Berangkat Dari Tas Buatan Sendiri, Merek Asal Bandung Ini Bisa Sampai Ke Mancanegara

 Berangkat Dari Tas Buatan Sendiri, Merek Asal Bandung Ini Bisa Sampai Ke Mancanegara
info gambar utama

Satu hal yang sangat didambakan oleh siapapun yang membuat brand atau mereka sendiri adalah mendapat kesempatan untuk memperlihatkan karyanya di depan banyak orang, apalagi masyarakat di luar negeri.

Pretasi itu yang terjadi pada Brand New Colony. Sebuah brand asal Bandung yang berdisi sejak tahun 2013.

Brand New Colony merupakan merek yang mengunggulkan produk tas handmade buatan sendiri sampai. Setelah tiga tahun, brand ini akhirnya mendapat kesempatan untuk hadir di bazaar di luar Indonesia, yaitu di Singapura dan Malaysia di tahun 2016.

Berasal dari Bandung yang memang kondusif dan saling mendukung dalam mengembangkan sebuah brand lokal mungkin bisa jadi salah satu faktornya. Tapi kerja keras dan dedikasi dari Dian Bedjo sebagai pendiri menjadi faktor utama atas berkembangnya Brand New Colony.

Dari Amerika Kembali ke Indonesia

Dian Bedjo adalah lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran Bandung. Setelah lulus, ia mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Amerika Serikat di bidang perhotelan. Meskipun mungkin tidak begitu berkaitan dengan jurusan yang ia tekuni, ia tetap mengambil kesempatan itu. Tapi setelah bekerja selama 1,5 tahun dan kontraknya berakhir, ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia.

Setelah kembali ke Indonesia, Dian Bedjo mencoba untuk bekerja sebagai trader di salah satu perusahaan ternama di Bandung. Tapi meskipun penghasilan yang diperoleh lumayan, tapi ia merasa tidak cocok bekerja di bidang itu. Akhirnya ia mencoba hal lain, yaitu mendirikan workshop bernama DKK Project.

Awalnya, workshop ini dibuat hanya untuk jasa makloon, atau jasa membuatkan produk untuk perusahaan lain sesuai desain pesanan. Di samping itu, ia juga mencoba berjualan barang dengan sistem reseller, karena kebetulan saat itu pasar reseller memang sedang booming.

Seiring waktu, pasar reseller surut, yang berimbas pada keuntungan usaha jualan Dian Bedjo. Untungnya, selagi melakukan itu, ia juga selalu menyempatkan diri untuk mencoba membuat tas desainnya sendiri bermodalkan pengetahuan desain yang ia dapat di bangku kuliah. Akhirnya Dian Bedjo memutuskan untuk tidak lagi menjual dengan sistem reseller, dan mulai membuat brand sendiri, yaitu Brand New Colony.

Dian Bedjo sendiri mendesain tas Brand New Colony sedemikian rupa agar bisa digunakan di berbagai kesempatan dan keperluan. “Ide kami simple saja, to create bags that can meet your everyday needs. Jadi tas kita walaupun casual tapi masih bisa dipake untuk ke kantor, ke kampus, ke mall, dan juga travelling.”

Selain itu, tas Brand New Colony juga cocok untuk digunakan siapa saja, pria maupun wanita. Ini tentunya tidak melupakan model yang keren, kualitas bahan dan pengerjaan yang rapi, serta tentunya harga yang terjangkau.

Seiring waktu, Brand New Colony ternyata berkembang dengan sangat baik. Tapi bukan berarti itu bisa dicapai tanpa menghadapi masalah apapun. Dian Bedjo sendiri mengaku, salah satu masalah yang sering ia hadapi bahkan sampai hari ini adalah ketersediaan bahan.

“Karena modal kita yang belum cukup besar jadi belum bisa produksi bahan sendiri. Kadang bahan yang kita gunakan dan sudah lumayan menjadi best seller mendadak tidak dijual lagi sehingga kita gak bisa repeat produksi.”

Akhirnya kalau ingin tetap memproduksi satu produk, ia harus memutar otak. Selain itu, meskipun sudah mendapat cukup banyak pembeli, Dian Bedjo juga masih sering menemukan masyarakat yang masih menganggap remeh produk lokal, termasuk handmade. Hal yang sama juga pernah dirasakannya ketika masih menjadi reseller.

Produk Tas Brand New Colony (Foto: Qlapa.com)
info gambar

"Banyak yang lebih memilih beli tas replika merk terkenal dibandingkan hasil design sendiri,” jelasnya.

Meski begitu, upaya Dian Bedjo tidak surut. Dirinya terus memajukan Brand New Colony. “Terus berkarya aja dan jangan lupa brand positioningnya juga harus tepat supaya orang jadi bangga kalo pake produk kita.“

Upayanya membuahkan hasil yang cukup signifikan. Selain cukup laris di Indonesia, Brand New Colony juga mendapatkan kesempatan untuk hadir di salah satu bazaar di Singapura bulan Maret tahun lalu.

“Kesempatannya bener – bener dateng sendiri, tiba – tiba dapet email, mereka tau BNC dari instagram,” kenangnya.

Lalu akhir bulan Juli, mereka juga hadir di salah satu event Bazaar di Penang, Malaysia. Pameran di Malaysia ini, mereka tidak sekedar diundang.

“Jadi kita harus masukin brand profile dan nanti mereka kurasi, dan Alhamdulillah kita lolos kurasi.”

Brand New Colony membuktikan bahwa bekerja keras akan mampu membuat produk yang sesuai dengan masyarakat. Cepat atau lambat brand dapat berkembang, bukan cuma di Indonesia, tapi juga sampai ke luar negeri.

Artikel ini merupakan hasil kolaborasi GNFI dengan Qlapa.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini