Pertama Kalinya, Paviliun Produk Makanan Indonesia di Rusia

Pertama Kalinya, Paviliun Produk Makanan Indonesia di Rusia
info gambar utama

Ketertarikan masyarakat Rusia pada produk – produk makanan dan minuman Indonesia akhirnya menginisiasi pemerintah untuk mendirikan sebuah paviliun produk Indonesia di negeri tersebut. Melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia yang berkedudukan di Kota Moskow, Indonesia akhirnya membuka sebuah Permanent Product Display yang berisi produk – produk makanan dan minuman unggulan dari Indonesia. Ini adalah pertama kalinya sebuah paviliun produk makanan beridi di negeri beruang merah tersebut sejak tahun 1954.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi dalam siaran persnya menyatakan bahwa ketertarikan masyarakat Rusia pada produk – produk Indonesia sangat tinggi. Hal itu terlihat ketika penyelenggaraan Festival Indonesia pada Agustus 2016 silam, dimana semua makanan yang disajikan dalam festival tersebut habis terjual hanya dalam waktu 3 jam.

Paviliun ini akan menampung setidaknya produk - produk dari 20 perusahaan Indonesia (kumparan.com)
info gambar

Pendirian paviliun ini direalisasikan atas dukungan dari beberapa pihak, seperti mantan Menteri Perdagangan RI, Rachmat Gobel, Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, dan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri. “Pendirian Paviliun Indonesia ini merupakan bentuk dukungan bagi upaya KBRI untuk mendorong peningkatan perdagangan kedua negara. Langkah ini dilakukan dalam rangka memperluas akses pasar ekspor Indonesia di Rusia serta negara lainnya yang memiliki paviliun di Food City”, kata Rachmat Gobel sekaligus menandai dibukanya paviliun Indonesia.

Beberapa produk yang dipajang (kumparan.com)
info gambar

Acara pembukaan yang dilakukan beberapa waktu juga bertepatan dengan momentum meningkatnya nilai perdagangan Indonesia-Rusia menjadi sebesar USD 2,6 miliar pada tahun ini atau meningkat 33,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Indonesia mengalami surplus USD 1,8 miliar tahun lalu dan yang menggembirakan, eskpor RI meningkat cukup tinggi 35 persen, sebesar USD 2,2 miliar.

"Setelah kerja keras selama 9 bulan, akhirnya paviliun Indonesia hadir sekaligus menjadi salah satu dari negara ASEAN pertama yang memiliki paviliun di Food City," kata Direktur Kerjasama Internasional Eurasian Business Union mewakili manajemen Food City, Alexey Khobasov, dalam sambutannya.

Indomie, produk mie yang sudah mendunia ini juga ikut dipasarkan di paviliun tersebut (kumparan.com)
info gambar

Pada acara tersebut, wakil dari paviliun beberapa negara seperti Iran dan Pakistan yang turut hadir juga menyampaikan keinginan mereka untuk mengimpor produk – produk dari Indonesia, seperti kertas dan minyak kelapa sawit. Melihat hal ini, tentunya merupakan sebuah hal yang positif bahwa kualitas produk – produk Indonesia telah mampu untuk bisa menarik perhatian dunia dan diminati oleh banyak pihak. Paviliun yang berukuran 180 meter persegi tersebut akan menjadi rumah bagi lebih dari 20 perusahaan Indonesia untuk memamerkan produk – produk hasil olahan mereka.


Sumber: kemlu.go.id || kumparan.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini