Flying Fox Terpanjang Kedua di Asia Tenggara akan Ada di Jogja!

Flying Fox Terpanjang Kedua di Asia Tenggara akan Ada di Jogja!
info gambar utama

Menguji drenalin meluncur dari tempat tinggi ketempat rendah menggunakan pengaman yang dikaitkan di seutas tali kokoh nan panjang. Siapa yang tak ingin mencoba salah satu rekreasi bernama Flying Fox. Selain mengasyikan, Flying Fox juga membuat kita lebih berani karena tentunya banyak yang takut sebelum mencobanya. Kita pun sekan merasa super keren setelah mencoba Flying Fox, mengalahkan rasa takut kita. Maka, tak jarang banyak orang yang tersenyum bahagia setelah merasakan sensasinya.

Jika kita mendengar ada flying fox dengan jalur terpanjang di Asia Tenggara, negara mana yang ada dipikiran kita? Malaysia? Singapura? Filipina? Atau bahkan Thailand yang menjadi salah satu tujuan paling dicari oleh orang Indonesia?

Jawabannya adalah Indonesia, yakni di Tretes Treetop, Pandaan, Pasuruan Jawa Timur dengan lintasan sepanjang 750 meter dengan kecepatan yang mampu mencapai hingga 80 km/jam. Tak mau kalah, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini sedang membangun wahana flying fox sepanjang 625 meter di kawasan ekowisata Gren Village Gedang Sari dan akan selesai pada tahun ini.

Wahana ini diperkirakan dapat melaju dengan kecepatan hingga 80 km/jam karena faktor jarak dan ketinggian. Disisi lain, Malaysia saat memiliki flying fox dengan panjang 530 meter dengan ketinggian diatas 100 kaki dan kecepatan yang mampu mencapai 80-100 km/jam, wahana ini berlokasi di Colmar Tropicale Adventure.

Ilustrasi Flying Fox (sumber : Blog Tekno Terupdate)
info gambar

Pembangunan wahana ini telah dimulai semenjak 22 Desember 2016 lalu dengan teknologi flying fox dari Perancis serta tali pengamannya didatangkan langsung dari Inggris. Triple Helix yang ditunjuk sebagai pihak untuk menyelesaikan proyek ini mengutamakan kemanan untuk para penantang adrenalin. Dikarenakan cuaca yang sering berubah-ubah di Jogja, terkadang panas, tekadang hujan dan bahkan hujan disertai petir, maka penangkal petir nantinya juga akan dipasang diatas menara luncur sehingga keselamatan pengunjung yang ingin mencoba wahana ini makin terjaga.

Pembangunan wahana ini juga ditujukan untuk memanfaatkan potensi yang ada di Gunung Kidul agar kesejahteraan dari masyarakat dapat ditingkatkan. Pemerintah DIY saat ini sedang memaksimalkan potensi yang ada di Gunung Kidul demi mempercepat pengentasa kemiskinan, melalui beberapa sektor yakni, industri batik, pertanian, perdagangan hingga pariwisata.

Ilustrasi Flying Fox (sumber :Dunia Dalam Berita)
info gambar

Dengan dibangunnya flying fox terpanjang kedua di Asia Tenggara ini diharapkan dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara sehingga pendapatan daerah meningkat. Pemuda-pemudi yang saat ini memiliki alat yang mampu mendongkrak promosi yakni sosial media dengan kekreatifan mereka seperti membuat video, foto dan lain sebagainya diharapkan juga dapat berkontribusi mempromosikan wahana dan daerah ini agar kedepannya dapat menjadi salah satu wisata ikonik Yogyakarta.

*disadur dari berbagai sumber

Edit: mengubah satuan panjang lintasan flying fox dari kilometer ke meter.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini