat "Lets Capture", Kemenpar Resmi Kawinkan Fotografi dengan Pariwisata

Lewat "Lets Capture", Kemenpar Resmi Kawinkan Fotografi dengan Pariwisata
info gambar utama

Kawan masih menikmati perjalanan traveling dalam suasana long weekend ini? Jika iya dan berlibur ke daerah-daerah eksotis Indonesia, jangan lupa mengabadikannya lewat foto dan membuatnya viral ya! Dengan begitu, kawan bisa ikut mendukung dan mempromosikan Pesona Indonesia ke audiens yang lebih luas seperti yang hendak dilakukan oleh Kementerian Pariwisata berikut ini.

Pekan depan, Kemenpar akan menggelar event bertajuk “Lets Capture” tepatnya tanggal 20 April 2017. Event tersebut merupakan gebrakan baru yang lain dari Kementerian Pariwisata dalam rangka mendongkrak habis-habisan promosi pariwisata Indonesia. Setelah beberapa waktu lalu Kemenpar berhasil membawa nama Indonesia menang dalam event pariwisata internasional lewat film pendeknya, kali ini Kemenpar juga berupaya penuh lewat media lain yang sangat dekat dengan turisme, yaitu fotografi.

Iyung Masruroh, Plh Karo Komblik Kemenpar menjelaskan bahwa “Lets Capture” merupakan semacam pelatihan guna meningkatkan kompetensi fotografer kementerian. Ia memaparkan bahwa pesertanya tidak hanya dari Kemenpar, tetapi juga fotografi profesional, tim dokumentasi kementerian, dan lembaga negara lain juga ikut diundang. Selain ajang memompa promosi pariwisart, acara ini juga merupakan kerjasama lintas sektor dalam rangka Indonesia Incorporated.

“Kerjasama Indonesia Incorporated menjadi spirit kekuatannya. Ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional,” ujarnya.

salah satu foto epik karya fotografer Indonesia, Arbain Rambey
info gambar

Selain semua fotografer kementerian baik Kemenlu, Kemenko Kemaritiman dan yang lainnya, beberapa nama fotografer top seperti Arbain Rambey, Darwis Triadi, Oscar Matulloh, Adek Berry, Edy Santoso hingga Jozz Fellix juga dikabarkan akan ikut memeriahkan acara tersebut.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, agenda “Lets Capture” ini merupakan langkah strategis, karena ketika berbicara turisme, maka ada dua hal paling dekat yang melingkupi subjek tersebut. Ia adalah tempat pariwisata dan fotografi. Sebelum teknologi secanggih saat ini, kebanyakan orang memotret, dicetak, lalu disimpan. Namun sekarang lain. Selesai memotret mayoritas orang akan langsung membagikan hasil foto mereka lewat macam-macam social media. Arief Yahya berpesan agar setelah mengeksplorasi sudut-sudut keindahan Indonesia, para traveler jangan bosan untuk memviralkan hasil fotonya ke dunia maya.

Hasilkan foto yang ber'ruh', seperti mahakarya Herman Damar satu ini.
info gambar

“Ini juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi dan koordinasi tim dokumenasi Kementerian Pariwisata dengan tim dokumentasi Kementerian dan lembaga negara lainnya, serta fotografer nasional,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Lewat event ini, Arief Yahya berharap agar akan ada lebih banyak foto-foto pariwisata berkualitas yang hadir, viral dan menarik wisatawan domestik maupun internasional. Foto-foto yang tidak saja indah, tetapi juga memiliki nyawa, humanis, dan dramatis, sehingga mampu memperilhatkan sisi pesona Indonesia sesungguhnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini